Kamis, 15 Mei 2014

Wakil Walikota Depok Blusukan Data Warga Putus Sekolah

putus sekolah 

Cimanggis, Depok - Sebagai tindak lanjut dari program yang sedang gencar dilakukan Pemerintah Kota Depok dalam menuntaskan masyarakat yang putus sekolah, Wakil Wali Kota Depok KH. Idris Abdul Shomad melakukan kunjungan ke rumah warga di sekitar Pedurenan Depok RT 02/02 Cisalak Pasar, Cimanggis, Rabu (14/05/2014).

Sebelumnya, Mantan Sekjen Ikatan Da’i Indonesia (IKADI) ini melakukan kunjungan di wilayah Kecamatan Tapos. Pihaknya akan terus melakukan blusukan ke seluruh Kecamatan di Kota Depok. 

“Kami terus berupaya melakukan kunjungan langsung ke rumah warga agar mereka mau mengikuti kejar paket ini. Sehingga tidak ada satu pun warga yang tidak memiliki ijazah bahkan putus sekolah,” tuturnya.

Lelaki kelahiran Jakarta ini juga menambahkan bahwa nantinya warga tidak hanya memperoleh ijazah saja, mereka akan diberikan materi dan mengikuti sekolah seperti pada umumnya. Sehingga ilmu yang diperoleh dapat berguna. Untuk biaya, akan digratiskan, tidak akan dipungut uang sedikit pun.

“Warga tidak perlu khawatir, seluruhnya akan ditanggung Pemkot Depok. Biaya transport juga akan diberikan jika jarak sekolah dan rumahnya berjauhan,” pungkas Idris.

Sementara itu, Kepala UPT Cimanggis Eneng Sugiarti menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan blusukan sebelumnya. Sehingga sudah memperoleh beberapa data. 

“Tepat setelah upacara Hardiknas, seluruh Kepala Sekolah di Kecamatan Cimanggis melakukan kunjungan ke rumah warga. Dan didapat sebanyak 200 orang yang putus sekolah dan tidak memiliki ijazah,” tuturnya.

Eneng melanjutkan, ia bersama seluruh Kepala Sekolah dan pengawas akan terus bersinergi dalam mendata dan melakukan kunjungan ke rumah warga. Sehingga diharapkan seluruh masyarakat dapat memperoleh haknya dengan tepat.

Senada dengan hal tersebut, Nasa warga Pedurenan mengaku sangat senang dengan adanya program kejar paket ini. Ia bersama anak dan suaminya akan mengikuti program ini. Mengingat Nasa sendiri hanya lulusan SD, dua anaknya juga SD, dan suaminya hanya sampai SMP.

“Kami sangat senang, akan ikut kejar paket ini. Karena kami terhalang oleh biaya,” ujarnya.

*depok.go.id