Jakarta – Protes masyarakat terhadap
acara-acara tidak sehat dinilai harus ditingkatkan. Namun menurut
anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
Ledia Hanifa protes tak hanya pada acara joget-joget “Yuk Kita Smile” (YKS) di sebuah stasiun TV swasta saja, namun di semua program media massa, khusus TV.
“Jangan sampai televisi sedang kehilangan posisinya sebagai alat
edukasi, acara seperti itu (YKS,red) sangat tidak mendidik,” jelas
anggota komisi DPR RI yang membidangi masalah agama, sosial, dan
pemberdayaan perempuan ini saat menerima hidayatullah.com di ruang kerjanya di Jakarta, Selasa (28/01/2014).
Ledia juga menegaskan agar masyarakat juga memperhatikan acara –
acara televisi yang lain. Karena bukan hanya YKS yang bermasalah dengan
kegiatan televisinya. Apalagi menurutnya, belakangan acara-acara tidak menyehatkan makin muncul.
“Saya pernah tidak sengaja menonton TV sekitar pukul 10 malam ada
coboy junior tampil, seharusnya anak di bawah umur tidak boleh ada dijam
tayang semalam itu,” jelasnya.
Anggota dewan yang membidani masalah agama dan sosial ini mengaku
prihatin masalah ini karena dampak sosial di masyarakat cukup terasa. Ledia berharap sifat kritis untuk mengawal sisi edukasi televisi
untuk tetap ada jangan kendor dalam masyarakat Indonesia. Jika
masyarakat sudah kehilangan keperdulian maka itu sangat berdampak pada
generasi bangsa selanjutnya.
“Jangan karena alasan hiburan kita kehilangan misi pendidikan lalu mendiamkan pembodohan,” jelasnya lagi.