Sabtu, 26 Mei 2012

ANTARA DA I, MUJAHID DAN POLITISI








Oleh: Ust. M. Supariyono


Salah satu misi hidup seorang muslim adalah misi  ubudiyatulloh yang artinya misi beribadah kepada Alloh SWT. Misi ubudiyatulloh tidak berarti kita menyembah Alloh SWT kemudian selesai.   Misi ubudiyatulloh artinya  kita menyembah Alloh SWT dan pada saat yang sama kita juga mengajak orang lain untuk menyembah Alloh  SWT. Kata yang lebih singkat untuk menjelaskan misi ubudiyatulloh adalah  kita harus menjadikan Alloh SWT menjadi satu satunya yang disembah di muka bumi ini.  Pertanyaan pentingnya adalah bagaimana merealisasikan misi tersebut serta gerakan apa yang kita butuhkan dalam merealisasikan misi tersebut ? Sebelum kita menentukan gerakan apa yang harus kita lakukan dalam merealisasikan misi tersebut maka  yang harus kita lakukan terlebih dahulu adalah mengidentifikasi sebab apa manusia tidak menyembah Alloh SWT baru kemudian kita menentukan gerapan apa  yang harus kita lakukan.

Kalau kita coba menelusuri  Al Qur’an, Al Hadits, sejarah dan fakta kehidupan sehari-hari kita akan temukan beberapa sebab manusia tidak menyembah Alloh SWT. Diantara sebeb  manusia tidak menyembah Alloh yang pertama  adalah faktor ma’rifah.  Begitu banyak manusia di dunia ini yang tidak atau belum mengenal Alloh SWT dengan benar baik di kalangan intelektual maupun awam, baik  di perkotaan maupun suku-suku pedalaman. Dengan  ketidakkenalan manusia kepada Alloh SWT wajar kalau mereka tidak menyembah Alloh SWT   Untuk menyelesaikan persoalan ma’rifah ini tidak ada yang lain yang dibutuhkan kecuali gerakan dakwah dan juru dakwah atau para duat sebanyak mungkin.

Sebab lain yang menyebabkan manusia tidak menyembah Alloh SWT adalah adanya pihak-pihak yang menghalanginya, dan untuk menyelesaikan persoalan ini  yang dibutuhkan adalah gerakan yang dapat menghilangkan para penghalang manusia menyembah Alloh. Gerakan itu disebut dengan perang atau JIHAD. Contoh kongkrit kaitan hal ini dapat kita temukan pada dialogh antara Ribbi Bin Amir yang merupakan negosiator kaum muslimin pada saat perang Al qodisiyah ( penaklukan Persia ) dengan Kaisar Persia bernama Rusrum.  Salah satu pertanyaan Kaisar Rustum  kepada Ribbi Bin Amir pada saat terjadi negosiasi sebelum mereka berperang adalah “ kenapa kalian memerangi kami”  ?  Ribbi Bin Amir menjawab “ kami berperang dalam rangka membebaskan manusia dari penyembahan manusia menuju penyembahan tuhannya manusia yang selama ini terhalangi oleh orang-orang seperti anda”. Dari dialogh tersebut sangat jelas bagi kita  bahwa gerakan kedua yang dibutuhkan agar Alloh SWT disembah dimuka bumi adalah jihad  dan  mujahid.

Sebab berikutnya yang menyebabkan Alloh SWT tidak disembah adalah  karena kesejahteraan dan rasa aman.  Dalam surat Al quroisy Alloh SWT  memetrintahkan agar manusia menyembah Tuhan pemilik rumah ini ( ka’bah ) yang telah memberi mereka makan  sehingga mereka tidak kelaparan dan telah memberi mereka rasa aman sehingga mereka tidak ketakutan.  Salah satu pelajaran dari ayat tersebut adalah bahwa Alloh SWT tidak akan disembah ketika manusia lapar dan selalu dirundung rasa takut.  Fakta kaitan hal ini dapat dengan jelas kita temukan pada masyarakat kita.  Bagaimana kondisi sholat berjamaah di masjid-masjid yang berada di perumahan teratur yang tingkat kesejahteraannya sudah lebih baik dengan kondisi sholat berjamaah di kampung-kampung yang miskin.  Di masjid-masjid perumahan teratur sholat subuh  berjamaah bisa  mencapai lima, enam bahkan tujuh saf sementara di kampong-kampung untuk bisa stau saf saja susahnya luar biasa.  Dari dalil dan fakta tersebut maka  yang harus kita lakukan dalam rangka merealisasikan misi ubudiyatulloh adalah menghadirkan kesejahteraan dan rasa aman.   Tidak ada lembaga yang paling efektif dalam menghadirkan kesejahteraan dan rasa aman kecuali lembaga yang namanya negara.  Negara   tidak bisa dikelola dengan pendekatan dakwah, Negara tidak bisa dikelola dengan pendekatan jihad, Negara hanya bisa dikelola dengan pendekatan politik.  Karena itu gerakan ketiga yang diperlukan dalam rangka mewujudkan misi ubudiyatulloh adalah gerakan politik dan politisi .

Ikhwah fillah , kita semua menyadari bahwa usia  amal siyasi kita  memang belum selama usia aktifitas tarbawi  kita, sehingga sebahagian kita masih belum siap menerima kehadiran politik dan politisinya .  dengan memahami  akar pemikiran dan tujuan setiap gerakan dalam cara pandang islam seperti ini mudah-mudahan kita semua lebih siap lagi menerima kehadiran politik dan politisi  karena pada hakikatnya  tujuan besar dai, politisi dan mujahid adalah sama.

Wallohu a’lam 


*Ustadz M.Supariyono adalah Ketua DPD PKS kota Depok