PKS Tapos, JAKARTA
- Rencana tinggal rencana. Inilah yang dialami Gubernur Jawa Barat
Ahmad Heryawan ketika melakukan kunjungan kerja di Jakarta, Senin
(28/1).
Hari itu, Gubernur Heryawan bersama kepala daerah se-Indonesia mulai
pk. 09:00 WIB mengikuti Rapat Kerja (raker) dengan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono tentang Penyerahan DP4 Pemilu 2014. Raker digelar di
Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.
Berdasar jadwal agenda raker, pihak Gubernur Heryawan menyesuaikan
rencana pertemuannya dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama
(PBNU) KH Said Aqil Siroj di markasnya di Salemba, Jakarta Pusat.
Disepakati, Heryawan --atau Aher-- bertemu KH Said Aqil dan pengurus
inti PBNU lain pada pk. 16:00 WIB.
Ternyata, raker yang diikuti para gubernur, walikota, dan bupati
berlangsung lebih lama dari perhitungan semula. Presiden SBY memberi
pengarahan kepada unsur perpanjangan tangan Pemerintah Pusat di daerah
tersebut, lebih lama dari rencana semula.
Raker yang menyangkut bagian persiapan Pemilu 2014 itu rampung sekitar pk 17:30 WIB.
Karena 'janji adalah utang', Aher bergerak cepat. Bukan bergegas
menuju mobil, ia meninggalkan halaman JCC dan menghampiri tukang jasa
ojek yang mangkal di sekitar balai sidang.
"Ke kantor PBNU Salemba," tutur Aher pada tukang ojek. Tidak ada
tawar-menawar biaya jasa antar. Selesai mengenakan helm, motor Aher
meluncur.
Ojek menjadi kendaraan paling tepat memang. Lalulintas di Jakarta
pada sore hari menjelang maghrib sedang super padat. Jangankan kendaraan
roda empat, sepedamotorpun tidak leluasa menembus kemacetan.
Namun, pilihan dan tindakan cepat Heryawan --yang tak terpaku kaku
pada prosedur baku keprotokoleran-- membuat tuan rumah PBNU sedikit
lega. Aher membutuhkan sekiar 45 menit untuk menembus hutan kemacetan
pusat Jakarta, meski jaraknya tak sampai 10 km. Bila memakai mobil
diperkirakan paling cepat dua jam.
Meski tidak senyaman dengan berkendara mobil, setidaknya Aher
menunjukkan semangatnya menghormati janjinya pada Ketua Umum PBNU KH
Said Aqil. Dia tiba di PBNU sekitar pk 18:15 WIB.
"Wah, naik ojek ya..," ucap KH Said Aqil. Aher menjawab, "Daripada
semakin telat." Para pengurus inti organisasi massa keagamaan terbesar
tersebut tertawa ramah.
Usai salat maghrib berjamaah, Aher dan koleganya, KH Said Aqil,
terlibat obrolan soal banyak hal seputar masalah kemasyarakatan.