Film Innocence of Muslims yang berisi penghinaan terhadap Nabi Muhammad shallalaahu 'alaihi wasallam memicu kerusuhan di sejumlah negara. Film karya Sam Bacile, sutradara Israel yang tinggal di California, itu juga dikecam oleh tokoh dan organisasi Islam se-dunia, termasuk Ikhwanul Muslimin di Mesir.
Berikut ini pernyataan sikap resmi Ikhwanul Muslimin terkait film Innocence of Muslims:
***
Satu setengah miliar umat Islam menghadapi penghinaan dan pelecehan yang ditujukan kepada pribadi pemimpin mereka, Rasulullah, penutup para nabi dan Rasul, Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam yang merupakan rahmat bagi semesta alam, yang diutus kepada seluruh manusia dengan syariat Islam, agama Tuhan semesta alam.
Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam telah melakukan dakwah yang membawa manusia dari lembah keterbelakangan dan barbarisme ke puncak kemuliaan dan kemanusiaan. Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam membawa cahaya, pemikiran yang cemerlang dan kemajuan bagi semua manusia. Beliau datang dengan ajaran tauhid yang tidak tercemar oleh perbuatan syirik kepada Allah Tuhan semesta alam. Beliau membawa ajaran untuk percaya kepada semua Rasul tanpa membeda-bedakan dan melebihkan salah satu di antara mereka dan beliau mengajari manusia untuk menghormati, memuliakan dan mengagungkan mereka. Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam memerintahkan manusia untuk beriman kepada semua kitab suci agama samawi guna menyempurnakan akhlak yang mulia, mewujudkan kebebasan beragama dan beribadah, menghormati dan melindungi tempat-tempat ibadah semua agama, mewujudkan kebebasan berpendapat, berekspresi, dan kesetaraan di antara manusia, menegakkan keadilan, menghormati martabat manusia, menguatkan rasa solidaritas dan melakukan kerjasama dengan semua kelompok masyarakat.
Agama Islam telah menghormati hak asasi manusia sebelum semua manusia mengetahui apa itu hak asasi manusia. Dalam agama Islam, darah, harga diri dan harta mempunyai kehormatan yang tidak boleh diganggu dan diserang oleh siapa pun.
Pelecehan terhadap Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam yang telah terjadi berulangkali menunjukkan adanya kebencian dan sikap fanatik buta oleh beberapa pihak yang berada di belakangnya dan adanya kebodohan serta sikap melampaui batas dari orang yang mengizinkannya. Satu setengah miliar umat Islam tidak bisa mentolerir pelecehan yang dialamatkan kepada seorang manusia suci yang rela mereka tebus dengan harta yang paling mahal sekalipun. Tidak ada seorang pun yang bisa membatasi perasaan marahnya.
Kami menolak dengan tegas pelecehan terhadap Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam begitu pula dengan semua Nabi dan Rasul. Kami sangat mengutuk kejahatan ini dan menuntut supaya hukum diberlakukan kepada orang yang telah berani melecehkan kesucian sebuah agama. Jika tidak demikian maka tindakan tersebut akan menambah kebencian kaum muslimin kepada Barat pada umumnya dan Amerika pada khususnya; karena telah berani melecehkan kesucian agama Islam. Kami juga menuntut agar pelakunya segera ditangkap dan diadili.
Sikap melampaui batas dan pelecehan terhadap simbol agama tidak termasuk dalam kategori kebebasan berpendapat dan berpikir tetapi merupakan kejahatan dan penghinaan terhadap kesucian agama. Seharusnya negara-negara yang telah memproduksi film tersebut tidak mentolerir pelakunya sebab akan merendahkan kedudukan mereka di mata dunia Islam.
Barat telah menyatakan sikap tegas terkait sikap Hitler yang membunuh orang-orang Yahudi dan mempertanyakan jumlah korbannya padahal itu hanya aspek sejarah bukan kesucian sebuah agama. Oleh karena itu, merupakan hak bagi rakyat dan pemerintah negara-negara Islam untuk mengecam pelecehan ini dengan cara yang damai dan legal serta mengambil tindakan yang tepat agar hal ini tidak terulang lagi.
Pada saat yang sama kami juga menolak kekerasan dan pertumpahan darah yang timbul akibat pelecehan yang dilakukan beberapa orang terhadap Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam di samping sikap masa bodoh beberapa negara yang tidak mau bertindak tegas dalam hal ini sampai ada reaksi dunia Islam. Seharusnya negara-negara tersebut dalam menyikapi pelecehan terhadap Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam telah menyatakan sikap yang tegas dan membuat prosedur yang jelas dalam menghukum pelakunya, apalagi persiapan untuk [film] yang melecehkan Islam ini sudah didengar dan diketahui oleh sebagian negara. Sungguh mencegah itu lebih baik daripada mengobati.
Akhirnya, kami mengajak kaum muslimin untuk berpegang teguh dengan Al-Qur`an dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari serta mengikuti Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Ini adalah cara yang paling efektif untuk mengatasi masalah tersebut dan memberikan contoh yang baik dalam menghadapi sebuah kejahatan. Pelecehan ini dilakukan pada saat masyarakat dunia berusaha untuk saling menghormati satu sama lain. Orang-orang yang melakukan pelecehan ini ingin merusak hubungan baik yang telah terjalin, memutus jalan yang diretas untuk integrasi peradaban, dan menyebarkan fitnah dalam masyarakat.
Allah Ta’ala telah berfirman, “…Dan orang-orang yang zalim kelak akan tahu ke tempat mana mereka akan kembali.” (QS. Asy-Syu’araa: 227)
Ikhwanul Muslimin
Kairo, 25 Syawal 1433 H/12 September 2012 M