Kamis, 02 Mei 2013

Netty Prasetiyani : Khawatir Terhadap Masalah Pornografi

 
BANDUNGKAB-Ibu Hj. Netty Prasetiyani yang juga isteri Gubernur Ahmad Heryawan dan sebagai Ketua Umum TP PKK Prov. Jabar itu merasa prihatin terhadap perkembangan empat hal yang menimpa Indonesia yang juga diantaranya di Jawa Barat sebagaimana mengutip data dari Menteri Kominfo.
 
Keempat masalah tersebut, menurut Ibu Hj. Netty adalah masalah pornografi, Human Trafiking, Narkoba dan HIV/AID. Hal demikian dikemukakan Ibu Hj. Netty Prasetiyani, saat memberikan sambutan pada Peresmian Puncak Acara Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat dan Ultah PKK ke-41, Rabu (1/5) di Lapangan Upakarti Pemda Kab. Bandung.
 
Untuk masalah pertama, Netty mengungkap kekhawatiran tentang maraknya situs-situs porno yang diakses oleh anak-anak dan remaja Indonesia termasuk didalamnya masyarakat Jawa Barat. Menurut Netty, Indonesia adalah negara rangking ketiga dibidang pornografi. Anak-anak kita mengakses situs-situs porno tersebut 90 % pada saat mereka belajar, ujar Netty.
 
Infrastruktur untuk akses internet secara langsung telah disediakan oleh orang tua berupa PC dan di ruangan kamar anak-anak kita seperti melalui hand phone, hal ini perlu pengawasan yang ekstra dari orang tua.
 
Masalah kedua yang sekarang menjadi kekhawatiran saya, lanjut Netty, adalah masalah human traficking. "Saya pernah menjemput seorang anak remaja yang hamil dari daerah tertentu yang menjadi korban human traficking", tandasnya.
 
Ketiga, adalah masalah narkoba yang saat ini sangat marak dan sangat menghawatirkan. Pengaruh narkoba itu berada dihadapan kita dan memerlukan perhatian semua pihak, ajaknya. 
 
Keempat, yaitu masalah HIV/AIDS yang perkembangannya tidak saja melalui hubungan sexual, tapi juga sudah berubah pada penggunaan jarum suntik.
 
Semua masalah tersebut, tidak mungkin bisa diselesaikan oleh para penegak hukum saja. Tapi harus diselesaikan oleh semua pihak melalui konsep "gotong royong" terutama peran orang tua dan lingkungan setempat, jelas Netty.
 
Oleh karena itu, acara Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat sekarang ini jangan dianggap sebagai acara seremonial saja, tapi harus ditindaklanjuti oleh para pelaksana di tingkat masyarakat dan PKK di daerahnya masing-masing, demikian harapan Netty Prasetiyani.