Kamis, 21 Agustus 2014

Gubernur Setuju Pemberlakuan Lima Hari Sekolah



BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyetujui penerapan waktu sekolah lima hari dalam sepekan. Aher menyetujuinya kaeran jam pelajaran padat, menyusul diberlakukannya kurikulum 2013.

Menurutnya, pengurangan hari sekolah tidak akan mengurangi kualitas pembelajaran siswa. Sehingga, meski beban pelajaran yang diterapkan saat ini bertambah, tidak harus diikuti dengan penambahan hari sekolah.

“Mudah-mudahan cukup dengan lima hari. Kalau (sekolah) sampai Sabtu pulangnya jam 12.00, sekarang karena sampai Jumat, pulangnya jam 4 sore. Sama saja kan,” kata Aher usai menghadiri rapat paripurna DPRD Jabar, di Gedung DPRD Jabar, Bandung, Jumat (15/8/2014).

Lebih lanjut dia menilai, pemberlakuan kurikulum 2013 cukup efektif diterapkan di daerah-daerah. Hal itu terbukti dengan tidak terjadinya masalah berarti terkait penerapan kurikulum tersebut.

Sementara itu, Sekretaris Komisi E DPRD Jabar Yod Mintaraga menilai bahwa penerapan lima hari waktu sekolah harus dikaji dari berbagai aspek. Dengan kata lain, pihaknya ingin kebijakan yang diterapkan bisa memberikan dampak signifikan, utamanya terhadap kualitas pembelajaran siswa.

“Bukan persoalan setuju dan tidak. Selain itu, keputusan yang diambil pun harus disesuaikan dengan kebijakan,” kata Yod di Gedung DPRD Jabar.

Yod pun merujuk pada pemberlakuan lima hari kerja bagi pegawai negeri sipil. Menurut Yod, hal ini diterapkan agar para PNS memiliki waktu yang cukup untuk melepas kepenatan setelah bekerja.

“Salah satunya agar memiliki waktu untuk mengunjungi lokasi wisata. Sebab, refreshing pun berdampak baik terhadap kualitas kerja, terlebih PNS diporsir dengan pekerjaan di hari kerja, sehingga perlu penyegaran kembali akan tetap memberi kinerja yang baik,” jelasnya.

Hal tersebut menurutnya bisa menjadi pertimbangan dalam memberlakukan liha hari sekolah. Siswa pun sama, selama hari sekolah, mereka diporsir oleh tingginya beban pelajaran.

Kendati begitu, pihaknya meyakini bahwa penerapan lima hari sekolah mampu memberi waktu yang cukup untuk penyegaran. Artinya, sepanjang itu bisa dipenuhi, maka itu lebih baik.

“Selama sekolah otak terus bekerja, jadi akan lebih baik jika memberikan waktu lebih panjang untuk istirahat,” terangnya.

Untuk diketahui, Pemprov DKI Jakarta telah memberlakukan lima hari sekolah bagi seluruh sekolah di Jakarta. Selain untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, kebijakan tersebut pun diharapkan mampu mengurangi tingkat kemacetan.