Jumat, 25 Mei 2012

Catatan Anak Jalanan

 
 Lebih Baik Anda Diam!!!

Beberapa hari ini aku merasa sangat suntuk sekali. Segala macam kegiatan aku lakukan tanpa semangat. Entah apa yang terjadi pada diriku. Aku ingin sekali membuat suatu tulisan, tetapi tidak ada satu idepun yang keluar dari pikiranku.

Setelah sekian lama menjelajah diinternet akhirnya aku mendapatkan satu ide. Ide ini aku dapatkan setelah membaca sebuah postingan seorang teman tentang PKS. PKS menurut aku memang sebuah partai yang fenomenal. Mengapa aku katakan fenomenal? Setiap aku berkunjung kesemua forum diskusi terbesar dan website berita di Indonesia ini, hampir tidak ada forum diskusi dan website berita yang tidak membahas tentang PKS.

Awal perkenalan aku dengan PKS sebenarnya tidak begitu lama. Aku mengenal PKS ketika masih menjadi anak jalanan. Kebetulan waktu itu aku menjadi penjual Koran dijalanan. Setiap hari aku mendapatkan informasi-informasi baik lokal maupun interlokal…hehe

Pada waktu itu tanggal 20 Juli 1998 terdapat sebuah berita kecil tentang pendirian suatu partai baru, partai yang berbasis islam. Tetapi kalau tidak salah, dahulu partai ini bernama Partai Keadilan. Partai ini merupakan partai berbasis Islam yang sebagian besar pengurusnya diisi oleh orang-orang muda yang tingkat pendidikannya merata, mulai dari tingkat bawah sampai tingkat yang lebih tinggi.

Sebagai seorang anak kecil, aku merasa sangat senang bisa mengenal partai tersebut. Bagaimana tidak, seorang anak muda sudah menggapai pendidikan yang sangat tinggi dimana diringi dengan bekal keimanan yang kuat. Siapa yang tidak mau seperti itu.
Seiiring dengan perputaran waktu, akupun semakin banyak mengenal nama-nama pengurus partai dan juga kader partai tersebut. Tetapi waktu itu hanya sebatas mengenal dan mengagumi.

Pada tahun 1999 aku tidak mengikuti pemilu, tetapi pada tahun itu aku sudah sangat mengenal PK. Sebagai partai yang baru, PK sudah berani mengusulkan calon presiden. Kalau tidak salah calonnya waktu itu Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, MS. Tetapi akhirnya tidak jadi atau kalah.

Walaupun kalah, masih tetap ada kader Partai Keadilan yang menduduki jabatan menteri, kalau tidak salah namanya DR. Nurmahmudi Ismail yang menjabat sebagai Menteri Kehutanan dengan Sekjennya Bapak Soeripto.

Pada tanggal 20 April 2002 PK meleburkan diri menjadi PKS atau Partai Keadilan Sejahtera. Semua unsur elemen PK baik itu pengurus, kader, ataupun simpatisan menjadi satu dengan PKS.

Pemilu tahun 2004 merupakan sejarah bagi PKS. Partai yang pada pemilu tahun 2004 lalu di pimpin oleh DR. Hidayat Nur Wahid ini berhasil masuk peringkat tujuh besar dan mencetak sejarah sebagai partai baru yang mendapatkan hasil yang sangat memuaskan melalui kerja para kader-kader dilapangan maupun dipusat.

Bapak Hidayat Nur Wahid termasuk salah satu dari sekian banyak kader PKS yang saya kagumi. Pada waktu masih berada dijalanan dahulu, hati ini ingin sekali bertemu langsung dengan beliau. Ternyata Allah SWT mewujudkan mimpi tersebut. Butuh waktu yang lama sekali bagi diriku bertemu langsung dengan beliau. Sepuluh tahun merupakan waktu yang sangat lama bagiku untuk bertemu dengan orang yang aku idolakan.

Pertemuan itu terjadi ketika aku mengikuti siraman rohani dari Bapak Hidayat Nur Wahid sehari sebelum bulan Suci Ramadhan. Pada waktu itu beliau datang sendirian karena sang istri ternyata sedang cedera akibat bermain bulu tangkis bersamanya.

Aku bukanlah kader PKS ataupun Simpatisan PKS, tetapi aku mengagumi sistem yang mereka lakukan. Aku menghadiri acara tersebut bukan kapasitas sebagai kader ataupun simpatisan, aku menghadiri acara tersebut sebagai ummat Islam yang membutuhkan siraman rohani. Kebetulan salah seorang teman yang merupakan kader inti PKS mengetahui bahwa aku mengidolakan beliau, akhirnya aku diajak pergi ke acara tersebut.

Semua terasa indah. Tidak ada perbedaan disana, yang ada hanyalah suasana kekeluargaan penuh keakraban. Semua saling tegur sapa, saling peluk, saling cium. Semua begitu terasa indah. Itupula yang aku rasakan ketika bertemu bapak Hidayat Nur Wahid. Peluk cium dan sapa dari beliau membuat hati ini terasa bergetar. Tidak aku sangka seorang Ketua MPR mau berpelukan dengan diriku yang hanya seorang anak jalanan. Tanpa terasa waktu itu air mata menetes dipipi. Terasa kenikmatan yang begitu mendalam sebagai sesama ummat manusia..suasana saling menghargai yang aku dapatkan dari beliau. Sungguh sangat mengharukan.

Sebenarnya aku tidak hanya mengidolakan beliau saja. Ada banyak nama yang aku idolakan seperti Anis Matta, Fahri Hamzah, dan lain-lainnya. Dari sekian banyak kader-kader inti PKS, hanya Hidayat Nur Wahid, Anis Matta, Fahri Hamzah lah yang menjadi inspirasi hidup ini.

Hidayat Nur Wahid menjadi inspirasi bagiku agar selalu menghargai orang lain tanpa harus membeda-bedakan karena pada hakikatnya kita ini sama, sama karena kita semua ciptaan Allah SWT. Kalau Anis Matta aku mengidolakannya karena beliau sangat mengerti sekali dalam urusan cinta. Banyak sekali buku-buku dan tulisan-tulisan beliau tentang cinta. Tentunya bukan cinta yang semu yang dibicarakan, tetapi tentang cinta kepada Allah SWT dan juga cinta kepada negeri. Beliau menjadi motivator bagiku agar selalu mencintai negeri karena negeri ini hanya bisa bangkit jika generasi mudanya cinta terhadap tanah air.

Fahri Hamzah hanya aku kenal melalui dunia maya. Kami sering sekali berbicara lewat dunia maya. Saling kirim pesan dan sebagainya. Tetapi hari-hari ini kayaknya beliau lagi sibuk, jadi tidak ada waktu untuk ngobrol lagi. Beliau aku kagumi karena sosok kritis beliau terhadap kejahatan. Banyak orang yang salah menilai beliau. Tapi itulah seni seseorang karena bisa ditafsiri macam-macam oleh orang lain.

Sekarang yang menjadi masalah ialah mengapa banyak orang yang memusuhi PKS? Kemarin ketika membaca tulisan dari salah seorang kompasianer yang bertanya kepada PKS tentang longmarch menentang aksi Israel. Apakah tidak ada yang lebih penting lagi di Indonesia ini selain mengurusi Indonesia, apakah PKS tidak peduli dengan Indonesia?

Sebelum kita bertanya apa yang telah PKS lakukan untuk negeri ini, mari kita bertanya pada diri kita sendiri. Apakah kita sudah peduli terhadap negeri kita? Apakah kita sudah mengenal nama-nama tetangga disekitar rumah kita? Apakah kita sudah bisa memastikan tetangga kita tidak ada yang kelaparan sementara kita kekenyangan? Jikalau itu semua sudah kita lakukan, kita baru bisa bertanya kepada PKS tentang kepeduliannya terhadap negeri ini.

Kembali mengenai kepedulian PKS terhadap negeri ini. Saya rasa PKS termasuk salah satu yang peduli terhadap negeri ini. Sekarang yang jadi pernyataan apa bentuk kepedulian PKS terhadap negeri ini? Anda mungkin tidak tahu apa yang telah dilakukan kader PKS terhadap negeri ini.

Disaat anda semua tidur terlelap, disaat anda semua bekerja dengan nyaman diruangan full AC, kader-kader PKS bergerak menyelamatkan anak bangsa ini. Mereka berusaha menyelamatkan anak-anak muda negeri ini dari pergaulan yang salah. Itu yang aku rasakan ketika aku tidur-tiduran di masjid disekitar lingkunganku. Kader PKS sedang merncanakan kegiatan yang mendekatkan diri kepada Allah SWT dan tentunya tetap membina intelektualitas. Sungguh malu rasanya diri ini melihat perjuangan mereka. Diri ini hanya bisa diam melihat perjuangan mereka tanpa bisa membantu.

Belum lagi perjuangan kader-kader PKS ditempat lain. Siapa yang berani menghadapi preman dinegeri ini? Saya rasa sebagian besar dari anda pasti tidak berani. Mendengar kata preman saja anda sudah takut. Tidak bagi kader PKS, mereka mempunyai suatu keyakinan bahwa semua orang pasti mempunyai sisi sensitif. Sisi sensitif inilah yang digunakan oleh kader PKS untuk bergaul dengan preman-preman tersebut. Hasilnya apa? Sekarang sudah banyak preman-preman yang sadar dan insaf dengan perbuatannya. Sebagian dari mereka sekarang sudah banyak yang menjadi wirausahawan kecil-kecilan. Mereka siap menjadi preman kembali jikalau agama mereka dihina oleh orang lain.

Masih banyak lagi kisah-kisah kepedulian kader-kader PKS terhadap negeri ini yang ingin aku ceritakan. Tetapi karena keterbatasan ruang, sepertinya aku cukupkan sampai disini saja. Mungkin saja aku nanti akan bercerita tentang kepedulian-kepedulian PKS lainnya dilain waktu.

Sekedar ingin mengingatkan kita semua, sebelum kita menginginkan orang lain berbuat baik, anda harus menjadi contoh bagi orang lain bahwa anda bisa berbuat baik. Jikalau anda tidak bisa berbuat baik atau tidak berbuat apa-apa, lebih baik diam karena diam itu lebih baik daripada anda berkata-kata yang tentunya akan merugikan diri kita sendiri.

Mari bersama-sama kita membangun negeri ini tanpa membeda-bedakan golongan manapun karena kita semua satu, baik itu satu daerah, satu agama, maupun satu bangsa. Tujuan kita hanya satu yaitu Indonesia yang adil sejahtera, madani, bermartabat, serta beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa.

Jadi kenapa kita harus memusui orang yang telah berbuat baik? Sudah seharusnya kita mendukung orang tersebut untuk berbuat baik dan menginspirasi kita untuk berbuat baik karena orang yang terbaik adalah orang yang berguna bagi orang lain.


*seperti yang dituturkan Oyong Hairudin di blognya http://ohs87.abatasa.com dengan sedikit diedit oleh admin.