Jumat, 31 Oktober 2014

Rasio Elektrifikasi Jawa Barat 2014 mencapai 82,29%

http://jabarprov.go.id/assets/images/berita/gambar_10024.jpg

PURWAKARTA - Sebagai langkah mendukung pemerataan listrik di Indonesia, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan kembali mencanangkan peningkatan rasio elektrifikasi Jawa Barat di Desa Cibatu, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta. Sampai saat ini Jawa Barat sudah mencapai rasio elektRifikasi sebesar 82,29%. Sedang untuk listrik masuk desa, dari 5321 desa di Jabar sejak tahun 2010 sudah  mencapai 100%.

Pemilihan lokasi acara di Purwakarta bukan tanpa alasan. Hal ini merupakan apresiasi dari Pemprov Jabar, karena pada tahun 2014 Kabupaten Purwakarta telah mencapai Rasio Elektrifikasi sampai 99%. Keberhasilan ini selain dukungan dari Pemprov yang telah membantu pemasangan listrik untuk keluargat tidak mampu sebanyak 33.216 keluarga. Ditambah dari pemda setempat yang memiliki kepedulian dalam hal kelistrikan, terutama dibandingkan dengan kabupaten lainnya.

“Ada dua daerah yang paling memperhatikan masalah listrik untuk keluarga tidak mampu. Pertama adalah kabupaten Purwakarta dan kedua adalah Kabupaten karawang.

Secara khusus saya harus memuji lebih jauh kepada Purwakarta. Karena secara sistematis semenjak awal sampai 2014 ini diselesaikan dengan seksama, anggaranya terukur dengan baik. Sudah mengeluarkan anggaran di wilayah Purwakarta ini sepanjang lima tahun kurang lebih 36 milliar. Sehingga tahun 2014 ini dibanding kabupaten yang lain, Purwakarta adalah satu-satunya kabupaten yang sudah mencapai 99%," ujar Aher dalam sambutannya.

Akan tetapi, menurut Aher, pemasalahan elektrifikasi di Kabupaten memang lebih sulit dibandingkan dengan di perkotaan. Ada beberapa sebab diantaranya adalah masih lemahnya perekonomian masyarakat. Kemudian akibat belum adanya jaringan listrik yang biasanya diakibatkan daerahnya yang terpencil.

“Untuk daerah terpencil maka kita (pemprov) melakukan pendekatan pertama dengan membangun instalasi listriknya, karena kalau meminta PLN untuk membangun kan tidak mau karena dari sisi bisnis tidak menguntungkan karena terlalu mahal. Jadi kita bangun jaringannya, nanti PLN tinggal menyambungkannya. Atau kita buat minihidro,atau dibuat dengan biogas atau dengan tenaga surya,” papar Aher.

Aher juga menambahkan, bila pusat, provinsi dan kabupaten/kota bisa menganggarkan dana untuk kelistrikan hingga 500 milliar pertahun, maka pada tahun 2018 Jabar bisa mencapai elektrifikasi 99%. “Jawa, dari sisi biaya ternyata lumayan besar yang sudah kita keluarkan. Pemerintah provinsi saja untuk urusan listrik bagi keluarga yang tidak mampu ini dari 2008-2014 sudah mengeluarkan biaya 388,3 miliar.

Kedepan, kalau kita  komitmen 150 miliar, dari pusat 150 miliar, kemudian dari kabupaten/kota masing-masing memadai juga dan kalau setiap tahun dana dari pusat tambah provinsi tambah kab/kota seluruhnya sampai pada posisi 500 milliar untuk lisdes ini. insya Allah untuk tahun 2018 selesai 99%,” demikian harapan Aher.