Partai
Keadilan Sejahtera (PKS) yang menyatakan diri sebagai partai kader
ternyata calegnya juga merogoh koceknya antara Rp500 juta-Rp700 juta
untuk kampanye menjelang Pemilu 2014 mendatang.
Ini dinyatakan oleh Indra, angota Komisi III DPR.
Ini dinyatakan oleh Indra, angota Komisi III DPR.
“Jumlah itu yang juga dialami
teman-teman separtai kemarin. Kalau partai lain mungkin mencapai Rp 1
miliar lebih,” ujar Indra, Selasa (23/4/13).
Menurutnya dana kampanye itu sebagian besar habis untuk biaya
transportasi dan dana sosial untuk konstituen. Adapun PKS, lanjut
Indra, tidak memanfaatkan saksi tambahan yang bisa membengkakkan dana
kampanye.
“Yang besar kan partai lain kalau ada saksi tambahan per TPS. Kami
tidak pakai saksi tambahan karena sudah cukup pakai saksi dari partai,”
ujarnya.
Dengan konsep kaderisasi itu, katanya,
caleg PKS tidak memerlukan banyak dana kampanye. Pasalnya, menurut
Indra, partainya tidak hanya menjaga simpatisan dan kaderisasi menjelang
pemilu, tetapi selalu rutin dilakukan setiap saat.
Dalam mobilisasi massa, PKS juga tidak
memberikan bayaran. Partainya, hanya akan memberikan transportasi dan
konsumsi.
”Kami mengandalkan kaderisasi kuat. Jadi, mereka datang karena
kedekatan antarkader itu, bukan uang,” jelasnya.
“Pendidikan politik yang sehat berdasarkan kampanye justru akan
merusak sistem demokrasi kita dan kita sama-sama punya komitmen, jangan
pilih orang yang hanya membagi-bagikan uang,” kata Indra.