WANITA berkulit hitam itu berdiri di antara ratusan warga yang tengah berkumpul di depan kantor desa. Daster dan jilbab motif bunga-bunga yang ia kenakan sudah memudar. Dalam gendongan, anak semata wayangnya terlihat tenang, meski di sekitarnya orang berisik, bahkan sesekali berteriak.
Mariana, nama perempuan berusia 32 tahun itu. Ia datang ke kantor desa
untuk melihat dua “tamu” yang sebelumnya bertandang ke rumahnya. Pada
mulanya, sang tamu tak dikenal itu hendak membujuk Mariana beralih
agama. Gara-gara inilah, ketenangan di perumahan korban tsunami Kompleks
Budha Tzu Chi, Desa Neuheuen, Aceh Besar, terusik.
Siang itu, Rabu, 30 Mei 2012, warga Budha Tzu Chi menangkap dua orang
yang diduga kuat hendak membaptis Mariana di rumahnya. Namun, upaya ini
digagalkan warga setelah sebelumnya mendapat laporan dari Mariana.
Pelakunya, digebuk warga.
Dua orang itu merupakan pendatang yang menyaru sebagai pekerja di
sebuah asuransi. Mariana mengenal kedua orang ini, RM (perempuan berusia
32 tahun) dan RTK (lelaki berusia 24 tahun), dari tetangganya yang
bersebelahan rumah. Mariana sama sekali tidak mengetahui maksud
kedatangan pelaku.
Pada mulanya, kisah Mariana, kedua “kenalan” barunya itu bertanya
soal Isa Al Masih. Bahkan, ia juga diberikan sejumlah buku tentang Isa.
“Mereka mendatangi saya dan bertanya ‘Ibu mengetahui Isa Al Masih?’,”
cerita Mariana kepada acehkita.com.
Tak hanya memperkenalkan Isa Al Masih, RM dan RTK juga mulai
terang-terangan mengajak Mariana untuk memeluk agama yang mereka bawa.
“Saya juga diberi Injil dan buku-buku soal agama mereka,” kata dia.
Buku dan Injil yang disita polisi dari dua pelaku pembatisan di
Neuheuen, Aceh Besar, Rabu (30/5).
Mariana dijanjikan jika memeluk agama yang mereka “tawarkan” itu akan
masuk surga dan bersih dari segala dosa dan noda. Jika “tawaran” ini
diterima, maka Mariana akan segera dibaptis.
Nah, kedatangan RM dan RTK ke Neuheuen siang itu bertujuan untuk
membaptis Mariana. Baptis merupakan ritual pemurnian dengan menggunakan
air. Dikenal juga sebagai ritual yang melambangkan pembersihan dosa.
“Saya dijanjikan, kalau mengikuti agama mereka akan masuk surga dan
bersih dari dosa-dosa,” sebut ibu beranak satu ini.
“Kalau mau ikut,
saya akan mandikan. Rencananya, saya akan dimandikan hari ini.”
Belum sempat ritual pembaptisan ini dilakukan, Mariana keburu melapor
kepada warga sehingga mereka dihakimi massa.
“Saya menolak sehingga
saya memberitahukan kepada warga,” ujarnya.
“Saya tidak mau pindah dari
agama Islam.”