Rabu, 16 Mei 2012

Gubernur Jabar Pimpin Doa Bersama untuk Korban Sukhoi

 Gubernur Jabar Pimpin Doa Bersama untuk Korban Sukhoi

 "Peristiwa ini menjadi pelajaran bagi kita semua karena maut akan tiba kapan saja,''
PKSTapos__, GARUT -- Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, memimpin doa bersama untuk korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Bogor. Acara doa bersama digelar di Masjid Besar Pasirwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa.

Doa bersama itu digelar bersama ribuan umat muslim sebelum Gubernur meresmikan pembangunan Masjid Besar Pasirwangi.

"Peristiwa ini menjadi pelajaran bagi kita semua karena maut akan tiba kapan saja,'' katanya. ''Meskipun kita bersembunyi, tapi kalau sudah waktunya tiba, maut pasti akan datang."

Heryawan berdoa semoga korban yang tewas akibat kecelakaan pesawat Sukhoi dapat diterima seluruh amal kebaikannya oleh Tuhan Yang Maha Esa. Ia mengungkapkan bela sungkawa kepada keluarga korban.
"Kita doakan mudah-mudahan para korban pesawat Sukhoi diterima amal ibadahnya dan diampuni oleh Allah SWT. Mudah-mudahan keluarga korban diberi kesabaran," harapnya.

Peresmian Masjid Besar Pasirwangi
Setelah menunggu selama bertahun-tahun, impian warga Kecamatan Pasirwangi untuk memiliki sebuah masjid besar kini terwujud sudah. Keberadaan masjid besar ini diharapkan bisa lebih mengembangkan syiar Islam di daerah yang selama ini dikenal agamis itu.

Masjid Besar Pasirwangi itu diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan didampingi Bupati Garut Aceng HM Fikri, Selasa (15/5). Masjid Besar ini dibangun sebagai bagian dari komitmen Chevron Geothermal Indonesia (CGI), Ltd. terhadap pengembangan masyarakat sekitar.

Dalam sambutannya gubernur menyebutkan, keberadaan Masjid Besar Pasirwangi ini merupakan sebuah berkah bagi warga Kecamatan Pasirwangi yang diharapkan bisa lebih menambah tingkat keimanan dan ketaqwaan warga. Selain itu, dengan telah adanya Masjid Besar ini, diharapkan perkembangan syiar Islam di daerah ini lebih pesat dan bisa mendorong peningkatan kesejahteraan warga.

“Saya yakin tingkat keimanan dan ketaqwaan warga Pasirwangi sudah bagus. Namun dengan adanya Masjid Besar Pasirwangi ini, saya harapkan bisa lebih menambah tebal keimanan dan ketaqwaan warga serta bisa lebih mengembangkan syiar Islam,” ujar Heryawan.

Dikatakannya, keberadaan masjid ini harus benar-benar dimanfaatkan oleh warga dengan cara memakmurkannya. Masjid bukan hanya untuk digunakan sebagai tempat mendirikan salat saja tapi juga untuk melaksanakan ibadah lainnya, termasuk mencari ilmu. Bukan hanya ilmu bidang keagamaan, namun juga ilmu lainnya termasuk diantaranya ilmu dagang. Hanya yang perlu diingat, jangan sekali-kali masjid digunakan untuk berdagang.

“Kalau masjid digunakan mempelajari ilmu berdagang, itu bisa saja dan malah bagus. Namun saking sucinya masjid, jangan sekali-kali masjid digunakan sebagai tempat dagang,” pesan Heryawan.
Sementara itu Manager Policy, Government, and Public Affair CGI, Ida Bagus Wibatsya menerangkan, Chevron memandang keberadaan Masjid Besar Pasirwangi yang berlokasi di Desa Sirnajaya ini cukup penting.

Sebelumnya, di wilayah ini belum ada masjid besar yang cukup representatif padahal sebagian besar masyarakatnya adalah muslim.

Dikatakan Ida, CGI mendanai pembangunan Masjid Besar Pasirwangi di lahan seluas 900 m2 yang dilengkapi dengan sarana pendukung diantaranya perpustakaan dan tempat wudhu dengan biaya total sekitar Rp 2,3 miliar. Awalnya, pembangunan masjid ini direncanakan dilakukan atas swadaya masyarakat, akan tetapi upaya tersebut terkendala oleh pembiayaan.

“Melihat kondisi tersebut, kami (CGI-Red) melalui koordinasi bersama panitia, tokoh masyarakat dan Muspika Pasirwangi sepakat membantu pembangunan Masjid besar Pasirwangi hingga selesai,” ujarnya.
Maka sejak tahun 2009, tuturnya, CGI mulai melakukan pembangunan Masjid Besar Pasirwangi secara bertahap berawal dari melanjutkan pembangunan fondasi yang telah dilakukan masyarakat. CGI membangun ulang fondasi, struktur utama dan dinding, dilanjutkan dengan pembangunan atap dan menara. Terakhir, dilakukan finishing bangunan utama dan bangunan tempat wudhu yang semuanya selesai April 2012.

Diterangkan Ida, Masjid Besar Pasirwangi memiliki luas bangunan sebesar 625 m2 dan  dapat menampung sekitar seribu jamaah. Perawatan pasca serah terima akan menjadi tanggung jawab masyarakat Kecamatan Pasirwangi dibawah pengawasan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) yang juga bertanggung jawab dalam menyelenggarakan kegiatan ibadah dan sosial di masjid.