PKS Tapos, JAKARTA- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terus mengupayakan bantuan kemanusiaan dan diplomatik untuk etnik muslim Rohingya di Myanmar yang mengalami pembantaian dan diduga diabaikan oleh pemerintahan Myanmar. Partai berlambang bulan sabit dan padi ini ingin Indonesia menjadi model pengelolaan keagamaan bagi Myanmar.
Melalui Fraksinya di DPR RI, PKS telah berupaya untuk masuk Myanmar sejak awal pekan ini namun terkendala visa dari Kedubes Myanmar maupun Bangladesh yang belum juga keluar.
"Sejak silaturahim dengan Ormas-Ormas Islam Ahad (29/7) lalu, disepakati PKS bersama ormas-ormas Islam dan beberapa kelompok relawan akan berangkat ke Myanmar untuk mengetahui kondisi dan meminta keterangan pemerintah Myanmar akan kondisi etnis muslim Rohingya yang sebenarnya,"tegas Ketua Bidang Kebijakan Publik DPP PKS Mustafa Kamal dalam kesempatan buka puasa bersama Fraksi PKS di Kalibata, Jakarta (3/7).
Keingingan bertemu langsung itu mewakili publik dunia yang melihat ketidakadilan terhadap kaum muslimin Rohingya di Myanmar. Namun, Ketua Fraksi PKS di DPR RI mengeluhkan seperti ada hambatan dalam pengurusan visa rombongan ini baik dari Kedutaan Besar Myanmar ataupun Kedutaan Besar Bangladesh.
“Tapi kami akan tetap berusaha mendapatkan visa ke Myanmar, kami mengagendakan bisa menemui parlemen setempat dan pejabat pemerintahan terkait,"ungkapnya.
Mustafa melanjutkan bahwa misi ini bukanlah bentuk campur tangan terhadap permasalahan dalam negeri negara lain. Niatan para legislator partai berbasis Islam ini ingin berdialog. Serta menunjukkan kemungkinan model pengelolaan keberagamaan di Indonesia bisa menjadi contoh bagi pemerintah dan rakyat Myanmar.
"PKS meminta pemerintah Indonesia juga berperan aktif dalam upaya diplomatik menghentikan dugaan pembersihan etnis yang terjadi saat ini di Myanmar,"tutur Mustafa.
*republika.co.id