Kamis, 17 Mei 2012

Garis yang Disebut Nabi Kita

Suatu hari, kanjeng nabi SAW menggambar di atas tanah. Para sahabat berkerumun memperhatikan apa yang beliau lakukan. Beliau menggambar sebuah garis panjang. Lalu menggambar kotak.. satu ujung garis panjang itu berada di dalam kotak. Tetapi ujung yang lain keluar menembus sisi lain kotak itu. Di salah satu sisi garis panjang yang menembus kotak itu beliau menggambar garis-garis lain yang kecil-kecil.


" Garis panjang ini adalah keinginan manusia. Sedang kotak ini adalah ajalnya. Adapun garis-garis kecil ini adalah rintangan yang akan dihadapi manusia dalam hidupnya," begitulah kanjeng nabi SAW menjelaskan kepada sahabatnya.
Saudaraku, angan-angan atau keinginan demi keinginan kita sesungguhnya adalah kumpulan titik yang menjadi garis. Angan-angan yang juga berarti kerinduan. Itulah garis yang digambar oleh sang nabi akhir zaman. Adapun garis-garis lain yang kecil-kecil, yang berada di sisinya, adalah rintangan-rintangan yang menghimpit - berupa bermacam cobaan kesenangan dan penderitaan- kehidupannya. Jika seseorang berbuat salah, maka ia akan terkena garis kecil ini. Sungguh, bahwa angan manusia berbaju rindu itu ada batasnya. Kotak kematian dalam gambar, itulah batasnya. Karenanya, kita memang harus membuat orientasi kerinduan itu begitu jauh, hingga akhirat kelak. Dan kita pun harus siap pula menghadapi rintangan hidup, terlebih kita tahu bahwa garis itu akan ada putusnya. Garis kerinduan itu ada pupusnya, saat ajal tiba. Demikianlah, salam..

*admin