Senin, 14 Juli 2014

Aher: Koperasi Dapat Membangun Kesejahteraan Bersama


http://jabarprov.go.id/assets/images/berita/gambar_9239.jpg


BANDUNG – Hari Koperasi yang jatuh pada 12 Juli setiap tahunnya, diharapkan tidak hanya diperingati secara seremonial semata. Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher), menyampaikan harapannya tersebut dalam Tasyakur dan Buka Puasa Bersama dalam rangkaian Peringatan Hari Lahir Koperasi Indonesia ke-67,  di Gedung Senbik, Jl. Soekarno-Hatta 729 Bandung.


Pada tahun ini, peringatan Hari Koperasi tingkat Provinsi Jawa Barat mengambil tema: ‘Pengembangan Industri Kreatif sebagai Kebangkitan Koperasi di Jawa Barat dalam Rangka Menyongsong Pasar Asean 2015’.


Aher mengatakan, bahwa secara teori dan praktek, koperasi telah memberikan bukti dapat membangun kesejahteraan rakyat. 

“Hari Koperasi ini mari kita jadikan sebagai momentum untuk membangun komitmen bersama bahwa soko guru perekonomian Indonesia yang secara teori dan praktek bisa membangun perekonomian dan kesejahteraan bersama adalah koperasi”, ungkap Aher.


Aher juga mengajak kepada masyarakat untuk menghindari sikap individualisme dan kapitalisme dalam membangun perekonomian nasional. Hal ini agar pemerataan ekonomi dan pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.


Sebagai soko guru perkonomian Indonesia sejak 1947 lalu, koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Namun, menurut Aher dorongan kapitalisme yang begitu kuat telah menyeret sendi-sendi ekonomi Indonesia. Hal ini terbukti dengan usaha-usaha besar yang hanya dapat dinikmati oleh segelintir orang.

"Usaha-usaha besar yang seharusnya dinikmati banyak orang ternyata yang menikmatinya tidak banyak, meskipun secara volume ekonomi cukup besar. Tetapi pemerataannya tidak cukup memadai”, sindir Aher.


Indonesia yang saat ini menjadi bagian dari negara 20 besar ekonomi dunia atau G-20 merupakan suatu kebanggaan. Namun, hal ini tidak akan dirasakan masyarakat secara memadai, apabila tidak ada pemerataan ekonomi dan pembangunan secara menyeluruh serta gape atau kesenjangan antara kaya dan miskin semakin tinggi, demikian Aher.