Kamis, 24 Januari 2013

Pemerintahan Wujudkan Kemaslahatan Lebih Masif


PKS Tapos, KABUPATEN CIREBON - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menegaskan, tanggungjawab pemerintahan jelas: mewujudkan kesejahteraan, termasuk di dalamnya unsur ketenteraman atau rasa aman di tengah masyarakat.
"Namun, izinkan saya menambahkan, tujuan pemerintahan juga mewujudkan penghambaan total kita kepada Allah. Di sini maknanya ada pembangunan moral keagamaan," tegas Heryawan saat menghadiri acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan Silaturahim dengan Kiai se-Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan) di Kabupaten Cirebon, Jabar, Rabu (23/1).
Gubernur Heryawan di acara yang dihadiri 200 kiai didampingi Pengasuh Ponpes Kempek-Cirebon KH Ja'far Shodiq Aqil Siraj dan Pengasuh Ponpes Ambulu-Losari KH Munawir Abdussalam.
Heryawan, yang juga disapa Aher, merinci bahwa banyak negara yang secara ekonomi sangat maju. Namun, dekadensi moral menyebabkan kemajuan ekonomi dimaksud tidak otomatis mewujudkan kebahagian warga. Kasus-kasus penembakan brutal di sekolah di Amerika Serikat, misalnya, menjadi salah satu contoh kasus dari sekian banyak akibat terlupakannya pembangunan moral keagamaan.
Di Jabar, tambah Aher, kesejahteraan yang diupayakan harus disertai pembangunan moral. Landasan ini juga atas dasar karakter warga Jabar yang relijius dan menghargai kearifan budaya lokal.
Berdasar pemahaman atas tugas pemerintahan tersebut, tandas Aher, lembaga resmi ini sepatutnya menjadi alat bagi upaya mewujudkan kemaslahatan orang banyak. Kesejahteraan seluruh masyarakat menjadi tanggungjawab pemerintahan.
"Saat masih kuliah, saya punya yayasan yang mengurus kaum dhuafa. Dengan yayasan ini, 160 anak keluarga miskin bersekolah secara gratis. Namun setelah menjabat Gubernur, kami menggariskan sekolah 7,8 anak Jabar. Ini setara dengan penduduk Sulawesi Selatan," papar Aher memberi contoh gamblang peran pemerintahan yang masif dalam menebar kemaslahatan.
Namun, Heryawan mengingatkan, pemerintahan yang buruk juga akan menyuguhkan kehancuran yang masif.
Aher menambahkan, karena posisi pemerintahan dimaksud, maka peran pendidikan di pesantren sangat penting. Pasalnya, pesantren memberikan pendidikan yang seimbang; ilmu pengetahuan teknologi sekaligus ilmu moral keagamaan.
Pada kesempatan yang sama, Pengasuh Ponpes Kempek KH Ja'far Shodiq Aqil Siraj menyambut baik, program Pemprov Jabar yang mengedepankan pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berbasis relijius.
"Tiada alasan lagi bagi seluruh warga NU (Nahdlatul Ulama) di Jawa Barat untuk tidak mendukung apa yang telah dirintis dan program Gubernur Ahmad Heryawan ke depan. Apalagi beliau telah membuktikan hasil kerjanya. Banyak lembaga dan Pemerintah Pusat sendiri mengapresiasinya dengan penghargaan," papar KH Ja'far.
Apresiasi yang dimaksud Pengasuh Ponpes Kempek ini adalah 95 penghargaan taraf nasional dan internasional yang diterima Aher selama memimpin Jabar hingga kini.