Pemain sepakbola Muslim ini dilahirkan di Teofilo Otoni, Minas Gerais, Brazil pada 3 October 1983. Eks pemain Cruzeiro ini mulai mengenal Islam ketika merumput di Eropa. Kepindahannya ke Prancis pada 2005, untuk membela Olympique Lyon membuatnya bersentuhan dengan Islam.
Selama empat musim di Lyon, dia mampu mengantarkan Lyon menjadi yang terbaik di Ligue 1. Sebagai ujung tombak klub, Fred mampu membuktikan kapasitasnya sebagai pemain berbahaya.
Pada musim pertama membela Lyon, dia menjadi runner up pencetak gol terbanyak di liga lokal. Setelah melewatkan dua bulan pada musim 2006/2007, dia mampu mencetak 11 gol dari 20 pertandingan.
Pada musim 2007/2008, Fred mengalami beberapa kali mengalami cedera. Namun dia mampu mempersembahkan gelar Copa America 2007 bagi Brasil pada pertengahan tahun. Dia melakukan come back di klub medio Oktober 2007, namun tidak mampu lagi bersaing di tempat utama.
Itu lantaran Lyon memiliki dua striker tajam, yaitu Milan Baros dan Karim Benzema, yang mulai bersinar. Sebelum musim 2008/2009 berakhir, dia meninggalkan Lyon untuk kembali ke kampung halamannya dengan membela Fluminense.
Tinggal di Kota Lyon yang banyak dihuni imigran Muslim, membuat Fred bersentuhan dengan budaya Islam. Bergumul dengan Karim Benzema menjadi bagian dia semakin mengenal ajaran Islam. Namun sangat minim informasi kapan tepatnya dan kepada siapa Fred mengucapkan kedua kalimat syahadat saat menjadi mualaf.
Momen keislaman Fred terbuka ke publik ketika dia mampu mencetak satu gol dalam Piala Dunia 2006 di Jerman. Ketika itu Brasil memukul Australia dengan skor 2-0, pada 18 Juni 2006.
Usai mencetak gol, penonton di stadion dan televisi dikejutkan dengan gaya Fred yang melakukan gaya merayakan gol dengan cara tidak biasa. Pasalnya dia bersujud syukur di lapangan.
Dalam video berdurasi lima detik itu yang bisa dilihat di dunia maya, Fred melakukan itu sebagai bentuk rasa terimakasih kepada Sang Pencipta yang masih memberikannya kesempatan untuk bisa mengukir prestasi.