Kamis, 30 Januari 2014

Empat Kader PKS Memimpin 62 Juta Penduduk Indonesia

 
Dengan terpilihnya H. Abdul Ghani Kasuba sebagai Gubernur Maluku Utara, kini 4 kader PKS hadir memimpin negeri. Mereka memimpin dan mengayomi 2 dari 10 provinsi di pulau Sumatera, 1 dari 6 provinsi di pulau Jawa, dan 1 dari 2 provinsi di pulau Maluku. Ini artinya PKS memimpin 4 dari 34 provinsi di Indonesia. Berikut nama-nama Gubernur kader PKS:

H. Ahmad Heryawan, Lc. (Gubernur Jawa Barat)
Prof. Dr. H. Irwan Prayitno, Psi., M.Sc. (Gubernur Sumatera Barat)
H. Gatot Pujo Nugroho, A.Md., S.T., M.Si. (Gubernur Sumatera Utara)
H. Abdul Ghani Kasuba (Gubernur Maluku Utara)


Dilihat dari aspek jumlah polpulasi, total populasi dari keempat propvinsi di atas adalah 61.920.932 jiwa dari total populasi negara Republik Indonesia 237.556.363 jiwa berdasarkan sensus penduduk pada tahun 2010. Ini artinya PKS memimpin dan mengayomi 26,07% penduduk di nusantara.

Dilihat dari aspek agama, keempat provinsi di atas berpenduduk mayoritas umat muslim, yakni: Jawa Barat 97% dari 43.053.732 jiwa, Sumatera Barat 97,4% dari 4.846.909 jiwa, Sumatera Utara 66,09% dari 12.982.204 jiwa, dan Maluku Utara 76,1% dari 1.038.087 jiwa. Ini artinya saat ini PKS sebagai partai Islam mendapat dukungan dari provinsi yang warganya mayoritas beragama Islam.

Dilihat dari aspek kesukuan, penduduk Jawa Barat terdiri dari suku: Sunda, Betawi, Cirebon, Batak, Minangkabau, dan Tionghoa. Penduduk Sumatera Barat terdiri dari suku: Minangkabau, Batak, Jawa, dan Mentawai. Penduduk Sumatera Utara terdiri dari suku: Batak, Jawa, Nias, Melayu, Tionghoa, Minangkabau, Banjar, dan lain-lain. Sedangkan penduduk Maluku Utara terdiri dari suku: Module, Pagu, Ternate, Makian Barat, Kao, Tidore, Buli, Patani, Maba, Sawai, Weda, Gne, Makian Timur, Kayoa, Bacan, Sula, Ange, Siboyo, Kadai, Galela, Tobelo, Lodoa, Tobaru, Sahu, Arab, dan Eropa. Ini artinya PKS memimpin dan mengayomi lebih dari 37 suku bangsa bersar di nusantara.

Melihat data di atas walaupun PKS baru berhasil memimpin pada 4 dari 34 provinsi di negara Republik Indonesia, namun keempat provinsi tersebut adalah provinsi besar pada masing-masing pulau di nusantara. Jawa Barat adalah provinsi dengan populasi terbesar di pulau Jawa bahkan terbesar di Indonesia, Sumatera Utara adalah provinsi dengan populasi terbesar di pulau Sumatera ditambah lagi Sumatera Barat, begitu juga Maluku Utara adalah separuh dari populasi pulau Maluku. Ini artinya PKS tidak bisa dianggap enteng.

Apabila PKS berhasil mengelola dan memajukan keempat provinsi besar tersebut di atas, sigap menyolidkan kader-kadernya di berbagai lapisan, pandai mengoptimalkan mesin politik yang sudah teruji relatif handal, dan cerdas memaparkan ide-ide brilian untuk masa depan Indonesia gemilang ke hadapan masyarakat, bukanlah hal yang absurd target 3 besar yang dicanangkan akan tercapai.

Akankah PKS berhasil meraih peringkat 3 besar di pemilu 9 April 2014 mendatang? Waktulah yang akan menjawab, yuk kita tunggu 70 hari ke depan…

Salam Persaudaraan

Jakarta, 29 Januari 2014


Abah Faiq | Kompasiana 
 

Inilah Para Gubernur Indonesia Berprestasi Dan Hafal Al-Qur`an


gubernur hafal alquran
Seorang kepala daerah adalah sosok yang  harus menjadi teladan dan penuh pengabdian didaerah yang dipimpinnya. Kerja-kerja nya harus terlihat dan merakyat sehingga dicintai masyarakat. Seorang pemimpin tidak hanya harus mengandalkan gelar intelektual saja tapi juga moral dan spiritual. Pemimpin tidak boleh dikenal hanya karena popularitas dimedia tapi harus dikenal karena kerjanya yang nyata. 

Di Indonesia ada beberapa kepala daerah seorang Gubernur yang bisa dijadikan teladan sebagai pemimpin idaman. Selain cerdas dan tangkas juga religius, berprestasi dan yang lebih hebatnya mereka penghapal Alquran (hafidz). Ketaatan mereka dengan agama dan kedekatan mereka dengan tuhan membuat mereka bisa bekerja secara amanah. Ada beberapa sosok kepala daerah Gubernur yang merupakan penghafal Alquran. Berikut ini kepala daerah berprestasi yang juga penghapal Alquran di antaranya : 

1. Gatot Pujo Nugroho, ST (Gubernur Sumatera Utara) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

2. Prof. H. Dr. Irwan Prayitno (Gubernur Sumatera Barat) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 

3. KH. Muhammad Zainul Majdi, Lc. MA (Gubernur Nusa Tenggara Barat) dari Partai Bulan Bintang (PBB) 

4. Drs. H. Abdul Ghani Kasuba (Saat ini statusnya masih sebagai Wakil Gubernur Maluku Utara, meskipun dalam Pilgub terbaru Drs. H. Abdul Ghani Kasuba yang dicalonkan sebagai Cagub dikabarkan menang dalam pemungutuan suara ulang ) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 

5. H. Ahmad Heryawan, Lc (Gubernur Jawa Barat)dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

Nama-nama diatas ini adalah sosok kepala daerah Gubernur penghapal Alquran yang berprestasi atas kepemimpinanya. Gubernur Jawa Barat H. Ahmad Heryawan, Lc adalah sosok paling prestisius dan membanggakan. Dengan berbagai prestasi dan pernghargaan yang diterimanya. Total sudah 132 penghargaan yang diterimanya dalam berbagai bidang sejak menjabat dari tahun 2008. Gatot Pujo Nugroho, ST juga beberapa kali mendapat penghargaan atas prestasinya memimpin Sumatera Utara. 

Begitupun Prof. H. Dr. Irwan Prayitno Gubernur Sumatera Barat selama 3 tahun 75 penghargaan yang sudah diterimanya. Sebanyak 22 penghargaan diraih ditahun 2011, berikutnya 33 penghargaan di tahun 2012, dan 20 penghargaan di tahun 2013. Penghargaan yang diraih mulai dari Pennghargaan Ketahanan Pangan Nasional 2010, penghargaan Pelaksanaan Penerapan e-KTP Terbaik (9 Kab/Kota tahun 2011), Anugerah Parahita Ekapraya (Komitmen Gubernur untuk Pelaksanaan Program Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak). Penghargaan Provinsi Terbaik Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau Kecil tahun 2013 dan lainnya. 

Lalu ada Gubernur NTB, KH. Muhammad Zainul Majdi, Lc. MA selama menjabat mendapat banyak penghargaan dan prestasi. Misalnya sebagai Gubernur Termuda di Indonesia oleh Museum Rekor Dunia Indone­sia, Menerima Lencana Ksatria Bhakti Husada Arutala atas jasanya dalam pembangunan Bidang Kesehatan; The Best Province Tourism Develov­ment dengan dikukuhnya NTB sebagai Provinsi Pengembang Pariwisata Terbaik versi ITA di Metro TV. Penghargaan di Bidang Pangan dari Presiden RI atas Prestasi meningkatkan produksi Padi (P2BN) lebih dari 5 pada tahun 2009 dibanding­kan dengan tahun sebelumnya.

Kejar Posisi Tiga Besar, PKS Minta Legislatornya Rajin Bicara



Senayan - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ingin bertengger di tiga besar pemuncak klasemen dalam Pileg 2014. PKS ingin mendapatkan 115 kursi di Senayan. Sejelek-jeleknya, bisa mempertahankan 57 kursi yang kini sedang diduduki para legislatornya.

Presiden PKS Anis Matta turun gunung untuk menyampaikan sendiri target yang diinginkan partainya. Selasa (28/1), Anis Matta datang ke Fraksi PKS DPR RI di Lantai 3 Gedung Nusantarai I Kompleks Parlemen Senayan. Ini adalah pertama kalinya sejak ia mundur dari DPR untuk fokus memimpin partai.

"Sejak meninggalkan DPR Februari lalu, saya baru datang lagi sekarang atau sudah hampir setahun. Agak asing rasanya. Saya ingin anggota fraksi ini merebut kembali kursinya pada Pileg mendatang," kata Anis Matta dengan nada mantap.

Selain meminta mempertahankan kursi, Anis Matta memberi tugas tambahan bagi para anggota Fraksi PKS. Ia mengintruksikan setiap legislator PKS untuk lebih rajin berbicara di media massa sebagai juru bicara partai.

"Dengan demikian, partai akan dapat bekerja maksimal dengan memanfaatkan 57 anggota Dewan di Fraksi PKS yang ada ini," katanya.

Ketua Fraksi PKS Hidayat Nurwahid menyatakan siap menjalankan instruksi sang presiden.

"Masing-masing anggota Fraksi PKS yang dicalonkan kembali sudah menyatakan siap memenangkan partai menuju target tiga besar, yaitu 115 kursi," katanya.

*jurnalparlemen.com

PKS: Jangan hanya YKS, semua Acara tak Sopan harus Dikontrol


JakartaProtes masyarakat terhadap acara-acara tidak sehat dinilai harus ditingkatkan. Namun menurut anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ledia Hanifa protes tak hanya pada acara joget-joget “Yuk Kita Smile” (YKS) di sebuah stasiun TV swasta saja, namun di semua program media massa, khusus TV.

“Jangan sampai televisi sedang kehilangan posisinya sebagai alat edukasi, acara seperti itu (YKS,red) sangat tidak mendidik,” jelas anggota komisi DPR RI yang membidangi masalah agama, sosial, dan pemberdayaan perempuan ini saat menerima hidayatullah.com di ruang kerjanya di Jakarta, Selasa (28/01/2014).

Ledia juga menegaskan agar masyarakat juga memperhatikan acara – acara televisi yang lain. Karena bukan hanya YKS yang bermasalah dengan kegiatan televisinya. Apalagi menurutnya, belakangan acara-acara tidak menyehatkan makin muncul.

“Saya pernah tidak sengaja menonton TV sekitar pukul 10 malam ada coboy junior tampil, seharusnya anak di bawah umur tidak boleh ada dijam tayang semalam itu,” jelasnya.

Anggota dewan yang membidani masalah agama dan sosial ini mengaku prihatin masalah ini karena dampak sosial di masyarakat cukup terasa. Ledia berharap sifat kritis untuk mengawal sisi edukasi televisi untuk tetap ada jangan kendor dalam masyarakat Indonesia. Jika masyarakat sudah kehilangan keperdulian maka itu sangat berdampak pada generasi bangsa selanjutnya.

“Jangan karena alasan hiburan kita kehilangan misi pendidikan lalu mendiamkan pembodohan,” jelasnya lagi.
 

Rabu, 29 Januari 2014

Disukai Masyarakat, Bendera PKS Diminta Warga





Tapos, Depok - Langit pagi di Tapos Depok mendung berawan tebal. Namun wajah warga  RW. 04 Tapos tidak demikian, wajah mereka berseri senang. Ini karena PKS Tapos kembali melakukan aksi sosial yaitu mengadakan Pelayanan Kesehatan Gratis di daerah mereka. Sungguh kegiatan yang amat dirasakan masyarakat, terutama yang menderita  sakit di musim penghujan ini.

Ya, Hari Sabtu (25/1) PKS Dpra (Ranting) Tapos bekerja sama dengan Tim Khadijah yang beranggotakan ibu-ibu muslimah Tapos mengunjungi pemukiman warga RW.04 dalam rangka memeriksa kesehatan warga. Tepatnya di rumah Pak Subandi, kegiatan yankes ini diselenggarakan. Dari mulai pemeriksaan tensi, gula darah, dan asam urat.


Tak hanya kader Dpra yang bergerak, pun caleg (calon legislatif) DPRD Kota Depok bersama relawannya ikut terjun ke tengah masyarakat. Adalah Ibu Drg. Hj. Dewi Ikawati, sang caleg perempuan PKS  ini memberikan penyuluhan kesehatan kepada warga yang hadir. Beliau yang juga seorang dokter gigi menjelaskan pentingnya menjaga kesehatan tubuh diantaranya dengan menerapkan  pola makan yang sehat. Dijelaskan pula tentang penyakit asam urat dan pencegahannya. Warga yang kebanyakan ibu-ibu dan wanita antusias menyimak paparan caleg berjilbab rapi ini. Tak lupa Ibu Dewi menyerahkan cindera mata kepada ketua RT, ketua RW, dan tokoh masyarakat.

“Mudah-mudahan Pelayanan Kesehatan Gratis ini bermanfaat bagi warga RW.04 dan terima kasih atas dukungan tokoh masyarakat berikut warganya kepada PKS,” kata M. Sahal, ketua Dpra Tapos dalam sambutannya.



Yang menarik, di sela acara yang berlangsung panitia menyiapkan doorprize dari mulai peralatan makan, cuci, sembako, susu,  sampai busana muslim. Tentu saja warga yang menunggu antrian tak merasa jenuh dan mereka terhibur senang. 

Salah satu warga mengungkapkan rasa senangnya pada PKS dengan maju ke depan hadirin dan berseru, “PKS Oke!” sambil mengacungkan jempol tangannya. Ada pula tokoh masyarakat seperti Ibu Hj. Sanah yang mengajak warganya mendukung kegiatan PKS seraya mendo`akan apa yang dilakukan PKS ini mendapat balasan kebaikan yang berlipat ganda dari Allah SWT. 

Sempat diguyur hujan, namun Alhamdulillah warga mengikuti acara ini hingga selesai.


Tepat tiba waktu Dzuhur, di akhir acara ketika panitia mulai membereskan tempat dan melepas atribut, panitia dikejutkan dengan kedatangan beberapa warga yang meminta bendera PKS. Untuk dipasang di rumah, begitu kata mereka. Kami dari dulu simpatisan berat PKS!, seru yang lain. Kesukaan warga terhadap PKS ini memacu semangat kader PKS yang beberapa waktu lalu sempat terpuruk. Terbantahkan sudah yang berkata; PKS tak disuka masyarakat lagi.  Allahu Akbar!

*humas PKS Dpra Tapos

Resensi Buku "Momentum Kebangkitan" Karya Anis Matta


Judul Buku     : Momentum Kebangkitan
Penyusun       : Dr. Sitaresmi S. Soekanto, M.Psi
                 Wasekjen DPP PKS Bidang Arsip dan Sejarah
Penerbit       : Bidang Arsip dan Sejarah DPP PKS 
Tanggal Terbit : Januari 2014
Tebal Halaman  : 112
Ukuran         : 14,5cm x 20,3cm
Jenis Cover    : Soft Cover
Katagori       : Pemikiran dan Politik
Teks           : Bahasa Indonesia


Tidak banyak orang yang menguasai dua keahlian sekaligus, fasih berbicara dan piawai menulis. Biasanya jika seseorang pandai menulis, ia kurang lancer bertutur kata. Sebaliknya seseorang yang fasih berbicara, boleh jadi kurang lancar menuangkan gagasannya dalam bentuk tulisan.

Namun Anis Matta memiliki kelebihan dengan menguasai sekaligus dua jenis keterampilan tersebut. Beliau bukan hanya piawai menulis, melainkan juga memiliki kefasihan berbicara bahkan hingga taraf kemampuan “membakar” semangat massa yang mendengarkannya. Gagasan-gagasan brilian dan segar Anis Matta menunjukkan bahwa beliau memiliki prospek dan kualifikasi untuk menjadi pemimpin muda bangsa ini.

Prof Burhan Magenda, guru besar tetap Ilmu Politik di FISIP UI menyatakan pentingnya sebuah narasi seorang pemimpin partai sebagai landasan untuk membentuk program dan platform partai. Prof Burhan pun mengutip salah satu narasi Anis Matta yang menegaskan pentingnya bagi partai politik menguasai posisi-posisi penting kenegaraan, untuk mengupayakan kesejahteraan rakyat banyak. Menurut Prof Burhan hal tersebu memang seharusnya menjadi tujuan utama semua partai politik

Kebangkitan itu bermula dari mimpi, maka sudah sepantasnya setiap manusia menuliskan kisah besar dalam hidupnya. Dalam konteks itu, setiap manusia perlu menjemput momentum kebangkitan. Momentum itu akan mampu dicapai ketika ada kepercayaan yang kuat kepada pemimpin dan membiasakan selalu menscanning ruhiyah dalam kehidupan sehari-harinya. Jika keduanya mampu dilakukan, maka perasaan negatif akan menyingkir dan kemenangan dakwah akan dapat dicapai.

Untuk itu, Anis Matta mengajak setiap kader dakwah menjemput narasi besar dakwah Islam dengan sebuah keyakinan. Yakin bahwa kata mampu menjadi sumber perubahan. Sudah banyak fakta menyebutkan sebuah komunitas dapat menguasai dunia dengan membiasakan hidup dan bergaul dengan kata. Namun kata tak akan bermakna tanpa ada pembangunan narasi yang besar dengan tindakan yang jelas. Untuk itu, penting bagi setiap kader dakwah membiasakan diri bergaul, hidup dan bersilaturahmi dengan kata. Sebab kata dapat menyebarkan pengaruh, membentuk frame berpikir masyarakat dan membangun suasana hati masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik.

Secara umum, buku “Momentum Kebangkitan” berisikan enam orasi dan tiga narasi besar Anis Matta dalam berbagai forum publik maupun kepartaian. Anis menyampaikan pandangan itu dalam kesempatan kunjungan ke berbagai daerah usai musibah besar yang menimpa PKS yakni penangkapan Ust Luthfi Hasan dengan dugaan suap impor sapi. Melalui pidatonya usai cobaan besar itu, Anis optimis PKS akan mampu bangkit dan naik kelas menjadi pemenang dalam perpolitikan nasional sehingga dakwah semakin menyebar luas. Syarat kebangkitan itu ada tiga yakni kerja keras, memperkuat persaudaraan dan mengharapkan pertolongan Allah SWT. Ketiganya harus bersinergi sehingga mampu melawan segala perasaan lemah dan tidak berdaya yang berpotensi mematikan langkah kita. Jika mampu dicapai, Anis percaya akan terjadi peningkatan derajat seorang manusia di mata Allah SWT.

Melalui buku ini, Anis Matta mampu membantah persepsi sebagian pengamat politik dan publik bahwa PKS akan “habis” usai bencana besar yang mendiskreditkan. Faktanya, PKS sebagai partai kader berbasis massa yang terbuka dan inklusif terus melaju. Kemenangan kader PKS di Jawa Barat, Sumatera Utara dan Sumatera Barat adalah bukti PKS masih dicintai rakyat Indonesia. Untuk itu, Anis terus berusaha memotivasi kader PKS dengan narasi besarnya sehingga partai yang lahir dari rahim reformasi ini mampu memberikan anasir perubahan bagi bangsa Indonesia di masa depan.

Sikap optimisme Anis dalam memandang suatu persepsi yang menimpa PKS tentu bukan lahir secara instan. Seperti ditegaskan Prof Burhan Magenda, kelebihan Anis sehingga mampu mencetuskan narasi besar sebagai bekal menyusun program dan platform PKS disebabkan Anis adalah pekerja partai yang tangguh. Anis adalah tipe politisi pejuang, berjuang membesarkan PKS sejak dari awal pendirian, sehingga dirinya paham posisi PKS dalam menjayakan kepentingan umat dan bangsa di masa depan.
 

Wakil Walikota Depok Bantu Pemilik Rumah Ambruk

wawali bantu korban rmh ambruk 

Wakil Walikota Depok KH. Idris Abdul Shomad didampingi Camat Pancoran Mas, N. Lienda Ratnanurdianny meninjau langsung lokasi rumah ambruk di Gang Hasan RT 03 RW 11 Kelurahan Mampang, Kecamatan Pancoran Mas, Depok pada Selasa (28/01/2014). Musibah ini terjadi akibat curah hujan yang terlalu besar sehingga pondasi rumah menjadi rusak.

“Rumah ini sudah lama dihuni oleh pemiliknya. Sebaiknya perlu ada pengawasan yang lebih dari pihak keluarga agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan seperti ini ketika hujan lebat,” tutur Idris.

Menurutnya, hal lain yang menyebabkan ambruknya rumah yaitu akibat konstruksi bangunan yang tidak kokoh serta umur bangunan yang terbilang tua. Rumah tersebut milik Ibu Fatmawati yang amruk sejak Jumat (25/01/2014) malam.

wawali tinjau rumah ambruk1

Dengan kejadian tersebut,  Pembina  PMI Kota Depok ini memberikan rasa prihatinnya kepada korban. “Saya atas nama PMI dan Pemkot Depok peduli dan simpati atas terjadinya musibah ini. Semoga Ibu Fatmawati selalu kuat menghadapi keadaannya saat ini,” ujar mantan Sekjen Ikatan Da’i Indonesia (IKADI) ini mengharapkan.

Dalam hal ini, Idris Abdul Shomad memberikan bantuan sejumlah uang dan perlengkapan sholat serta selimut. Pihaknya berharap agar bantuan yang diberikan dapat berguna dalam kehidupan sehari-hari.

Fatmawati mengucapkan rasa harunya atas bantuan yang diberikan. 
“Terima kasih kepada Pemkot Depok yang banyak memberikan bantuan. Saya tidak bisa membalasnya. Semoga dapat balasan yang lebih dari Allah,” ucapnya. 
 

Kunjungi B.J. Habibie, Nur Mahmudi Bahas Kemandirian Teknologi

 
Jakarta - Menggunakan kopiah berwarna hitam yang menjadi ciri khasnya, Presiden Republik Indonesia ke-3 Bacharudin Jusuf (BJ) Habibie, menerima kunjungan Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Isma’il di kediaman pribadinya yang berlokasi di Komplek Patra Jasa, Kuningan Jakarta. Dengan senyum ramah dan suara penuh semangat, Habibie menyapa rombongan Pemkot Depok yang terdiri dari Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Yulistiani Mochtar, Kepala Dinas Pendidikan Herry Pansila, Kepala BKD Harry Prihanto, Kepala Bagian Humas Nessy Annisa, dan Kepala Bagian Umum, Manto.
 
Dalam kunjungan yang berlangsung hangat selama sekitar 1,5 jam tersebut, Habibie membahas mengenai berbagai isu kenegaraan seperti kepemimpinan nasional, kebangsaan, dan kemajuan teknologi. Bagi Mantan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) di era Orde Baru ini, topik mengenai teknologi –khususnya industri pesawat terbang— sepertinya selalu menjadi topik yang bisa membuatnya sangat bersemangat. Sebagai teknokrat muslim yang dikenal cerdas dan shaleh, Habibie memang sangat berharap Bangsa Indonesia bisa muncul sebagai bangsa besar yang mandiri dalam segala bidang, termasuk bidang teknologi.

Orang Indonesia ini banyak yang pintar. Potensi Indonesia ini begitu besar. Karena itu, ke depannya kita akan membutuhkan banyak sekali teknokrat yang memiliki keahlian di bidangnya masing-masing. Dan mereka harus bersatu, saling bahu membahu, sehingga akan muncul generasi-generasi baru yang lebih hebat dari Habibie,” tutur Habibie.

Selama beberapa generasi, BJ Habibie memang dikenal sebagai sosok intelektual muslim yang jenius. Karya nyatanya berupa pesawat terbang N250, Gatotkaca, dan Krincingwesi pernah mengguncang dunia. Namanya terekam jelas dalam ingatan setiap generasi sebagai orang Indonesia pertama yang bisa membuat pesawat terbang. Meskipun Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) yang pernah dibangun dan dibesarkan olehnya harus ditutup pada masa pemerintahan Presiden Abdurrachman Wahid, namun impian untuk membuat pesawat terbang komersial milik Indonesia tak pernah terhapus dari benaknya.

Pesawat terbang itu perlu mendapatkan perhatian secara nasional. Harus didukung oleh semua partai dan sepanjang masa. Adanya kebutuhan yang real pada sebuah negara kepulauan yang besar dan terpencar-pencar seperti Indonesia ini adalah transportasi massa. Negara yang continental seperti di Amerika saja, kebutuhan akan pesawat terbang itu sangat tinggi. Apalagi di negara kepulauan seperti Indonesia,” lanjut Habibie kemudian.

Habibie memiliki visi supaya bangsa Indonesia berdaulat dan mandiri dalam bidang teknologi pesawat terbang. Dengan begitu, pulau-pulau terpencil bisa terhubung dan sejahtera. Habibie meyakini bahwa bila Industri Strategis ini dikembangkan sedemikian rupa, maka Indonesia yang terdiri atas 17.000 pulau ini akan berkembang sangat pesat. Di samping itu, Habibie juga melihat bahwa industri pesawat terbang ini bisa mengangkat perekonomian masyarakat mengingat potensi dan peluang pasarnya yang sangat besar. Habibie menyebutkan bahwa untuk ukuran normal, sebuah negara biasanya akan memerlukan penumpang sebanyak 3 kali jumlah penduduk. Jadi, kalau Indonesia memiliki 250 juta penduduk, maka perlu ada sekitar 750 juta kursi/tahun.

foto habibie 
Sementara data menyebutkan bahwa saat ini Indonesia sudah memasuki masa kemajuan dalam bidang penerbangan meskipun jumlah kursi yang baru terpakai masih sekitar 71-77 juta kursi/tahun. Artinya, masih banyak peluang ekonomi yang bisa dimaksimalkan oleh Indonesia, karena yang menggunakan pesawat terbang ini baru sepertiga dari jumlah penduduk kita. Jadi, pemerintah tidak perlu susah-susah mencari penumpang, karena peluang pasarnya sudah tersedia di dalam negeri.

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Depok menyampaikan persetujuannya dengan pandangan itu. Karena saat ini, Pemerintah Kota Depok juga sedang gencar melakukan kampanye kemandirian pangan untuk ketahanan nasional melalui gerakan one day no rice (ODNR) yang juga sangat didukung oleh Presiden Indonesia ke-3  ini.

Pak Habibie sangat apresiatif sekali terhadap pola makan sehat berbasis produk lokal seperti yang digalakkan di Kota Depok, karena produk lokal bisa mengangkat perekonomian dan kemandirian. Dengan adanya perkembangan teknologi, maka akan berkembang juga teknologi di bidang lainnya seperti teknologi pertanian, peternakan, dan sebagainya,” tutup Nur Mahmudi. 

*depok.go.id

Karang Taruna Diminta Lebih Peduli Moralitas dan Kekerasan Seksual Remaja


BANDUNG -- Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat Netty Heryawan meminta Karang Taruna Provinsi Jawa Barat untuk fokus menangani moralitas dan kekerasan seksual di kalangan remaja pada program kerja 2014 mereka. Ini disampaikan Netty pada pertemuan yang digelar di Gedung Negara Pakuan, Selasa (28/1).

Netty menegaskan peran Karang Taruna di dalam masyarakat setidaknya dapat menyelesaikan masalah dan mencapai tujuan untuk kesejahteraan bersama.

"Diharapkan Karang Taruna Prov. Jawa Barat dapat menciptakan sekumpulan pemuda yang dapat menjadi benteng. Artinya, mereka adalah para pemuda yang memiliki kemandirian, nasionalisme dan dapat memberikan energi positif kepada masyarakat," harap Netty dalam arahannya.

Pertemuan rapat dengan Karang Taruna Prov. Jawa Barat kali ini membahas tentang rencana program kerja di tahun 2014. Terdiri dari 6 program kerja antara lain pengembangan sumber daya manusia, pelayanan kesejahteraan sosial, pengembangan sosial, kelembagaan, kesekretariatan serta pengembangan mitra dan komunikasi.

Pada pertemuan ini dihadiri oleh perwakilan Dinas Sosial Tatang, perwakilan Dinas Olahraga dan Pemuda Nandang, Ketua Karang Taruna Prov. Jawa Barat Budi Setiawan, Wakil Ketua Karang Taruna Prov. Jawa Barat Imam Budihartono dan pengurus Karang Taruna Prov. Jawa Barat.

Kamis, 23 Januari 2014

Temu Kader PKS - Menyambut Gelombang 3 Besar

Silaturahim Tokoh dan Relawan PKS se-Banten DKI Jakarta, dan Jawa Barat
Hall Indoor Hotel Bumi Wiyata,
Depok 20 Januari 2014

Menyambut Gelombang 3 Besar
Oleh H.M Anis Matta, Lc

Kita ini kurang dalam hal Referensi Manhajiyah terkait politik.

Dulu, ketika Imam Syahid Hasan Al Banna mengatakan bahwa saya adalah dalah satu serial dari kebangkitan dunia Islam.

Road Map kita adalah Mihwar Dakwah; dan ujungnya Ustadziyatul Alam. Sayang beliau wafat sebelum selesai tahapannya selesai, makanya yang banyak kita baca dari beliau adalah Islahun Nafsi dan Takwin Baitul Muslim, sedangkan 4 tahap setelahnya jarang dibahas.

Masalah kedua yang muncul karena tidak adanya model di lapangan. Yang terjadi saat ini adalah : berkembangnya dakwah secara teritorial keluar, tapi mulai lagi dari nol.

Nahda menang tahun 2011 di Tunisia. FIS menang tahun 1991 di Aljazair. Tapi Nahda lalu dibubarkan, FIS stagnan. Apa yang terjadi dengan Nahda dan FIS, berbeda dengan Partai Keadilan di Indonesia. Bedanya kita : mereka seperti Ikan Hiu, saat Arab Spring, akhirnya kembali ke samudera, tempat tinggalnya.

Kita ini Ikan Salmon, supaya tumbuh cepat dan kuat maka tempatnya harus di arus deras. Tapi sejarah perjalanan negara kita tentu berbeda. Model-modelnya pun banyak dan berbeda-beda tidak dapat disamakan di semua negara. Aljazair pertama kali dapat 5 kursi, lalu 72, lalu turun jadi 38. Lalu Muroqqib Amm-nya meninggal, lalu ada problem internal. Ada Sudan. Sudan selalu menang lewat kudeta militer. Tapi apa ada Negara yang mau mencontoh Sudan? Tidak. Ada juga Turki. Tapi kita pun tidak bisa menyamakan dengan AKP karena AKP lahir 1962.

Sebagai negara muslim besar, Indonesia dinanti-nantikan apakah akan sukses dipimpin oleh Islam. Pantaslah orang berharap begitu, karena kita adalah Big Brothers dari segi jumlah populasi muslimnya. Mengapa kita mengalami kekurangan dari segi manhajiyah & pengalaman adalah apa yang kita warisi dari Ulama-Ulama terdahulu adalah fiqh-fiqh siyasi pada saat mereka dalam masa kemapanan.

Dampaknya, buku-buku ini menjelaskan politik pada tujuannya, bukan pada prosesnya. Contohnya : Al Kharoj oleh Abu Yusuf, dll. Maka sedikit sekali kita temukan tentang impeachment. Dimana akhlaqnya relatif bagus. Ketika Tar Tar masuk, Nasrani masuk baru buku-buku fiqh yang membahas tentang impeachment baru ada. Syi'ah juga yang termasuk menjadi akar banyaknya kitab-kitab fiqh tentang impeachment.

Kita ini kembali di zaman nol. Kita memulai lagi membangun peradaban Islam. Referensi kita yang benar-benar utuh hanya 2 : Shiroh Nabawiyah dan Khulafaur Rasyidin.

Syarat menjadi Imam ada 5, yaitu 3 terkait intelektual (berilmu, mampu berijtihad dan cerdik) dan 2 tentang kepribadian (pembela dan berani). Dari sini kita bisa ambil : politik itu secara tujuan adalah mulia (mendekatkan orang pada kebenaran dan jauh dari kebatilan artinya menciptakan kondisi strategis untuk orang selalu dekat dengan agama), sedangkan politik pada prosesnya adalah medan pertempuran.

Dakwah Negara punya efek pengganda. 13 tahun pertama Rosul berdakwah di Mekkah, hasilnya 355 orang yang berhijrah. 10 tahun di Madinah, hasilnya sekitar 125ribuan.

Apa yang menyebabkan lompatan itu?

13 tahun pertama adalah dakwah fardhiyyah, sedangkan 10 tahun sisanya adalah DAKWAH NEGARA.

Tapi kalau kita lihat, bahwa hasil ini tadi ada ONGKOSNYA. Total pertempuran ada 68 selama 10 tahun di Madinah. Mereka berpikir, kalau perang terus kapan bisnisnya? Lalu turun Surat Al Hadid ayat 16 di tahun ke-4 di Mekkah, "belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), ..." Itu baru berfikir mau rehat tapi belum beraksi, sudah ditegur Alloh.

Sebelum kita masuk ke politik, jumlah kader kita 330ribu, tahun selanjutnya setelah ada partai ternyata naik jadi 400ribu. Katanya tarbawi berkurang, tapi kadernya bertambah

Yang harus kita lakukan : arah ini sudah sampai mana?

Ketika Rosul sudah sampai Madinah, grafiknya sudah naik. Alhamdulillah grafik kita terus naik.

Untuk 2014 : apakah PKS tetap dapat kita pertahankan dan naikkan?

Hanya Antum yang bisa menjawab.

Kita buktikan dimulai dari kota Depok ini
 

Netty Heryawan Deklarasikan Perempuan Anti Korupsi

(Netty Heryawan. foto: disparbud.jabarprov)


BANDUNG - Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat Netty Heryawan menyebutkan ada hal yang dapat dilakukan dalam pencegahan tindakan korupsi yang diawali dalam sebuah keluarga yaitu menanamkan kejujuran kepada anak-anak untuk percaya pada kemampuan sendiri. 

Ajarkan hidup kesederhanaan, hidup adalah perjuangan serta hidup adalah pilihan pada kebenaran dan kebaikan. Hal ini disampaikannya pada Seminar Tentang Peranan Perempuan Dalam Pencegahan Korupsi Di Jawa Barat di Aula Barat Gedung Sate Bandung, Rabu (22/1).

Pada acara yang dibuka oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Wawan Ridwan ini Netty menegaskan hal tersebut dipandang sederhana tetapi dampaknya akan luar biasa diterapkan bagi keluarga dan dalam sebuah pekerjaan. Sehingga tindakan korupsi dapat berkurang bahkan dicegah di Provinsi Jawa Barat bahkan di Indonesia.

Pada kesempatan itu, Netty Heryawan beserta Ketua Candra Kirana Daerah III Siliwangi, Ketua IKIAD Prov. Jawa Barat dan Ketua Dharma Wanita Prov. Jawa Barat membacakan Deklarasi Perempuan Anti Korupsi yang berisikan bahwa antara lain : 1. Sebagai individu, istri, ibu, politisi, penyelenggara pemerintahan dan anggota masyarakat kami perempuan Jawa Barat akan mengambil peran besar dalam mencegah dan memberantas korupsi. 2. Kami perempuan Jawa Barat akan menjadi benteng dan garda terdepan dalam menyiapkan generasi tanpa korupsi melalui penanaman nilai kejujuran dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. 3. Kami perempuan Jawa Barat akan selalu mengatakan tidak pada korupsi dalam bentuk dan ruang apapun demi Jawa Barat yang maju, makmur dan sejahtera untuk semua.

Sekda Prov. Jawa Barat Wawan Ridwan mengatakan sekarang ini Indonesia telah dilanda badai korupsi yang meresahkan. Korupsi sebagai tindakan yang membahayakan bukan saja bagi organisasi atau institusi tetapi bagi negara. Hal tersebut berakibat pada ketidak stabilan ekonomi di masyarakat, terjadi kemiskinan dan penyimpangan hak asasi manusia.

Seminar ini dihadiri oleh Fungsional Direktorat Penelitian dan Pengembangan KPK Aida Ratna Zulaeha, Guru Besar Hukum Pidana Unpad Prof. Dr. Hj. Komariah E. Supradjaya, SH, Kepala Biro Hukum Dan HAM Setda Prov. Jawa Barat Yessi Esmeralda, perwakilan para Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Prov. Jawa Barat, para Kepala OPD Prov. Jawa Barat, perwakilan Perguruan Tinggi (BEM) Unpad, ITB, UPI, Unpas, Unpar, dan perwakilan Ormas.