Minggu, 20 Mei 2012

PKS Dapat Dukungan Suara Petani


foto

PKSTapos__, Madiun - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berusaha terus menambah basis massa pemilih. Segmen basis massa pemilih PKS, yang selama ini lebih menyasar kalangan muda dan profesional, kini diklaim semakin variatif. Antara lain segmen buruh, petani, dan nelayan.

“PKS sekarang punya suara dari poktan (kelompok tani) dan terus berkembang,” kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Jawa Timur Hamy Wahjunianto seusai Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) PKS Jawa Timur Zona 4 di Kota Madiun, Ahad, 20 Mei 2012.

Menurut dia, di Jawa Timur, basis massa kelompok tani banyak terdapat di kabupaten/kota wilayah Mataraman, yang termasuk dalam daerah pemilihan (dapil) VI, VII, dan VIII. “Pada Pemilu 2004, suara poktan hampir tidak ada, dan dalam Pemilu 2009 ada, tapi tidak banyak,” katanya.

Dengan tambahan suara dari kelompok tani ini diharapkan akan meningkatkan suara PKS dalam pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg) 2014 maupun pemilihan kepala dan wakil kepala daerah (pilkada) tingkat provinsi dan kabupaten/kota.

Hamy menambahkan, PKS memiliki sebelas bidang pendekatan yang dibagi dalam beberapa segmen. Salah satunya bidang generasi muda dan profesi atau yang disebut dengan GM Pro. “Sasarannya adalah pelajar, mahasiswa, dan profesi,” kata dia. Komunitas bidang garapan GM Pro juga sering kali diistilahkan dengan singkatan PKS, kepanjangan dari pesantren, kampus, dan sekolah.

Para pelajar, mahasiswa, dan kalangan profesi tersebut sudah lama jadi sasaran PKS, terutama di kota-kota besar. “Mereka ini pemilih pemula yang banyak berada di kota-kota besar,” katanya. Sejumlah kota di Jawa Timur yang dianggap banyak terdapat komunitas pelajar, mahasiswa, dan kalangan profesi di antaranya Kota Surabaya, Malang, Madiun, dan Jember.

Dalam Pemilu 2014 nanti, PKS menargetkan menembus tiga besar dalam perolehan suara secara nasional. “Target di Jawa Timur juga tembus tiga besar,” ujar Hamy. Saat Pemilu 2009 lalu, suara PKS di sejumlah kota dan kabupaten masih berada di peringkat lima hingga tujuh.