Senin, 29 Juli 2013

Pembantaian di Mesir Kejahatan Demokrasi Terburuk Sepanjang Sejarah Pembantaian di Mesir Kejahatan Demokrasi Terburuk Sepanjang Sejarah


Jakarta - Dunia harus menghentikan kejahatan kemanusiaan yang tengah berlangsung di Mesir. Ini penting untuk mencegah makin banyaknya korban jiwa akibat pembantaian oleh rezim militer.

Anggota Komisi I DPR RI Budiyanto mengemukakan hal itu, Minggu (28/7) di Jakarta. Menurut Budiyanto, apa yang terjadi di Mesir merupakan pelanggaran terhadap nilai-nilai kemanusiaan, dan pelanggaran terhadap piagam Hak Azasi Manusia.

“Bagaimana orang yang melakukan aksi damai ditembaki secara membabi buta. Ini harus dihentikan,” katanya.

Budiyanto menyatakan, peristiwa pembantaian para pelaku aksi damai oleh rezim militer Mesir merupakan peristiwa paling kelam dalam sejarah demokrasi dunia. Karena itu ia mendesak negara-negara yang selama ini lantang meneriakkan nilai-nilai demokrasi untuk menghentikan aksi ini.

Budiyanto berpandangan, aksi rezim militer Mesir sudah melampaui batas. Pertama, melakukan kudeta terhadap pemerintahan sah, yang dipilih melalui proses demokrasi. Kedua, melakukan pembunuhan massal terhadap rakyat yang juga menyampaikan aspirasi secara demokratis. Ketiga, memberangus media-media yang menyampaikan fakta sesungguhnya yang terjadi di Mesir.

Ketiga hal itu cukup menjadi bukti bahwa pemerintahan hasil kudeta dan militer Mesir telah melakukan kejahatan serta melecehkan nilai-nilai kemanusiaan dan demokrasi.

“Ini kejahatan demokrasi paling buruk sepanjang sejarah,” kata Budiyanto.

Peran Indonesia    

 Lebih lanjut Budiyanto meminta dunia Islam melalui organisasi konferensi Islam (OKI) berperan aktif untuk menghentikan pembantain di Mesir. Indonesia sebagai negara demokrasi yang cukup berpengaruh di dunia Islam bisa mengambil langkah-langkah strategis untuk menghentikan kebiadaban militer Mesir.

Indonesia, kata Budiyanto, dapat menggalang solidaritas dunia Islam untuk mendesak rezim militer di Mesir menghentikan segala aksi pembantaian terhadap rakyatnya sendiri.

“Indonesia dapat berperan mencegah makin buruknya situasi di Mesir. Kita berharap Presiden SBY segera mengambil langkah-langkah strategis untuk menghentikan kejahatan kemanusiaan di Mesir,” tegas Budiyanto lagi.

Budiyanto berpandangan, nilai-nilai kemanusiaan dan demokrasi di Mesir harus ditegakkan. 

“Hanya dengan itu Mesir tidak akan terjebak dalam konflik berkepanjangan seperti di Irak, Afghanistan, atau Suriah,” jelas Budiyanto.