Jumat, 07 Februari 2014

Pemkot Depok Jalin Kerjasama dengan Pemkot Osaki Jepang Atasi Masalah Sampah

pemkot osaki jepang 

Balaikota Depok - Untuk menanggulangi masalah sampah yang ada di Kota Depok, Pemerintah Kota Osaki, Jepang melakukan kerjasama dengan Pemerintah Kota Depok untuk menuntaskan permasalahan tersebut. Hari ini, Kamis (06/11/2014) Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Pendidikan (Disdik), bersama Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) menggelar pertemuan di Aula Lantai 1 Balaikota Depok guna memberikan informasi kepada Pemerintah Kota Osaki bahwa beberapa sekolah turut membantu dalam mengatasi sampah yang semakin hari semakin bertambah.

Kerja sama yang terjalin sejak April 2012 ini bermula ketika adanya kerjasama antara Universitas Kagoshima dengan Universitas Indonesia. Dengan adanya kerjasama tersebut, Walikota Depok H. Nur Mahmudi Isma’il diundang untuk datang dan meninjau pengolahan sampah di Kota Kagoshima.

“Kami mengajak Walikota Depok untuk melihat beberapa wilayah di Jepang terkait pengolahan sampah. Beliau menyambut antusias dan mulai mengajak kami untuk bersama-sama menanggulangi permasalahan sampah,” tutur Kepala Bapedda Kota Osaki, Tokurei.

Dengan adanya kesepakatan ini, Pemerintah Kota Osaki mengajukan proposal kerjasama untuk membantu Pemkot Depok dalam menanggulangi masalah sampah, mengingat banyak kelebihan yang diperoleh Osaki serta mendapatkan banyak penghargaan selama beberapa tahun.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Daerah Kota Depok Ety Suryahati yang mewakili Walikota Depok mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Pemerintah Kota Osaki yang turut membantu dalam mengurangi permasalahan sampah ini. 

“Berkat bantuan yang diberikan, kapasitas sampah di Kota Depok mulai teratasi. Banyak sekolah-sekolah turut menciptakan alat yang dapat dimanfaatkan dalam pengolahan sampah. Salah satunya yaitu SMA Negri 1 Depok,” ujarnya.

SMA unggulan tersebut sudah menciptakan alat pemecah botol plastik serta melakukan daur ulang kertas. Kegiatan tersebut rutin dilakukan di lingkungan sekolah. Sehingga SMA ini dikenal sebagai sekolah berbudaya lingkungan. Alat yang diciptakan merupakan hasil karya siswa, mereka melakukan hal tersebut karena besarnya kepedulian terhadap lingkungan. Mereka juga ingin membantu Kota Depok demi mewujudkan kota yang hijau.