BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dijadwalkan memimpin
delegasi Provinsi Jawa Barat (Jabar) ke Intanbul, Turki, Rabu, 23
Oktober 2013. Kunjungan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kerjasama
ekonomi Jabar dengan Provinsi Istanbul.
Gubernur Heryawan mengatakan hal itu saat mengunjungi Pribadi Bilingual
Boarding School Bandung di Kota Bandung, Selasa, 22 Oktober 2013.
Diterima pengurus Yayasan Pribadi Bandung, Pasa Ivgen, dan kepala
sekolah milik Turki ini, Sudarman, Heryawan juga menyatakan,
kunjungannya juga dimaksudkan guna meningkatkan kerjasama bidang
pendidikan Jabar-Istanbul
Di Istanbul, Gubernur Jabar dan rombongan akan melakukan pertemuan dengan Gubernur Istanbul dan kalangan dunia bisnis setempat.
"Fokus pertama, bidang ekonomi. Kita akan menjajaki kerjasama baru dan
tingkatkan yang selama ini sudah berlangsung. Intinya kita akan
tingkatkan kerjasama Jabar-Istanbul, bidang investasi maupun
perdagangan, serta sektor lain," papar Gubernur.
Menyinggung sektor pendidikan, Heryawan mengatakan, kerjasama kedua
provinsi sudah berlangsung baik. Sekolah Turki sendiri, yakni Pribadi
Bilingual Boarding School Bandung, telah lama beroperasi sejak 2002.
Sementera, putra-putri Jabar banyak yang memperoleh beasiswa kuliah di
berbagai perguruan tinggi Turki. "Capaian yang ada hingga sekarang akan
kita tingkatkan. Kita coba jajaki kemungkinan Turki punya perguruan
tinggi di Jawa Barat," ujar Heryawan lagi.
Di bidang energi terbarukan atau ramah lingkungan, masih ungkap
Gubernur, pihaknya sedang melirik kerjasama pengembangan sumber energi
geothermal.
Upaya peningkatan kerjasama ekonomi dimaksud juga bagian implementasi
komitmen Kepala Pemerintahan kedua negara. Presiden RI Susilo Bambang
Yudhoyono saat berkunjung ke Turki pada medio 2010, membangun komitmen
dengan Turki untuk meningkatkan volume perdagangan kedua negara hingga
USD 2,24 miliar pada 2015.
Hingga kini, sebanyak 23 jenis komoditas Indonesia yang diekspor para
pengusaha dalam negeri ke Turki, dan sebagian besar juga masuk ke
Istanbul.
Data di kedutaan Besar Indonesia untuk Turki menunjukkan, sebanyak 23
jenis komoditi masuk ke pasar Turki. Misalnya: mebel jati dan rotan,
parket kayu untuk lantai, produk kayu, kelapa sawit, kelapa, produk
makanan, daging, minyak nabati/hewan, serat buatan, karet dan produk
karet, makanan laut (udang, cumi-cumi); alat-alat mesin/listrik dan
perangkatnya, filament, mesin mekanik dan perangkatnya, bahan celup,
plastik dan produk plastik, produk kayu dan kertas/produk kertas serta
produk lainnya.
Heryawan menegaskan, sebagian besar mata ekspor Indonesia tersebut juga menjadi andalan dunia usaha di Jabar.
Sektor ekonomi lain yang tidak kalah potensial, masih papar Heryawan,
yakni pariwisata. Pendapatan asli daerah (PAD) Istanbul sendiri
disumbang sektor pariwisata, bahkan berada di urutan papan atas.
"Istanbul sama dengan Jawa Barat. Kedua provinsi ini dianugerahi alam
yang sangat indah. Begitu pula kekayaan peninggalan sejarah. Namun
mereka telah maksimal mengolah keindahan alam. Kita akan belajar dari
Istanbul," tutur Gubernur Heryawan.
Delegasi Jabar yang direncanakan berada di Istanbul, Turki, hingga 30
Oktober 2013, terdiri atas Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
(BKPPMD) BKPPMD, Kepala Dinas Pendidikan, serta Kepala Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan. Selain ini, Gubernur Heryawan juga mengajak beberapa
utusan dari dunia usaha Jabar, khususnya kalangan perhotelan dan biro
perjalanan wisata.