Apa tanggapan anak-anak Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) terkait status
ayahnya yang kini berada di Rutan Guntur? Yang pasti, menurut Qaanita
Luthfi, anak perempuan LHI, hampir tidak ada yang berubah.
“Antara ayah di DPP PKS dan di rutan, kami lihat kesibukannya sama
saja nggak ada nganggurnya, kayak lagi di DPP pindah ke rutan aja,”
terang Qaanita, 23, sambil tersenyum. “Ayah memang bisa mengotak-kotakan
semua persoalan di kepalanya. Jadi kalau yang berkunjung teman ayah si
A, si B, si C, kemudian sisa (waktu)-nya baru untuk kita. Kita sih sudah
terbiasa akan hal itu.”
Qaanita menurutkan bahwa yang paling jelas berubah ritme LHI adalah
waktu tidurnya. “Kami lihat waktu tidur ayah lebih teratur, ada banyak
kesempatan buat olah raga lagi, jadi tampak ayah sehat.”
Selama berada di rutan, bagaimana Qaanita dan saudara-saudaranya
berkomunikasi dengan LHI? Lewat surat, demikian Qaanita. “Karena sulit
bicara panjang lebar. Begutupun jika ayah membutuhkan apa-apa, ya lewat
tulisan.”
Baik Qaanita dan saudara-saudaranya tidak sedikitpun tampak terganggu
dengan kasus yang sedang menimpa ayahnya. Sejak kecil, Qaanita dan
saudara-saudaranya yang berjumlah 11 orang kerap diajari LHI bahwa
keluarga mereka adalah keluarga pejuang. “Kalau pejuang itu siap
ditempatkan di mana saja. Ayah selalu bilang, ada atau tidak adanya
ayah, kita semua harus tetap berjalan. Kalau berpolitik, risikonya siap
dipukul dan memukul. Itu selalu ayah ceritakan kepada kami.”
Qaanita menandaskan bahwa kebanggaannya terhadap LHI tak pernah
berkurang sedikitpun. “Ayah kami adalah pejuang. Jadi, kami ingin ayah
terus berjuang dimanapun itu. Dalam doa kami, tahajjud kami, puasa kami,
selalu kami selipkan doa buat ayah. Kami yakin, Allah akan kembalikan
ayah kami secepatnya.”