Ansan, Korea - Musim mulai berganti. Udara yang
kerap menusuk tulang, tak lagi garang. Kehangatan sedikit demi sedikit
mulai menjalar ke seluruh tubuh. Kuncup-kuncup bunga yang mulai merekah
di atas ranting-ranting yang meranggas, sungguh melahirkan sebuah
semangat baru.
Begitu pula dengan semangat para kader dan simpatisan yang tergabung
dalam PKS Fans club Korea. Sejak hari Sabtu malam, 22 Maret 2014, mereka
berkumpul di Masjid Ansan untuk mentadabburi ayat-ayat Allah. Setelah
itu pada Ahad, 23 Maret 2014, qiyamulail dengan pembacaan satu juz
Al-Qur’an, menjadi santapan mereka yang juga menyatakan diri sebagai
Relawan TRW (Taufik Ramlan Wijaya, Caleg DPR RI Dapil Jakarta 2/Luar
Negeri). Itulah amunisi bagi terlaksananya acara Sosialisasi Pemilu yang
diadakan di Pasar Ansan, Korea Selatan, di hari yang sama.
Kota Ansan dipilih sebagai tempat pelaksanaan acara karena kota ini
dihuni oleh banyak warga negara Indonesia. Jumlahnya paling banyak bila
dibandingkan warga negara Indonesia yang tinggal di kota lain di Korea.
Usai melaksanakan shalat Subuh, berbagai persiapan pun dimulai. Akhirnya
tepat pukul 10, seluruh relawan bergerak menuju stasiun kereta bawah
tanah Ansan yang jaraknya tak jauh dari lokasi masjid. Di tempat
itulahnya rencananya acara akan digelar. Sayangnya, petugas yang melihat
hal ini tak mengizinkan hal tersebut.
Tak kehilangan akal dan semangat, para relawan terus merangsek
mencari lokasi baru yaitu di pasar Ansan. Setelah melalui proses yang
agak lama untuk mendapatkan perizinan, acara pun akhirnya dapat
dilaksanakan tepat pukul 11. Diiringi gempita ‘Kobarkan Semangat
Indonesia’ yang dinyanyikan oleh tim nasyid Shoutul Harokah, kegiatan
ini cukup menarik simpati dari warga Korea pada umumnya dan warga
Indonesia pada khususnya. Bukti simpati warga Korea adalah dengan tak
segan memberikan makanan pada para relawan. Warga Indonesia khususnya
sangat tertarik dengan beragam fasilitas yang disajikan antara lain
yaitu; pengecekan DPT secara online, informasi mengenai ketentuan
pemilih, informasi waktu dan tempat Pemilu di Korea, informasi contoh
kertas suara, dan informasi mengenai calon legislatif.
Usai shalat Zhuhur dan makan siang, acara pun dilanjutkan kembali.
Sambutannya makin luar biasa. Makin banyak pengunjung yang menghampiri
stand mini yang dibuka oleh para relawan hingga sore hari. Mayoritas
dari mereka tak paham mengenai pelaksanaan Pemilu di Korea. Banyak juga
di antara pengunjung yang ternyata tidak terdaftar dalam DPS PPLN Korea.
Tak jarang pula yang melampiaskan kekesalan mereka karena adanya
ketidakpercayaan terhadap DPR. Pemilu di Korea sendiri akan dilaksanakan
pada tanggal 6 April di enam kota yaitu, Seoul, Ansan, Incheon, Daegu,
Gimhae, dan pulau Jeju. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi media
penghubung antara pelaksana pemilu dengan warga negara Indonesia di
Korea.