Jakarta - Empat tim sukses pasangan
calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta menggelar pertemuan
di Rumah Makan Penang Bistro, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Minggu
(3/6/2012). Pertemuan berlangsung sekitar satu setengah jam mulai pukul
15.00 WIB. Mereka membicarakan mengenai daftar pemilih tetap yang telah
ditetapkan Komisi Pemilihan Umum.
"Kami semua sepakat ada masalah
dengan DPT yang ditetapkan KPU. Data yang ditetapkan KPU belum
transparan. Karena itu, kami menolak data mereka," tutur M Taufik, tim
sukses pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Basuki Tjahaya Purnama, yang juga
inisiator pertemuan tersebut.
Selain Taufik yang mewakili tim
sukses Jokowi-Basuki, hadir dalam pertemuan itu Priya Ramadhani (tim
sukses Alex Noerdin-Nono Sampono), Selamat Nurdin (tim sukses Hidayat
Nur Wahid-Didik J Rachbini), dan Amir (tim sukses Faisal Basri
Batubara-Biem Benjamin). Sementara tim sukses Hendardji-A Reza, meskipun
tidak hadir dalam pertemuan, menurut Taufik, menyepakati hasil
pertemuan tersebut.
"Hanya tim sukses Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli
yang tidak setuju dengan upaya kami mempersoalkan DPT. Mereka sudah
menerimanya saat KPU menetapkan," kata Taufik.
Lalu, apa yang akan
dilakukan tim sukses yang mempersoalkan DPT? Taufik mengatakan, pertama
akan memberi peringatan tertulis dan lisan kepada KPU, membawa
persoalan ini ke ranah politik di legislatif, dan memidanakan KPU
sebagai penyelenggara Pilkada DKI.
Jika upaya pidana berhasil dilakukan, bukan tidak mungkin tahapan pilkada akan berhenti.
*kompas.com 3/06/2012