PKS Tapos, TANGERANG KOTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) belum menentukan sikap dalam Pilkada DKI Jakarta putaran kedua. Suara PKS dinilai strategis dalam meningkatkan dukungan bagi kedua pasangan yang melaju di putaran kedua yakni Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli (Nara) dan Joko Widodo (Jokowi)-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Sekjen PKS Anis Mata mengaku belum mengeluarkan keputusan untuk mengarahkan suara kadernya. Terdapat dua pilihan yakni mendukung pasangan Foke-Nara atau memilih Jokowi-Ahok.
“Sekarang PKS tengah melakukan evaluasi secara ilmiah tentang kekalahan di Pilkada DKI lalu, ini seperti Warning buat PKS. Mudah-mudahan pada sisa waktunya, Insya Allah kita bisa melahirkan hasil evaluasi yang cerdik,” kata Anis Matta kepada wartawan di Tangerang pada saat konsolidasi dengan kader PKS Se-Tangerang Raya, Ahad (22/07) malam.
Yang kedua, lanjut Anis, di DKI ada perbedaan antara pilkada dan pemilu legislative. “Kalau dipartai sampai sekarang kita masih tetap unggul, walaupun kalah dipilkada tetapi di partai kita masih signifikan,” ujar Wakil Ketua DPR-RI ini.
Menurut Anis hingga saat ini ada dua suara konsituen yang mengarah pada ke Jokowi dan Foke.
“Kita baru selesai survey untuk menentukan sikap. Ada split dalam PKS, gres root dibawah umumnya ke Foke, menengah keatas ke Jokowi. Makanya PKS sedang menentukan sikap yang tetap untuk bisa mempertahankan dua lapis konsituen ini. Sekarang kita masih pelajari kemungkinan menyatukan sikap ini, supaya tetap kesatu pilihan,” tegas Anis.
PKS diketahui dalam putaran pertama mengusung pasangan Hidayat Nur Wahid-Didik J Rachbini. Mereka berada ditempat ketiga dalam persaingan menuju DKI 1 dengan perolehan suara 11,72 persen.