Rabu, 30 Mei 2012

Presiden PKS: Aktivis Islam Dunia Harus Membuka Diri


Presiden PKS: Aktivis Islam Harus Membuka Diri

PKSTapos__ Instanbul, - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengimbau para aktivis Islam di dunia membuka diri, serta membangun relasi dan kerja sama yang produktif dan berkesinambungan dengan beragam kelompok masyarakat.

Karena membangun negara, mengelola pemerintahan, terlebih menata kehidupan dunia, tidak mungkin hanya dilakukan oleh para aktivis Islam saja. Ini adalah misi bersama yang hanya bisa dicapai jika melibatkan sebanyak mungkin komponen masyarakat.

“Karena perjuangan untuk itu, termasuk di dalamnya unsur kemanusiaan, sosial, ekonomi, politik dan seluruh unsur yang dibutuhkan adalah misi bersama," ujar Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dalam pidatonya pada Konferensi Internasional bertema Islamic Unity and New World, yang diselenggarakan oleh ESAM (Ekonomik ve Sosyal Arastimalar Merkezi) ke-21, Minggu (27/5/2012) di Istanbul, Turki.

Pada konferensi yang dihadiri oleh utusan lebih dari 50 negara itu Luthfi menyatakan, sinyal kebangkitan dunia Islam semakin jelas terlihat dalam dua dekade terakhir. Kebangkitan dunia Islam ini, lanjut Luthfi, harus diiringi dengan kesiapan para aktivis Islam untuk berdialog dan bekerjasama dengan berbagai unsur, baik di level nasional maupun internasional guna mencapai misi bersama. Yakni menciptakan tatanan dunia atau membangun peradaban dunia yang lebih berkeadilan.

Lebih lanjut Luthfi menyatakan, semua negara sangat membutuhkan pengalaman negara lain di berbagai bidang baik ekonomi, sosial, dan politik. Untuk itu dunia Islam perlu membangun kerjasama, baik sesama negara Islam maupun dengan negara-negara lain di berbagai belahan dunia.

Dunia Islam tak pernah kekurangan pakar di berbagai bidang. Dan kepakaran itu akan terejawantahkan dan tersalur ketika pintu-pintu kerjasama dan keterlibatan mereka dibuka. Sehingga mereka secara bersama-sama dapat berkontribusi membangun peradaban dunia masa depan.

Siapa Yang Melanggar?....


Oleh : Ust. H. Qodar Slamet Spd.
 
Temanku berkisah bahwa dia pernah pergi ke ibu kota San’a dengan ditemani anaknya yang masih kecil. Di tengah perjalanan dengan bekendaraan pribadi dia berhenti di pinggir jalan. Dia ingin belanja di pasar, dan tinggallah anaknya di mobil. Tiba-tiba datanglah polantas (polisi lalu lintas) yang memberitahu anak tersebut bahwa ayahnya telah melanggar peraturan jalan raya karena parkir di tempat yang dilarangan berhenti/parkir.
Bertanyalah anak itu kepada polisi:

“Apakah bapak sudah solat subuh berjama’ah?”

Terperanjatlah bapak polisi mendengar pertanyaan yang mengagetkan itu Menjawablah polisi dengan malu-malu:

“Tidak, saya tidak solat subuh berjama’ah.”

Anak itu menimpalinya, ”Kalau begitu bapak yang melanggar, bukan ayah saya.”

Maka polisi sadar, dan membertahukan akan bertaubat ketika itu pula, maka anak kecil ini telah menjadi sebab turunnya hidayah dan istiqamah. 

*sumber: Athfal Lakin Du'ah