Tak terasa sudah setahun PKS kehilangan kader terbaiknya, Ustadzah Yoyoh Yusroh. Beliau wafat meninggalkan duka yang dalam, bukan saja bagi keluarga dan PKS namun juga rakyat Indonesia. Semoga kita dapat meneladani keshalihan beliau. Berikut kutipan media setahun yang lalu:
JAKARTA.
Fraksi PKS DPR RI kehilangan salah satu legislator terbaiknya yaitu
Yoyoh Yusroh. Ia meninggal dunia dalam kecelakaan di Tol Palikanci,
Cirebon, Jawa Barat, Sabtu dini hari (21/5).
Yoyoh Yusroh
merupakan salah satu tokoh pendiri PKS dan sudah menjadi anggota DPR
sejak tahun 1999. “Fraksi PKS kehilangan salah seorang legislator
terbaiknya, salah seorang tokoh perempuan yang sejak awal ikut
mendirikan partai dan berkontribusi besar dalam perkembangan partai”
ungkap Ketua Fraksi PKS Mustafa Kamal, di Kalibata, Sabtu (21/5).
Yoyoh
Yusroh lahir di Tangerang 14 November 1962. Ibu 13 orang anak ini
merupakan Anggota DPR dari Daerah Pemilihan Banten III (Kota/Kabupaten
Tangerang). Di PKS, Ustadzah Yoyoh, begitu beliau biasa disapa,
merupakan panutan bagi para kader-kader muda PKS karena kiprahnya
sebagai Ibu Rumah Tangga sekaligus Legislator Perempuan yang aktif
menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat.
Selain di
PKS, Yoyoh juga aktif sebagai anggota Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan
Muslim Indonesia (ICMI) Periode 2005-2010 di bidang Pemberdayaan
Perempuan, Anak dan Lansia. Selain itu, Yoyoh juga mendapatkan
penghargaan sebagai Mubalig Nasional dari Departemen Agama pada Tahun
2001.
“Ustadzah
Yoyoh adalah panutan bagi kami kader-kader muda PKS. Beliau adalah ibu
dari 13 orang anak yang mampu mengelola rumah tangganya dengan baik,
sekaligus juga menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya sebagai
Legislator,” ungkap Kamal.
Selain di Indonesia, Yoyoh Yusroh juga dikenal sebagai politisi yang aktif dalam membela Hak Asasi Manusia di level Internasional. Yoyoh dikenal sebagai Legislator yang gigih memperjuangkan kemerdekaan Palestina, di mana ia merupakan sedikit dari Politisi Indonesia yang pernah menembus blokade Israel di Gaza dan melihat langsung kondisi masyarakat Palestina di sana.Selain itu sejumlah penghargaan atas kontribusi internasional pun pernah diterimanya, seperti International Muslim Women Union (IMWU) pada tahun 2000 dan 2003. “Kiprah Ibu Yoyoh tidak hanya diakui di Indonesia, tapi juga di level Internasional. Ini bukan hanya kehilangan besar bagi PKS, tapi juga bagi Indonesia dan juga para pejuang HAM di seluruh dunia” pungkas Kamal.
Jenazah Almarhumah Yoyoh Yusroh akan dishalatkan di Komplek DPR di Kalibata pukul 12.00 dan kemudian akan dimakamkan di Tangerang.
*http://kontakmediainfo.blogdetik.com/2011/05/22/