Jumat, 18 Januari 2013

Era Kepemimpinan Pesantren Akan Berkibar


PKS Tapos, KUNINGAN -- Perpaduan antara keilmuan dan keimanan menjadi model ideal kepemimpinan negara masa kini dan yang akan datang. Tokoh yang memiliki perpaduan itu harusnya banyak lahir dari pondok pesantren.
 
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengungkapkan bahwa di era Indonesia kini perpaduan tersebut merupakan sebuah keharusan. "Banyak pemimpin yang pinter tapi ditangkap KPK, karena landasan keimanannya lemah, mudah korupsi," jelasnya dalam sambutan pembukaan Ajang Remaja Berprestasi (Aresta) ke-8 di Pondok Pesantren Husnul Khotimah, Kabupaten, Kuningan.

Untuk itu pendidikan model pesantren yang menggabungkan keahlian dan landasan keimanan akan menjadi jawaban atas persoalan tersebut.

"Kurikulum Pesantren kini sudah menggabungkan dimensi iptek dan imtaq. Perpaduan ini dibutuhkan dalam kepemimpinan menuju peradaban baru Indonesia," jelas Heryawan

Indonesia, lanjut gubernur yang akrab disapa Kang Aher ini, akan mengalami masa kegemilangan kalau generasi muda pesantren masa kini memegang posisi-posisi strategis dalam pemerintahan di masa yang akan datang.

Untuk itu Kang Aher mengajak agar para santri ulet dan bermental baja dalam mengembangkan potensinya. "Orang berhasil, biasanya anak yang memiliki tekad kuat meski dihadapkan pada keterbatasan sarana," ujar Aher.

Untuk itu Kang Aher mendukung upaya penggalian potensi remaja dalam bentuk Aresta. "Lanjutkan terus Aresta, jang berhenti, tiap tahun harus ada, saya dukung," tandas Aher.

Aresta kali ini diikuti oleh 230 peserta dari seluruh pesantren yang ada di Jabar dan DKI Jakarta. Perwakilan santri yang berprestasi akan bertarung kemampuan di ajang ini.

Di perhelatan para santri ini akan dilombakan Musabaqoh quran, Dai cilik, nasyid, story telling, mading, dan debat. "Ke depan perlu juga dilombakan karya cipta teknologi para santri," ujar Aher.