Tariklah nafas dalam-dalam dan hembuskanlah
perlahan-lahan. Lihatlah ke luar. Pandanglah alam yang masih sunyi dan
bergeliat menandakan kehidupan. Tak ada keheningan yang lebih
menghidupkan daripada kehidupan pagi. Saat dunia tampaknya seperti
surga. Udara pagi yang segar luar biasa, karena pemandangan pagi juga
begitu menakjubkan. Bangunlah di pagi hari. Sisa bulan semalam yang
menjadi pucat dan tergeser sinar pagi yang semburat. Bintang gemintang
lengser karena langit perlahan-lahan telah menjadi terang. Detik demi
detik malam mulai berganti pagi.
Lihatlah sisa-sisa hewan malam kembali ke sarangnya, dan melihat
hewan-hewan siang bergerak. Sebuah arus bolak-balik yang menakjubkan
hati. Padahal sesungguhnya hewan-hewan itu baru mewakili satu gerakan di
alam ini. Belum lagi pergerakan alam yang berlangsung serempak, dalam
jumlah yang tak terhingga. Hingga kemudian, sinar matahari keemasan
terpantul di pepohonan dan lembar demi lembar daun. Pemandangan ini
membuat kehidupan begitu berharga. Sebuah momentum yang sayang sekali
bila terlewatkan begitu saja. Maka dekaplah detik-detik keheningan pagi
ini.
Bergembiralah dengan kemenangan kita bangun pagi. Rasakan kemenangan
ini. Kita telah menang melawan kantuk yang membius kesadaran kita untuk
menyambut rahmat Allah SWT. Rasakanlah kita telah berhasil mengalahkan
kemalasan yang membelenggu, lalu bangkit dengan kuat.
Ternyata kita semakin tahu, bahwa kantuk pagi yang berat
itu hanya jebakan belaka. Jika kita paksakan bangun sebentar saja,
membaca do'a lalu menatap pemandangan pagi, kantuk akan hilang seketika.
Mari menikmati detik-detik di kala pagi, menikmati keheningan yang
begitu mendamaikan hati. Demikianlah, salam..
*admin