Kisah yang Luaaarrr biasa...!!
dari"SAFARI DAKWAH 3 PKS SUMATERA BARAT"
di lapangan Imam Bonjol kota Padang
Oleh: Burhanizain Fitr
Jamaliah,
jika tak salah ku mengingat namanya. Sosok yang membuat rasa takjub,
heran, bersemangat dan sedih berkumpul pada satu waktu. Selasa (16/1)
ada acara SAFARI DAKWAH 3 yang diadakan oleh DPP Partai Keadilan
Sejahtera (PKS) yang berlokasi di wilayah Sumatra Barat, tepatnya di
lapangan Imam Bonjol kota Padang. Begitu banyak kegiatan yang dilakukan
disana seperti lomba mewarnai, lomba kasidah, donor darah, cek
kesehatan, stand makanan, stand obat herbal, dan masih banyak lagi. Tapi
ada satu kisah yang tak ingin saya lupakan dalam acara tersebut.
Saat itu usai shalat zuhur, matahari memang amat jelas menampakan diri
hingga panasnya menyengat kulit. Tak heran banyak orang yang lebih
memilih untuk berteduh di tribun penonton yang memang terlindung dari
sengatan matahari atau memilih merapat ke berbagai stand yang ada. Saat
itulah, dikala lapangan sepakbola dimana panggung utama berdiri itu
masih sepi dari kehadiran peserta yang memang sebagian sedang berteduh
dari terik mentari dan sebagian lagi baru saja tiba dan sedang
melaksanakan shalat zuhur di masjid terdekat, sosok yang istimewa ini
pun datang dari kejauhan, dengan merangkak.
Ya, beliau merangkak karena memang kondisi kakinya yang (maaf) berbeda
dari orang lain kebanyakan. Meskipun usianya tak lagi muda, sang nenek
ini seorang diri merangkak mendekat ke panggung utama di siang itu tanpa
payung yang melindunginya. Maaf, awalnya hati busuk ini berfikir sang
nenek akan meminta uang dari para panitia yang memang sudah hadir di
sekitar panggung. Tapi tidak, beliau duduk diam tepat di dekat pembatas
dan menatap ke atas panggung dan menikmati nasyid dari Shoutul Risalah yang memang sedang menghibur para peserta SAFARI DAKWAH 3 yang hadir saat itu.
Perlahan-lahan peserta lain pun mulai mendekat dan meramaikan sekitar
panggung. Suasana sepi yang sebelumnya, dimana tidak ada yang
menghalangi sang nenek dari barisan grup nasyid Shoutul Risalah
kecuali tali pembatas dan tingginya panggung pun berubah. Kini peserta
lain dengan tubuh yang prima berdiri di sekitar sang nenek, para
Kepanduan dan Santika yang bertugas sebagai pengaman lokasi panggung pun
mulai membentuk formasi yang menjaga agar peserta acara tidak merangsek
maju menerobos pembatas sekitar panggung utama.
Sang nenek yang tak ingin pandangannya terhalang pun kemudian memilih untuk sedikit maju dan duduk di samping para santika yang telah berdiri tegap membentuk formasi menghadap ke arah para peserta.
Akhirnya suara riuh pun hadir di lapangan itu seiring dengan kedatangan
rombongan SAFARI DAKWAH dari DPP PKS yang telah menempuh perjalanan
panjang mengunjungi berbagai provinsi di pulau Sumatra. Dalam rombongan
itu ikut serta Presiden PKS (Ust Luthfi Hasan Ishaaq). Ust Luthfi
beserta rombongan berjalan mendekati panggung dengan bersalaman dan
menyapa para kader dan simpatisan PKS yang hadir pada acara tersebut.
Saat Ust Luthfi telah berada di dekat panggung, beliau melihat sosok
sang nenek yang amat bersemangat menyambut kedatangan beliau dan
rombongan. Beliau pun mendekati sang nenek dan kemudian menekuk kakinya
sehingga membuat tinggi tubuhnya sejajar dengan sosok yang didekatinya
itu.
Sang nenek yang amat bahagia berada di
hadapan Ust Luthfi dalam keadaan yang sejajar pun langsung memeluknya
dan menumpahkan berbagai ucapan dan do’a untuknya. Jika telinga ini tak
salah mendengar ditengah riuhnya suara peserta yang ada, nenek Jamaliah berkali-kali berdo’a agar PKS memperoleh kemenangan dan mendapat lindungan Allah.
Ust Luthfi dengan senyum mengamini menyambut setiap do’a yang keluar
dari mulut sang nenek, dan setelah itu meminta agar kader daerah mau
memperhatikan kondisi sang nenek. Ust Luthfi pun meneruskan langkahnya
naik ke atas panggung. Di tengah meriahnya acara itu berkali-kali ku
melewati sosok nenek tersebut, ku lihat beliau tetap duduk bersahaja di
sana dan bersemangat hingga akhir acara.
Melihat nenek itu, diri ini merasa malu mulai dari pertama kali bertemu.
Dalam sorot matanya tersimpan harapan yang mendalam akan kemenangan
PKS, harapan untuk mendapat manfaat lebih dari kader-kader partai itu.
Pantas rasanya untuk para kader PKS merasa takut melalaikan harapan dari
sosok masyarakat seperti nenek Jamaliah yang di teriknya matahari dan
pandangan sebagian orang yang menatapnya aneh, beliau tak malas dan tak
malu untuk datang paling pertama depan panggung menikmati semangat
senandung nasyid dan dengan sabar dan bersemangat mengikuti setiap sesi
acara hingga ujungnya.***
*pkspiyungan.org
*pkspiyungan.org