Rabu, 10 Juli 2013

Jauhkan Hal yang Merusak Nilai Ibadah Puasa






 | Oleh: Tifatul Sembiring, Menkominfo Republik Indonesia


 “Penghulu dari semua bulan adalah bulan Ramadhan dan Penghulu dari semua hari adalah hari Jumat Hadits Nabi SAW”.

Telah datang kepada kita bulan yang agung, bulan yang penuh berkah yaitu bulan Ramadhan. Pada bulan ini kaum muslimin diwajibkan melaksakan ibadah puasa. Yaitu menahan lapar dan dahaga serta tidak berhubungan seksual dengan isteri, dimulai dari terbit fajar hingga tenggelamnya matahari.
Tentunya penting menjauhi hal-hal yang dapat merusak nilai ibadah puasa, seperti marah-marah, memaki, bergunjing, berdusta dan lainnya.

Pada bulan Ramadhan ini pula, Allah SWT telah menurunkan kitab suci Alquran, yang menjadi pedoman dan panduan hidup bagi setiap orang yang mengaku beriman. Bulan ini memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan bulan-bulan lain, sampai disebut Nabi saw sebagai sayyidus syuhuur, penghulu dari segala bulan.

Dimana pada hari-harinya disunnahkan agar lebih banyak melakukan ibadah-ibadah sunnat, disamping tentunya melaksanakan ibadah wajib tepat waktu. Seperti shalat tarawih, membaca Alquran bahkan upayakan agar menamatkannya pada bulan ini.

Semua amalan sunnat akan dibalas dengan pahala wajib, dan semua amalan wajib akan dibalas 70 kali lipat. Bahkan pada 10 malam terakhir, asyrul awaakhir terdapat satu malam yang nilainya melebihi 1.000 bulan, yang dikenal sebagai lailatul qadr (malam mulia). Bagi yang beribadah pada malam itu, maka usia ibadahnya akan ditambah disisi Allah swt seribu bulan atau lebih kurang 83 tahun.

Sebagai seorang mu’min, tentu akan bergembira menyambut Ramadhan dengan banyaknya nilai-nilai kebaikan yang terkandung didalamnya. Allah SWT juga menjanjikan, bagi yang beribadah di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mencari ridho-Nya, maka akan diampuni segala dosanya. Semoga saja Ramadhan ini dapat mengantarkan kita menjadi insan-insan yang bertaqwa.

Siapa ikhlas berpuasa, Akan menjadi insan bertaqwa.
Siapa malas beribadat, akan menyesal di akhirat.