Jumat, 01 Juni 2012

Hidayat Nurwahid: Nilai Pancasila Luntur Akibat Hilangnya Keteladanan Pemimpin


 
PKSTapos__ Jakarta, Mantan  Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Hidayat Nurwahid menilai hilangnya nilai-nilai Pancasila dari kehidupan berbangsa dan bernegara karena tidak adanya teladan dari pemimpin bangsa baik tingkat nasional maupun lokal. Padahal selama ini masyarakat Indonesia dikenal mengikuti apa kata pimpinannya.

"Harus ada keteladanan diseluruh sektor baik ditingkat nasional, provinsi. Mereka harus hadir dalam ucapan, perilkau, kebijakan. Kita tahu bangsa Indonesia akan ikut apa kata pemimpinnya,” kata Hidayat Nurwahid, dalam dialog bersama Pro 3 RRI, Jumat (1/5). Ditambahkan, pemimpin yang dapat memberikan teladan yang baik maka masyarakat akan mudah untuk mencerna dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila.

Tawuran antar warga, tawuran antar pemuda, tewasnya pendukung sepak bola serta serta sekolah menghalalkan segala cara untuk meningkatkan tingkat kelulusan sekolah merupakan bentuk hilangnya nilai Pancasila.

“Seharusnya Pancasila tidak sekedar sebagai jargon yang  dihafalkan, namun siapa pun harus jujur  untuk melaksanakannya tanpa memandang suku, agama,”.

Pada 1 Juni, oleh masyarakat Indonesia  merupakan peringatan pidato Bung Karno 1 Juni (Hari Pancasila) . Karena pada tanggal tersebut, Soekarno mencetuskan nilai-nilai Pancasila yang kemudian menjadi ideologi dasar bangsa Indonesia.

“Bung Karno sebagai pencetus dan penggali Pancasila. Tidak bisa dibantah Pancasila  dalam posisi calon dasar negara yang dirumuskan Bung Karno untuk diajukan,” kata Sejarawan Anhar Gonggong.

Pancasila, kata mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera, merupakan kelebihan yang dimiliki oleh bangsa  besar yang bernama Indonesia. “Pancasila  adalah warisan dan keunggulan bangsa Indonesia yang seharunya diseriusi untuk  diamalkan dan tidak perlu menunggu orang lain,” tegasnya. 

*radio republik indonesia 1/06/2012