Senin, 06 Agustus 2012

Peringati Nuzulul Qur’an 1433 H, PKS Gelar Sidoarjo Mengaji


nuzul quran jpg

Memperingati turunnya Alquran (Nuzulul Qur’an 1433 H), DPD PKS Sidoarjo menggelar “Sidoarjo Mengaji”, Minggu (5/8) malam. Kegiatan ini mengundang warga Sidoarjo untuk mengaji di halaman Kantor DPD PKS, Perumahan AURI, Sidoarjo.

Ketua DPD PKS Sidoarjo Aditya Nindyatman, mengatakan kegiatan ini untuk mengajak warga Sidoarjo mengaji Alquran. Paling tidak warga diberi pemahaman sejarah turunnya Alquran, serta isi kitab  suci umat Islam tersebut.

Aditya menambahkan, kegiatan ini rutin digelar tiap bulan suci ramadan malam ke 17, dimana Alquran diturunkan.

“Kami berharap kegiatan dengan tema Sidoarjo Mengaji ini bisa memberi pemahamam kepada warga Sidoarjo terkait kitab suci,” ujar pria yang juga anggota DPRD.

Sedangkan bagi kader/fungsionaris partai PKS sendiri membaca Alqur’an selama ramadhan itu menurutnya sudah menjadi instruksi Partai.

” Minimal harus khatam membaca Alqur’an dua kali selama ramadhan, ” akunya.

Kegiatan Sidoarjo Mengaji dimulai pukul 21.00 WIB usai salat tarawih. Selain diikuti kader PKS, puluhan warga Sidoarjo juga ikut menyimak pengajian yang disampaikan oleh KH Muh Salim Imron. Dalam ceramahnya, Ia mengajak warga Sidoarjo untuk lebih memahami Alqur’an.

“Selama ini Alqur’an lebih sering dibaca saat bulan Ramadan. Padahal itu kitab suci kita dan seyogyanya setiap saat untuk dibaca,” ujarnya.

Pengasuh Ponpes Mambaul Hikam, Putat, Kecamatan Tanggulangin itu menambahkan kita jangan takut tidak bisa membaca Alqur’an. Sebab, meski seseorang membaca Alqur’an terbata-bata itu tetap mendapat pahala. KH Salim Imron menyayangkan karena selama ini kita sibuk bekerja dan mengesampingkan untuk membaca Alqur’an.

Padahal mereka cukup fasih membaca Alqur’an. Kepada kader PKS, khususnya yang menjadi anggota dewan, diingatkan sebaiknya dalam menjalankan tugas sebagai wakil rakyat harus selalu didampingi Alqur’an. Tanpa itu maka akan selalu tergoda oleh bujuk rayu syetan.

” Jangankan kita sebagai manusia biasa, nabi saja bisa dipengaruhi oleh syetan, ” pintanya.

*radio republik indonesia