PKSTapos__JAKARTA, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengaku tidak tertarik menggaet artis untuk dijadikan calon legislator (caleg) pada Pemilu 2014 meski sejumlah kalangan menilai caleg artis mampu menaikkan elektabilitas parpol.
Sekretaris Jenderal (Sekjen)
DPP PKS Anis Matta mengatakan, PKS masih berkepentingan untuk merekrut
tokoh-tokoh di daerah dibandingkan mengusung artis. Menurut dia,
tokoh-tokoh di daerah masih lebih memiliki daya tarik yang kuat. “Sejauh
ini belum (merekrut artis).Tapi, kita masih berkepentingan dengan
tokohtokoh di daerah. Apalagi dengan sistem pemilu proporsional terbuka
seperti sekarang ini. Ketokohan lokal itu sangat penting untuk
pencalonan legislator,”tandas Anis di Jakarta kemarin.
Anis
menyatakan, saat ini PKS sedang memproses perekrutan berbagai tokoh di
daerah. PKS memiliki dua langkah yang harus dilakukan saat menjalankan
proses pencalonan legislator. Pertama, konsisten dengan sistem jalur
pengaderan. Anis menyebutkan, sistem ini dijalankan lantaran PKS tidak
ingin partai sekadar menjadi event organizer (EO) dalam melakukan proses
penjaringan caleg. “Kalau caleg semuanya dari luar partai, lebih baik
partai jadi EO saja.Langkah yang kedua, kita akan merekrut tokoh daerah
yang memiliki kapasitas lebih bagus dari kader internal. Untuk tokoh
seperti ini akan kita beri peluang menjadi caleg dari PKS,”tandasnya.
Meski
demikian, Anis menyatakan, ada beberapa syarat bagi tokoh lokal yang
ingin menjadi caleg PKS. Di antaranya dituntut memiliki integritas kuat,
kapasitas mumpuni, dan memiliki basis konstituen kuat di daerah. Khusus
untuk beberapa artis yang mencalonkan diri menjadi caleg, Anis
menyatakan,sebenarnya tidak bisa digeneralisasi bahwa caleg artis
semuanya memiliki kapasitas yang buruk. Caleg artis itu ada juga yang
baik meskipun ada juga yang buruk kinerjanya.
“Itu tergantung
orangnya. Menurut saya,teman-teman artis yang ada di DPR ini juga ada
yang berpres-tasi dan ada juga yang tidak. Jadi, jangan semua dipukul
rata bahwa artis itu berkinerja buruk di Dewan karena yang berbasis
generalisasi itu juga selalu salah,” tandasnya. Direktur Komunikasi
Publik Lingkar Survei Indonesia (LSI) Burhanuddin Muhtadi menyatakan,
agresitas kaderisasi PKS sudah mapan. Karena itu, PKS tidak perlu
merekrut artis maupun caleg nonparpol dalam Pemilu 2014.
“Artis
justru akan dianggap merusak pengaderan PKS,” ujarnya saat dihubungi
SINDO kemarin. Menurut dia,pengaderan di PKS berjenjang dengan penuh
pertimbangan dari segi agama maupun ideologi sebagai partai Islam. PKS
juga tidak sembarangan merekrut kader dari eksternal partai. “PKS
berbeda dengan parpol lain yang memberikan kebebasan,” katanya.Dosen
Fakultas Sosial Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah ini mengatakan, jenjang kaderisasi yang tinggi di PKS
membuat artis tidak tertarik bergabung. Hal senada diungkapkan pengamat
politik Universitas Katholik Parahyangan (Unpar) Asep Warlan Yusuf.
Menurut
dia, PKS memiliki pertimbangan dalam merekrut calon kader sesuai
platform dan ideologi partai. Karena itu, PKS memandang artis tidak akan
cocok.“PKS tidak instan merekrut kader.PKS lebih merintis sendiri dari
kader untuk caleg,”ujar Asep. Menurut dia, tren di internal PKS memang
diisi oleh kalangan populer, tapi bukan berasal dari kalangan nonpolitik
seperti kalangan artis.
PKS lebih memilih kalangan akademisi
atau kader parpol lain yang memiliki intelektual tinggi. Dia
mengungkapkan, PKS tidak akan mengambil risiko merekrut artis dan tidak
akan ikut-ikutan parpol lain.
*seputarindonesia 18/5/2012