PKS Tapos, Papua - Bertempat di Hotel Swiss Bell, Merauke, Papua (23/11) Menteri Sosial DR. Salim Segaf Al Jufri, MA didampingi oleh Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Drs. Hartono Laras, M. Si melakukan Silaturahmi dengan Muspika, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Karang Taruna, Pekerja Sosial Masyarakat, Organisasi Sosial, Akademisi dan Dunia Usaha di kabupaten Merauke, Provinsi Papua.
Hadir pula Pangdam Cendrawasih dan Pangdam Cakrabuana dalam acara silaturahmi tersebut. Dari Kementerian Sosial hadir Staf Khusus Menteri dan para pejabat eselon II. Pada kesempatan ini pula,hadir Staf Khusus Presiden Bidang Otonomi Daerah, Felix Wanggai.
Dalam kesempatan ini, pada sambutannya Menteri Sosial mengatakan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia harga mati untuk di jaga, kekuatan kita adalah kebersamaan kita, dengan anggaran yang ada (yang kecil.red) tapi dengan kebersamaan kita bisa bahu membahu membangun dan membantu, melengkapi utk membuat saudara kita ada harapan. Menteri Sosial menegaskan bahwa anak adalah harapan kita kedepan, bangun dan kawal cita-cita mereka, jangan ada lagi eksploitasi dan kekerasan antar suku serta hal-hal yang destruktif.
Semangat Kesetiakawanan Sosial harus tumbuh dan berkembang, bergandengan tangan membangun cita-cita bangsa, baik itu di wilayah kota maupun lokasi terpencil.
Porsi Kementerian Sosial merupakan mengelola Komuntas Adat Terpencil, untuk tahun depan wilayah terpencil merupakan prioritas dalam program Kementerian Sosial.
Dalam acara silaturahmi ini, Kementerian Sosial menyerahkan bantuan Bahan Bangunan Rumah (BBR) sejumlah Rp. 6.202.000.000,- untuk Korban Konflik Sosial di kabupaten Tolikara Prov. Papua, Bantuan Keserasian Sosial sejumlah Rp. 595.000.000,- di Kabupaten Merauke Prov. Papua dan Bantuan Menteri Sosial berupa Keserasian Sosial sejumlah Rp. 2. 499.000.000,- di Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Dogiyai dan Kabupaten Waropen Prov. Papua. Menteri Sosial menekankan arti Satu hati, satu tujuan.
Bagaimana satu dan yang lain menjaga kesatuan dalam wadah NKRI yang damai.
*) Staf Protokol kemensos RI