Jakarta - Dunia harus menghentikan kejahatan kemanusiaan yang
tengah berlangsung di Mesir. Ini penting untuk mencegah makin banyaknya
korban jiwa akibat pembantaian oleh rezim militer.
Anggota Komisi I
DPR RI Budiyanto mengemukakan hal itu, Minggu (28/7) di Jakarta.
Menurut Budiyanto, apa yang terjadi di Mesir merupakan pelanggaran
terhadap nilai-nilai kemanusiaan, dan pelanggaran terhadap piagam Hak
Azasi Manusia.
“Bagaimana orang yang melakukan aksi damai ditembaki secara membabi buta. Ini harus dihentikan,” katanya.
Budiyanto
menyatakan, peristiwa pembantaian para pelaku aksi damai oleh rezim
militer Mesir merupakan peristiwa paling kelam dalam sejarah demokrasi
dunia. Karena itu ia mendesak negara-negara yang selama ini lantang
meneriakkan nilai-nilai demokrasi untuk menghentikan aksi ini.
Budiyanto
berpandangan, aksi rezim militer Mesir sudah melampaui batas. Pertama,
melakukan kudeta terhadap pemerintahan sah, yang dipilih melalui proses
demokrasi. Kedua, melakukan pembunuhan massal terhadap rakyat yang juga
menyampaikan aspirasi secara demokratis. Ketiga, memberangus media-media
yang menyampaikan fakta sesungguhnya yang terjadi di Mesir.
Ketiga
hal itu cukup menjadi bukti bahwa pemerintahan hasil kudeta dan militer
Mesir telah melakukan kejahatan serta melecehkan nilai-nilai
kemanusiaan dan demokrasi.
“Ini kejahatan demokrasi paling buruk sepanjang sejarah,” kata Budiyanto.
Peran Indonesia
Lebih
lanjut Budiyanto meminta dunia Islam melalui organisasi konferensi
Islam (OKI) berperan aktif untuk menghentikan pembantain di Mesir.
Indonesia sebagai negara demokrasi yang cukup berpengaruh di dunia Islam
bisa mengambil langkah-langkah strategis untuk menghentikan kebiadaban
militer Mesir.
Indonesia, kata Budiyanto, dapat menggalang
solidaritas dunia Islam untuk mendesak rezim militer di Mesir
menghentikan segala aksi pembantaian terhadap rakyatnya sendiri.
“Indonesia
dapat berperan mencegah makin buruknya situasi di Mesir. Kita berharap
Presiden SBY segera mengambil langkah-langkah strategis untuk
menghentikan kejahatan kemanusiaan di Mesir,” tegas Budiyanto lagi.
Budiyanto
berpandangan, nilai-nilai kemanusiaan dan demokrasi di Mesir harus
ditegakkan.
“Hanya dengan itu Mesir tidak akan terjebak dalam konflik
berkepanjangan seperti di Irak, Afghanistan, atau Suriah,” jelas
Budiyanto.