PURWAKARTA - Sebagai langkah mendukung pemerataan listrik
di Indonesia, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan kembali mencanangkan
peningkatan rasio elektrifikasi Jawa Barat di Desa Cibatu, Kecamatan
Cibatu, Kabupaten Purwakarta. Sampai saat ini Jawa Barat sudah mencapai
rasio elektRifikasi sebesar 82,29%. Sedang untuk listrik masuk desa,
dari 5321 desa di Jabar sejak tahun 2010 sudah mencapai 100%.
Pemilihan lokasi acara di Purwakarta bukan tanpa alasan. Hal ini
merupakan apresiasi dari Pemprov Jabar, karena pada tahun 2014 Kabupaten
Purwakarta telah mencapai Rasio Elektrifikasi sampai 99%. Keberhasilan
ini selain dukungan dari Pemprov yang telah membantu pemasangan listrik
untuk keluargat tidak mampu sebanyak 33.216 keluarga. Ditambah dari
pemda setempat yang memiliki kepedulian dalam hal kelistrikan, terutama
dibandingkan dengan kabupaten lainnya.
“Ada dua daerah yang paling memperhatikan masalah listrik untuk
keluarga tidak mampu. Pertama adalah kabupaten Purwakarta dan kedua
adalah Kabupaten karawang.
Secara khusus saya harus memuji lebih jauh kepada Purwakarta. Karena
secara sistematis semenjak awal sampai 2014 ini diselesaikan dengan
seksama, anggaranya terukur dengan baik. Sudah mengeluarkan anggaran di
wilayah Purwakarta ini sepanjang lima tahun kurang lebih 36 milliar.
Sehingga tahun 2014 ini dibanding kabupaten yang lain, Purwakarta adalah
satu-satunya kabupaten yang sudah mencapai 99%," ujar Aher dalam
sambutannya.
Akan tetapi, menurut Aher, pemasalahan elektrifikasi di Kabupaten
memang lebih sulit dibandingkan dengan di perkotaan. Ada beberapa sebab
diantaranya adalah masih lemahnya perekonomian masyarakat. Kemudian
akibat belum adanya jaringan listrik yang biasanya diakibatkan daerahnya
yang terpencil.
“Untuk daerah terpencil maka kita (pemprov) melakukan pendekatan
pertama dengan membangun instalasi listriknya, karena kalau meminta PLN
untuk membangun kan tidak mau karena dari sisi bisnis tidak
menguntungkan karena terlalu mahal. Jadi kita bangun jaringannya, nanti
PLN tinggal menyambungkannya. Atau kita buat minihidro,atau dibuat
dengan biogas atau dengan tenaga surya,” papar Aher.
Aher juga menambahkan, bila pusat, provinsi dan kabupaten/kota bisa
menganggarkan dana untuk kelistrikan hingga 500 milliar pertahun, maka
pada tahun 2018 Jabar bisa mencapai elektrifikasi 99%. “Jawa, dari sisi
biaya ternyata lumayan besar yang sudah kita keluarkan. Pemerintah
provinsi saja untuk urusan listrik bagi keluarga yang tidak mampu ini
dari 2008-2014 sudah mengeluarkan biaya 388,3 miliar.
Kedepan, kalau kita komitmen 150 miliar, dari pusat 150 miliar,
kemudian dari kabupaten/kota masing-masing memadai juga dan kalau setiap
tahun dana dari pusat tambah provinsi tambah kab/kota seluruhnya sampai
pada posisi 500 milliar untuk lisdes ini. insya Allah untuk tahun 2018
selesai 99%,” demikian harapan Aher.