BANDUNG – Hari Koperasi yang jatuh pada 12 Juli setiap
tahunnya, diharapkan tidak hanya diperingati secara seremonial semata.
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher), menyampaikan harapannya
tersebut dalam Tasyakur dan Buka Puasa Bersama dalam rangkaian
Peringatan Hari Lahir Koperasi Indonesia ke-67, di Gedung
Senbik, Jl. Soekarno-Hatta 729 Bandung.
Pada tahun ini, peringatan Hari Koperasi tingkat Provinsi Jawa Barat
mengambil tema: ‘Pengembangan Industri Kreatif sebagai Kebangkitan
Koperasi di Jawa Barat dalam Rangka Menyongsong Pasar Asean 2015’.
Aher mengatakan, bahwa secara teori dan praktek, koperasi telah
memberikan bukti dapat membangun kesejahteraan rakyat.
“Hari Koperasi
ini mari kita jadikan sebagai momentum untuk membangun komitmen bersama
bahwa soko guru perekonomian Indonesia yang secara teori dan praktek
bisa membangun perekonomian dan kesejahteraan bersama adalah koperasi”,
ungkap Aher.
Aher juga mengajak kepada masyarakat untuk menghindari sikap
individualisme dan kapitalisme dalam membangun perekonomian nasional.
Hal ini agar pemerataan ekonomi dan pembangunan dapat dinikmati oleh
seluruh lapisan masyarakat.
Sebagai soko guru perkonomian Indonesia sejak 1947 lalu, koperasi
melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan asas kekeluargaan. Namun, menurut Aher dorongan kapitalisme
yang begitu kuat telah menyeret sendi-sendi ekonomi Indonesia. Hal ini
terbukti dengan usaha-usaha besar yang hanya dapat dinikmati oleh
segelintir orang.
"Usaha-usaha besar yang seharusnya dinikmati banyak
orang ternyata yang menikmatinya tidak banyak, meskipun secara volume
ekonomi cukup besar. Tetapi pemerataannya tidak cukup memadai”, sindir
Aher.
Indonesia yang saat ini menjadi bagian dari negara 20 besar ekonomi
dunia atau G-20 merupakan suatu kebanggaan. Namun, hal ini tidak akan
dirasakan masyarakat secara memadai, apabila tidak ada pemerataan
ekonomi dan pembangunan secara menyeluruh serta gape atau kesenjangan
antara kaya dan miskin semakin tinggi, demikian Aher.