BANDUNG - Memasuki periode kedua jabatan Gubernur Jawa Barat, saya
memiliki pengharapan besar agar periode ini menjadi periode percepatan
kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat.
Terlebih lagi tantangan pembangunan kedepan tidak semakin ringan,
disektor ekonomi kita masih merasakan dampak kenaikan bahan bakar minyak
yang menyentuh hampir seluruh sendi perekonomian bangsa, khususnya bagi
masyarakat kecil berpenghasilan terbatas, jelas Gubernur di Gedung
Sate, Jum'at (26/7) saat melantik 21 orang pejabat esselon II dan III di
lingkungan Pemprov. Jabar.
Dijelaskan Gubernur Ahmad Heryawan, dengan berlakunya kebijakan China -
ASEAN Free Trade Area (CAFTA) dan menghadapi era ASEAN Economic
Community (AEC) secara perlahan produk luar negeri semakin mudah ditemui
dan mampu bersaing hingga pasar lokal.
"Produk kita yang kurang mampu bersaing dinilai oleh sebagian kalangan
karena ongkos biaya produksi dan transportasi produk lebih mahal
dibandingkan produk luar khususnya China", ujar Gubernur.
Hal tersebut cukup beralasan mengingat kondisi infrastruktur kita masih
jauh tertinggal dibandingkan negara tetangga, lanjut Gubernur.
Dengan tantangan yang semakin berat itu, diharapkan kehadiran
saudara-saudara (pejabat yang baru dilantik) mampu memainkan perannya
secara optimal. Tidak hanya sebagai top manager yang mengerti aspek
teknis kelembagaan, tapi juga sebagai pemimpin yang berdiri didepan dan
menjadi role model keteladanan untuk membawa pembaharuan, demikian pinta
Gubernur Ahmad Heryawan.