Beberapa hari ini aku merasa sangat suntuk sekali. Segala macam kegiatan aku lakukan tanpa semangat. Entah apa yang terjadi pada diriku. Aku ingin sekali membuat suatu tulisan, tetapi tidak ada satu idepun yang keluar dari pikiranku.
Awal
perkenalan aku dengan PKS sebenarnya tidak begitu lama. Aku mengenal
PKS ketika masih menjadi anak jalanan. Kebetulan waktu itu aku menjadi
penjual Koran dijalanan. Setiap hari aku mendapatkan
informasi-informasi baik lokal maupun interlokal…hehe
Pada
waktu itu tanggal 20 Juli 1998 terdapat sebuah berita kecil tentang
pendirian suatu partai baru, partai yang berbasis islam. Tetapi kalau
tidak salah, dahulu partai ini bernama Partai Keadilan. Partai ini
merupakan partai berbasis Islam yang sebagian besar pengurusnya diisi
oleh orang-orang muda yang tingkat pendidikannya merata, mulai dari
tingkat bawah sampai tingkat yang lebih tinggi.
Sebagai
seorang anak kecil, aku merasa sangat senang bisa mengenal partai
tersebut. Bagaimana tidak, seorang anak muda sudah menggapai
pendidikan yang sangat tinggi dimana diringi dengan bekal keimanan yang
kuat. Siapa yang tidak mau seperti itu.
Seiiring
dengan perputaran waktu, akupun semakin banyak mengenal nama-nama
pengurus partai dan juga kader partai tersebut. Tetapi waktu itu hanya
sebatas mengenal dan mengagumi.
Pada
tahun 1999 aku tidak mengikuti pemilu, tetapi pada tahun itu aku sudah
sangat mengenal PK. Sebagai partai yang baru, PK sudah berani
mengusulkan calon presiden. Kalau tidak salah calonnya waktu itu Prof.
Dr. KH. Didin Hafidhuddin, MS. Tetapi akhirnya tidak jadi atau kalah.
Walaupun
kalah, masih tetap ada kader Partai Keadilan yang menduduki jabatan
menteri, kalau tidak salah namanya DR. Nurmahmudi Ismail yang menjabat
sebagai Menteri Kehutanan dengan Sekjennya Bapak Soeripto.
Pada
tanggal 20 April 2002 PK meleburkan diri menjadi PKS atau Partai
Keadilan Sejahtera. Semua unsur elemen PK baik itu pengurus, kader,
ataupun simpatisan menjadi satu dengan PKS.
Pemilu
tahun 2004 merupakan sejarah bagi PKS. Partai yang pada pemilu tahun
2004 lalu di pimpin oleh DR. Hidayat Nur Wahid ini berhasil masuk
peringkat tujuh besar dan mencetak sejarah sebagai partai baru yang
mendapatkan hasil yang sangat memuaskan melalui kerja para kader-kader
dilapangan maupun dipusat.
Bapak
Hidayat Nur Wahid termasuk salah satu dari sekian banyak kader PKS
yang saya kagumi. Pada waktu masih berada dijalanan dahulu, hati ini
ingin sekali bertemu langsung dengan beliau. Ternyata Allah SWT
mewujudkan mimpi tersebut. Butuh waktu yang lama sekali bagi diriku
bertemu langsung dengan beliau. Sepuluh tahun merupakan waktu yang
sangat lama bagiku untuk bertemu dengan orang yang aku idolakan.
Pertemuan
itu terjadi ketika aku mengikuti siraman rohani dari Bapak Hidayat
Nur Wahid sehari sebelum bulan Suci Ramadhan. Pada waktu itu beliau
datang sendirian karena sang istri ternyata sedang cedera akibat
bermain bulu tangkis bersamanya.
Aku
bukanlah kader PKS ataupun Simpatisan PKS, tetapi aku mengagumi sistem
yang mereka lakukan. Aku menghadiri acara tersebut bukan kapasitas
sebagai kader ataupun simpatisan, aku menghadiri acara tersebut
sebagai ummat Islam yang membutuhkan siraman rohani. Kebetulan salah
seorang teman yang merupakan kader inti PKS mengetahui bahwa aku
mengidolakan beliau, akhirnya aku diajak pergi ke acara tersebut.
Semua
terasa indah. Tidak ada perbedaan disana, yang ada hanyalah suasana
kekeluargaan penuh keakraban. Semua saling tegur sapa, saling peluk,
saling cium. Semua begitu terasa indah. Itupula yang aku rasakan
ketika bertemu bapak Hidayat Nur Wahid. Peluk cium dan sapa dari
beliau membuat hati ini terasa bergetar. Tidak aku sangka seorang Ketua
MPR mau berpelukan dengan diriku yang hanya seorang anak jalanan.
Tanpa terasa waktu itu air mata menetes dipipi. Terasa kenikmatan yang
begitu mendalam sebagai sesama ummat manusia..suasana saling
menghargai yang aku dapatkan dari beliau. Sungguh sangat mengharukan.
Sebenarnya
aku tidak hanya mengidolakan beliau saja. Ada banyak nama yang aku
idolakan seperti Anis Matta, Fahri Hamzah, dan
lain-lainnya. Dari sekian banyak kader-kader inti PKS, hanya Hidayat
Nur Wahid, Anis Matta, Fahri Hamzah lah yang menjadi
inspirasi hidup ini.
Hidayat
Nur Wahid menjadi inspirasi bagiku agar selalu menghargai orang lain
tanpa harus membeda-bedakan karena pada hakikatnya kita ini sama, sama
karena kita semua ciptaan Allah SWT. Kalau Anis Matta aku
mengidolakannya karena beliau sangat mengerti sekali dalam urusan
cinta. Banyak sekali buku-buku dan tulisan-tulisan beliau tentang
cinta. Tentunya bukan cinta yang semu yang dibicarakan, tetapi tentang
cinta kepada Allah SWT dan juga cinta kepada negeri. Beliau menjadi
motivator bagiku agar selalu mencintai negeri karena negeri ini hanya
bisa bangkit jika generasi mudanya cinta terhadap tanah air.
Fahri
Hamzah hanya aku kenal melalui dunia maya. Kami sering sekali
berbicara lewat dunia maya. Saling kirim pesan dan sebagainya. Tetapi
hari-hari ini kayaknya beliau lagi sibuk, jadi tidak ada waktu untuk
ngobrol lagi. Beliau aku kagumi karena sosok kritis beliau terhadap
kejahatan. Banyak orang yang salah menilai beliau. Tapi itulah seni
seseorang karena bisa ditafsiri macam-macam oleh orang lain.
Sekarang
yang menjadi masalah ialah mengapa banyak orang yang memusuhi PKS?
Kemarin ketika membaca tulisan dari salah seorang kompasianer yang
bertanya kepada PKS tentang longmarch menentang aksi Israel. Apakah
tidak ada yang lebih penting lagi di Indonesia ini selain mengurusi
Indonesia, apakah PKS tidak peduli dengan Indonesia?
Sebelum
kita bertanya apa yang telah PKS lakukan untuk negeri ini, mari kita
bertanya pada diri kita sendiri. Apakah kita sudah peduli terhadap
negeri kita? Apakah kita sudah mengenal nama-nama tetangga disekitar
rumah kita? Apakah kita sudah bisa memastikan tetangga kita tidak ada
yang kelaparan sementara kita kekenyangan? Jikalau itu semua sudah kita
lakukan, kita baru bisa bertanya kepada PKS tentang kepeduliannya
terhadap negeri ini.
Kembali
mengenai kepedulian PKS terhadap negeri ini. Saya rasa PKS termasuk
salah satu yang peduli terhadap negeri ini. Sekarang yang jadi
pernyataan apa bentuk kepedulian PKS terhadap negeri ini? Anda mungkin
tidak tahu apa yang telah dilakukan kader PKS terhadap negeri ini.
Disaat
anda semua tidur terlelap, disaat anda semua bekerja dengan nyaman
diruangan full AC, kader-kader PKS bergerak menyelamatkan anak bangsa
ini. Mereka berusaha menyelamatkan anak-anak muda negeri ini dari
pergaulan yang salah. Itu yang aku rasakan ketika aku tidur-tiduran di
masjid disekitar lingkunganku. Kader PKS sedang merncanakan kegiatan
yang mendekatkan diri kepada Allah SWT dan tentunya tetap membina
intelektualitas. Sungguh malu rasanya diri ini melihat perjuangan
mereka. Diri ini hanya bisa diam melihat perjuangan mereka tanpa bisa
membantu.
Belum
lagi perjuangan kader-kader PKS ditempat lain. Siapa yang berani
menghadapi preman dinegeri ini? Saya rasa sebagian besar dari anda
pasti tidak berani. Mendengar kata preman saja anda sudah takut. Tidak
bagi kader PKS, mereka mempunyai suatu keyakinan bahwa semua orang
pasti mempunyai sisi sensitif. Sisi sensitif inilah yang digunakan
oleh kader PKS untuk bergaul dengan preman-preman tersebut. Hasilnya
apa? Sekarang sudah banyak preman-preman yang sadar dan insaf dengan
perbuatannya. Sebagian dari mereka sekarang sudah banyak yang menjadi
wirausahawan kecil-kecilan. Mereka siap menjadi preman kembali jikalau
agama mereka dihina oleh orang lain.
Masih
banyak lagi kisah-kisah kepedulian kader-kader PKS terhadap negeri
ini yang ingin aku ceritakan. Tetapi karena keterbatasan ruang,
sepertinya aku cukupkan sampai disini saja. Mungkin saja aku nanti akan
bercerita tentang kepedulian-kepedulian PKS lainnya dilain waktu.
Sekedar
ingin mengingatkan kita semua, sebelum kita menginginkan orang lain
berbuat baik, anda harus menjadi contoh bagi orang lain bahwa anda
bisa berbuat baik. Jikalau anda tidak bisa berbuat baik atau tidak
berbuat apa-apa, lebih baik diam karena diam itu lebih baik daripada
anda berkata-kata yang tentunya akan merugikan diri kita sendiri.
Mari
bersama-sama kita membangun negeri ini tanpa membeda-bedakan golongan
manapun karena kita semua satu, baik itu satu daerah, satu agama,
maupun satu bangsa. Tujuan kita hanya satu yaitu Indonesia yang adil
sejahtera, madani, bermartabat, serta beriman dan bertaqwa kepada
Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa.
Jadi
kenapa kita harus memusui orang yang telah berbuat baik? Sudah
seharusnya kita mendukung orang tersebut untuk berbuat baik dan
menginspirasi kita untuk berbuat baik karena orang yang terbaik adalah
orang yang berguna bagi orang lain.
*seperti yang dituturkan Oyong Hairudin di blognya http://ohs87.abatasa.com dengan sedikit diedit oleh admin.