Sabtu, 28 April 2012

Ketua Dewan Syariah PKS: Adzan Harus Nyaring, Tapi Jangan Cempreng



Ketua Dewan Syariah PKS, Surahman Hidayat, bisa memahami apa yang disampaikan Wapres Boediono perihal pengaturan pengeras suara saat mengumandangkan adzan. Menurut dia, adzan memang harus nyaring, tidak asal bunyi keras saja. Pengeras suara yang digunakan pun harus bagus secara teknis agar suara yang dihasilkan bagus.

"Adzan disyariatkannya nyaring, makanya dipilih yang suaranya nyaring. Jadi bukan nyaring tapi cempreng,"jelas Surahman yang juga Wakil Ketua Komisi VIII DPR saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (27/4/2012).

Surahman memberi contoh, di Mesir, muadzin yang mengumandangkan adzan dipilih yang bersuara merdu. Karenanya di sana ada muadzin yang terkenal yakni Syeikh Muhammad Rifat. Dengan suaranya itu, lanjut Surahman, Rifat bahkan bisa menggugah hati mereka yang tidak percaya agama.
"Di Indonesia mungkin kurang memperhatikan teknis. Ada masjid yang berhadap-hadapan kemudian loud speaker-nya tabrakan jadi bising," terangnya.

Adzan yang dikumandangkan sebaiknya dengan suara nyaring sesuai aturannya agama karena sebagai pemberitahuan waktu awal salat. "Dengan suara nyaring, dipilih loud speaker yang mantab teknologinya agar suaranya bisa merdu," sambung Surahman.

Namun, Surahman menegaskan adzan tidak bisa dilakukan dengan pelan atau tidak dikencangkan. Sesuai syariat memang sudah menjadi ketetapan.

"Ini ritual yang given," tuturnya.

Sebelumnya, Wakil Presiden Boediono meminta Dewan Masjid Indonesia dapat membahas soal pengaturan pengeras suara di masjid. Masjid juga diminta sebagai sarana pendidikan bagi masyarakat Indonesia.

"Dewan Masjid Indonesia kiranya juga dapat mulai membahas, umpamanya, tentang pengaturan penggunaan pengeras suara di masjid-masjid," ujar Boediono dalam sambutannya pada pembukaan Muktamar VI Dewan Masjid Indonesia.

Boediono memahami bawah adzan adalah panggilan suci bagi umat Islam untuk melaksanakan kewajiban salat.

"Namun demikian,apa yang saya rasakan barangkali juga dirasakan oleh orang lain, yaitu bahwa suara adzan yang terdengar sayup-sayup dari jauh terasa lebih merasuk ke sanubari kita dibanding suara yang terlalu keras, menyentak, dan terlalu dekat ke telinga kita," jelasnya.

*eramuslim