Tentang M. Anis Matta yang lahir di Bone,
Sulawesi Selatan, 28 September 1968. Sejak kecil punya minat baca yang besar.
Bahkan, liburan sekolah tidak diisi dengan kegiatan lain, kecuali membaca. Dari
pagi hingga malam. Ustadz muda ini mengaku tidak pernah punya cita-cita muluk.
Tapi, terobsesi punya perpustakaan besar. Dan, buku yang paling berpengaruh
pada dirinya adalah Berpikir dan Berjiwa Besar. Ia punya dua buku
monumental. Biar Kuncupnya Mekar Menjadi Bunga yang diterbitkan
Pustaka UMMI dan Risalah Pergerakan, terjemahan Risalah Ta’lim-nya Hasan
AI-Banna. Selain, itu ada beberapa buku lagi yang ikut menyumbang perkembangan
pemikiran Islam di Indonesia. Anis meraih gelar S1 di bidang syanat Islam dari
LIPIA pada tahun 1992. Pada tahun 2001 ikut pendidikan di LEMHANNAS.
Anis Matta diputuskan sebagai Wakil Ketua DPR
berdasarkan Rapat Badan Pengurus Harian Dewan Pengurus Pusat PKS Agustus lalu.
Anis Matta dinilai punya pengalaman baik sebagai anggota DPR maupun kiprah di
internal PKS karena sudah tiga periode menjadi Sekretaris Jenderal.Anis Matta
juga tidak punya masalah hukum. Pria, 41 tahun lalu ini juga duduk di Majelis
Hikmah PP Muhammadiyah.
Menjabat sebagai Wakil
ketua DPR RI hal yang paling ia harapkan adalah adanya sumber daya infrastruktur
yang kuat akan percepatan pembangunan. Ia mengusulkan, infrastruktur itu dapat
berupa perpusatakaan semacam perpustakaan Kongres Amerika Serikat. Dengan
adanya perpustakaan, yang diimpikannya terbesar di dunia, maka anggota DPR
tidak perlu lagi melakukan banyak studi banding ke luar negeri.
Bagi aktivis masjid kampus, nama Anis Matta tentu
tidak asing lagi. Selain dikenal sebagai aktivis partai politik,
juga dikenal sebagai penulis yang cukup produktif dalam menelurkan karya.
Karya-karyanya tersebar dibeberapa media Islam seperti Saksi, Tarbawi, Ummi dan
Suara Hidayatullah. Karya-karya yang tercecer diberbagai media Islam tersebut
sebagian besar telah dikumpulkan menjadi sebuah buku,
Berbicara dalam konteks Indonesia, Anis Mata
berpendapat bahwa gerakan-gerakan pemikiran Islam yang dibangun sebagai
kekuatan pro sekuler didalam basis-basis pertahanan budaya Islam, baik yang
dulu bernama gerakan pembaharuan maupun yang reinkarnasinya kini bernama Islam
Liberal atau Islam kiri, tidak pernah sanggup membawa konsep-konsep pemikiran
yang orisinil, komprehensif, berlandaskan metodologi yang kokoh dan output
empiris yang sukses. Sementara, permasalahan lain dari gerakan sekuler seperti
Islam Liberal atau Islam kiri adalah ketergantungan mereka akan dukungan politik,
media dan dana dari Barat.
Anis Matta menyebut gerakan semacam itu dengan
istilah “pepesan kosong”, doyan bermain retorika, tidak produktif dan
lebih berorientasi mengganggu apa yang mereka sebut sebagai gerakan “Islam
Fundamentalis”, ketimbang membangun sebuah dunia nyata dari gagasan besar yang
lengkap.
* * * * *
Biodata Singkat M. Anis Matta
Tempat Lahir: Bone
Tgl Lahir: 07-12-1968
Agama: Islam
Riwayat Pendidikan:
1 SD Inpres Welado 1980
2 SMP Darul Arqam 1983
3 SLTA Darul Arqam 1986
4 LIPIA 1992
5 KSA IX Lemhanas 2001
Riwayat Pekerjaan:
1 Komisaris PT Indo Media Green Pages
2 Preskom PT Manara Inti Tijara
3 Direktur Pusat Studi Isalam Almanar
4 Dosen Agama Islam FE UI Program Extension 1996-1998
Riwayat Organisasi:
1 Anggota Majelis Hikmah PP Muhamadiyah 2000-2005
2 Anggota Ikatan Alumni Lemhanas 2001 - 2006