Sabtu, 28 April 2012

PR Besar Diusia Ke-13



Panas, macet, padat, penuh hiruk pikuk kehidupan dan mobilitas warganya. Itulah kesan pertama saat menginjakkan kaki di Kota Belimbing ini. Tak ubahnya seperti ibu kota, salah satu kota satelit penunjang Ibu Kota Jakarta ini pun tak luput dari segudang masalah khas ibu kota.

Maraknya perumahan, apartemen, dan ruko tempat menjalankan usaha seakan tak terbendung dan semakin menjamur. Bukan berarti tidak baik, semua akan lebih baik lagi jika tertata dengan rapi dan apik. Membeludaknya jumlah angkutan umum yang juga luput dari penataan otoritas kota itu.
Kesehatan, pendidikan, kesejahteraan, seakan menjadi pekerjaan rumah yang terus mengintai sejak membuka mata di pagi hari. Padahal, universitas terbesar, terbaik, dan termegah yang jadi objek perburuan setiap orang Indonesia juga ada di sini. Pertanyaan besar tentu muncul, ke mana lulusan terbaik anak bangsa itu?

Kota seluas 20.029 km2 ini memang bersinggungan langsung dengan kota besar yang tak kalah penatnya dengan kota ini, seperti Jakarta dan Bogor. Mobilitas masyarakat mulai memadati 11 kecamatan di kota ini sejak fajar menjelang. Warga yang bekerja di ibu kota sudah mulai lalu lalang di jalan kota. Di susul pelajar, mahasiswa dan pekerja yang mencari nafkah di kota kelahirannya sendiri. Terlebih saat libur tiba.
Warga ibu kota yang ingin berlibur ke Bogor, atau mampir mencicipi beragam kudapan mulai yang tradisional hingga kelas internasional, yang berdatangan dan memenuhi jalan kota. Para investor pun mulai tak ragu untuk ‘menaruh’ sebagian kekayaannya di kota ini. Potensial, sudah pasti jadi alasan utama mereka melakukan itu.

Tepat di usia ke-13, Kota Depok, terus bekembang, menata diri, dan memperbaiki diri agar dapat tercipta kota yang tertib, bersih, sehat, dan religius.

Dirgahayu Kota Depok Ke-13.

*depoklikcom