Jumat, 18 Mei 2012

PKS Tidak Ikut Jaring Caleg Artis





PKSTapos__JAKARTA, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengaku tidak tertarik menggaet artis untuk dijadikan calon legislator (caleg) pada Pemilu 2014 meski sejumlah kalangan menilai caleg artis mampu menaikkan elektabilitas parpol.



Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PKS Anis Matta mengatakan, PKS masih berkepentingan untuk merekrut tokoh-tokoh di daerah dibandingkan mengusung artis. Menurut dia, tokoh-tokoh di daerah masih lebih memiliki daya tarik yang kuat. “Sejauh ini belum (merekrut artis).Tapi, kita masih berkepentingan dengan tokohtokoh di daerah. Apalagi dengan sistem pemilu proporsional terbuka seperti sekarang ini. Ketokohan lokal itu sangat penting untuk pencalonan legislator,”tandas Anis di Jakarta kemarin.

Anis menyatakan, saat ini PKS sedang memproses perekrutan berbagai tokoh di daerah. PKS memiliki dua langkah yang harus dilakukan saat menjalankan proses pencalonan legislator. Pertama, konsisten dengan sistem jalur pengaderan. Anis menyebutkan, sistem ini dijalankan lantaran PKS tidak ingin partai sekadar menjadi event organizer (EO) dalam melakukan proses penjaringan caleg. “Kalau caleg semuanya dari luar partai, lebih baik partai jadi EO saja.Langkah yang kedua, kita akan merekrut tokoh daerah yang memiliki kapasitas lebih bagus dari kader internal. Untuk tokoh seperti ini akan kita beri peluang menjadi caleg dari PKS,”tandasnya.

Meski demikian, Anis menyatakan, ada beberapa syarat bagi tokoh lokal yang ingin menjadi caleg PKS. Di antaranya dituntut memiliki integritas kuat, kapasitas mumpuni, dan memiliki basis konstituen kuat di daerah. Khusus untuk beberapa artis yang mencalonkan diri menjadi caleg, Anis menyatakan,sebenarnya tidak bisa digeneralisasi bahwa caleg artis semuanya memiliki kapasitas yang buruk. Caleg artis itu ada juga yang baik meskipun ada juga yang buruk kinerjanya.

“Itu tergantung orangnya. Menurut saya,teman-teman artis yang ada di DPR ini juga ada yang berpres-tasi dan ada juga yang tidak. Jadi, jangan semua dipukul rata bahwa artis itu berkinerja buruk di Dewan karena yang berbasis generalisasi itu juga selalu salah,” tandasnya. Direktur Komunikasi Publik Lingkar Survei Indonesia (LSI) Burhanuddin Muhtadi menyatakan, agresitas kaderisasi PKS sudah mapan. Karena itu, PKS tidak perlu merekrut artis maupun caleg nonparpol dalam Pemilu 2014.

“Artis justru akan dianggap merusak pengaderan PKS,” ujarnya saat dihubungi SINDO kemarin. Menurut dia,pengaderan di PKS berjenjang dengan penuh pertimbangan dari segi agama maupun ideologi sebagai partai Islam. PKS juga tidak sembarangan merekrut kader dari eksternal partai. “PKS berbeda dengan parpol lain yang memberikan kebebasan,” katanya.Dosen Fakultas Sosial Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah ini mengatakan, jenjang kaderisasi yang tinggi di PKS membuat artis tidak tertarik bergabung. Hal senada diungkapkan pengamat politik Universitas Katholik Parahyangan (Unpar) Asep Warlan Yusuf.

Menurut dia, PKS memiliki pertimbangan dalam merekrut calon kader sesuai platform dan ideologi partai. Karena itu, PKS memandang artis tidak akan cocok.“PKS tidak instan merekrut kader.PKS lebih merintis sendiri dari kader untuk caleg,”ujar Asep. Menurut dia, tren di internal PKS memang diisi oleh kalangan populer, tapi bukan berasal dari kalangan nonpolitik seperti kalangan artis.

PKS lebih memilih kalangan akademisi atau kader parpol lain yang memiliki intelektual tinggi. Dia mengungkapkan, PKS tidak akan mengambil risiko merekrut artis dan tidak akan ikut-ikutan parpol lain. 


*seputarindonesia 18/5/2012