Serangan udara Israel ke Gaza Palestina. |
Gaza - Entah apa
yang ada dipikiran Israel yang terus membabi buta menyerang warga
Palestina. Selain anak-anak dan wanita, Israel juga lagi dan lagi
membunuh seorang pemain bola Palestina yang bernama Abdul Rahman
Al-Zameli. Al-Zameli terbunuh Selasa (8/7) lalu karena serangan bom
Israel ke Palestina.
Menurut Pandit Football, Al-Zameli hanyalah satu dari beberapa pesepakbola Palestina yang tewas. Sebelumnya, dua pemain tim nasional Palestina, Ayman al-Kurd dan Wajih Mushtahi, harus meregang nyawa dalam serangan brutal Israel ke jalur Gaza pada awal tahun lalu,
Perilaku keji Israel tak sampai disitu, pada akhir Januari lalu, mereka menembak dua pesepakbola muda Palestina yang baru pulang latihan. Israel beralasan dua pesepakbola itu berjalan terlalu dekat dengan pos penjagaan. Namun, lucunya mereka langsung memborbardir tanpa memberikan peringatan terlebih dahulu. Bahkan, mirisnya setelah tersungkur ke tanah pun tentara Israel masih memukuli dan menyeret kedua.
Teror Israel tak selesai sampai situ, para pesepakbola Palestina juga banyak yang dimasukan ke dalam bui dengan tuduhan aksi terorisme. Selain itu, Israel juga membatasi waktu berlatih timnas Palestina.
Memang sulit bagi Palestina mengembangkan sepakbolanya. Stadion dimana menjadi tempat sakral yang tidak boleh dirusak oleh hal-hal diluar sepakbola saja tetap menjadi sasarannya. Tak cuma sekali, terhitung sudah dua kali Stadion Palestina yang memiliki kapasitas hingga 10 ribu penonton dihancurkan oleh Israel lagi-lagi dengan alasan yang tidak dapat dimengerti.
Menurut Pandit Football, Al-Zameli hanyalah satu dari beberapa pesepakbola Palestina yang tewas. Sebelumnya, dua pemain tim nasional Palestina, Ayman al-Kurd dan Wajih Mushtahi, harus meregang nyawa dalam serangan brutal Israel ke jalur Gaza pada awal tahun lalu,
Perilaku keji Israel tak sampai disitu, pada akhir Januari lalu, mereka menembak dua pesepakbola muda Palestina yang baru pulang latihan. Israel beralasan dua pesepakbola itu berjalan terlalu dekat dengan pos penjagaan. Namun, lucunya mereka langsung memborbardir tanpa memberikan peringatan terlebih dahulu. Bahkan, mirisnya setelah tersungkur ke tanah pun tentara Israel masih memukuli dan menyeret kedua.
Teror Israel tak selesai sampai situ, para pesepakbola Palestina juga banyak yang dimasukan ke dalam bui dengan tuduhan aksi terorisme. Selain itu, Israel juga membatasi waktu berlatih timnas Palestina.
Memang sulit bagi Palestina mengembangkan sepakbolanya. Stadion dimana menjadi tempat sakral yang tidak boleh dirusak oleh hal-hal diluar sepakbola saja tetap menjadi sasarannya. Tak cuma sekali, terhitung sudah dua kali Stadion Palestina yang memiliki kapasitas hingga 10 ribu penonton dihancurkan oleh Israel lagi-lagi dengan alasan yang tidak dapat dimengerti.