Kamis, 07 November 2013

Sukses Di Depok, Nur Mahmudi Sosialisasikan Ketahanan dan Kemandirian Pangan di Provinsi Aceh


Aceh — Masih dalam rangka meningkatkan motivasi dan partisipasi daerah untuk percepatan diversifikasi pangan, pada Hari Rabu (6/11), Walikota Depok Nur Mahmudi Isma’il, menghadiri undangan dari Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Provinsi Aceh. Dalam acara yang bertema “Mewujudkan Kemandirian dan Kedaulatan Pangan Aceh”, Walikota Depok menjadi nara sumber dalam rapat koordinasi (Rakor) Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Aceh 2013.

Pada kesempatan rakor tersebut, Nur Mahmudi yang baru saja menjadi champion ketahanan pangan sebagai Walikota Teladan dalam bidang Diversivikasi Pangan, memberikan paparan mengenai gerakan One Day No Rice (ODNR) dan langkah-langkah strategis lainnya dalam upaya melakukan revolusi mind set masyarakat Indonesia untuk dapat mengurangi konsumsi beras dan terigu, serta terus membangun kembali rasa cinta terhadap budaya makan pangan lokal nusantara. Hal ini merupakan bentuk nyata dari upaya sosialisasi dan advokasi yang dilakukan secara masif  oleh Walikota Depok, sebagai tindak lanjut dari Peraturan Presiden No. 22 Tahun 2009 tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Berbasis Pangan Lokal.

Di hadapan audience yang terdiri dari para Bupati dan Walikota se-Provinsi Aceh, Pengurus Pangan Aceh, Dewan Ketahanan Pangan Aceh, para camat, dan kepala SKPD se-Provinsi Aceh, dengan penuh semangat Nur Mahmudi menularkan semangat kemandirian masyarakat dalam bidang pangan. Nur meyakini, kemandirian pangan di Indonesia bukanlah merupakan hal yang mustahil karena Indonesia merupakan negara yang kaya, dengan 77 jenis karbohidrat yang bisa dihasilkan di bumi nusantara ini. Tidak hanya itu, terdapat 228 jenis sayuran, 389 jenis buah-buahan, 26 jenis kacang-kacangan yang biasa dimakan, 31 macam rimpang yang berkasiat, serta 75 jenis sumber minyak/lemak. Hal ini merupakan bukti nyata bahwa Indonesia adalah negara terbesar nomor 2 di dunia yang memiliki keanekaragaman hayati (biodiversity). Nur berharap agar seluruh masyarakat dapat terbuka wawasannya akan pola konsumsi pangan yang sehat dan beragam.