Kamis, 18 Juli 2013

Siswa di Daerah Terpencil Menerima BOS Plus


Bandung - Setelah menggulirkan SMA gratis, kini Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan akan memberikan bantuan operasional sekolah (BOS) plus untuk siswa SD dan SMP di daerah terpencil. Meskipun biaya pendidikan SD dan SMP di Jabar sudah gratis, yakni dari BOS. Wacana ini muncul karena beberapa kali Heryawan ke daerah masih banyak lulusan SD dan SMP yang tidak melanjutkan ke SMP dan SMA. Alasannya, karena untuk ke SMP jaraknya cukup jauh. Misalnya di daerah Mukapayung, Majalengka, untuk bersekolah SMP ongkos ojegnya saja Rp 20.000.

Dengan kondisi ini jadi masyarakat di daerah terpencil beranggapan bahwa ketika sudah taman SD maka sekolahnya sudah selesai. 

"Saya pernah nanya anak SD, mengapa enggak sekolah. Ia jawab karena sekolahnya sudah selesai. Ini 'kan anggapan yang salah," kata Heryawan kepada wartawan di Gedung Sate, Jln. Diponegoro Bandung, Rabu (17/7). 

Oleh sebab itu, pihaknya mengusulkan ada BOS Plus. Diharapkan dengan ada BOS Plus ini lulusan SD bisa melanjutkan sekolahnya ke SMP, begitu juga SMP ke SMA.

Ia menjelaskan, bentuk BOS Plus ini misalnya Pemprov Jabar bisa membuat asrama di kota kecamatan. Siswa tersebut diberi pembinaan di asrama tersebut tapi sambil sekolah SMP/SMA. 

"Jadi, kita kasih sekian anggaran ke pesantren itu untuk membina anak-anak yang akan bersekolah itu. Ini 'kan bagus. Jadi anak bisa sekolah dan mesantren," katanya.

Bisa juga, kata Heryawan, BOS Plus tersebut bentuknya penambahan uang. Tapi, skimnya harus dilihat dulu. Anggarannya, bisa dari mana saja. Bisa dari APBD provinsi, kabupaten/kota maupun CSR dari perusahaan. Sebelumnya, Heryawan mengatakan mulai tahun ini pemprov akan menggartiskan biya pendidikan SMA. Meskipun dilakukan secara bertahap dan tidak full. Artinya yang digratiskan hanya SPP-nya dulu, sementara biaya yang lain-lainnya belum. 

 "Karena pembahasan SMA gratis ini di APBD Perubahan 2013 maka anggarannya belum maksimal. Kita akan mantapkan lagi anggarannya di APBD tahun 2014," ujar Heryawan.

Untuk Juli 2013 ini, Pemprov Jabar baru menganggarkan separuhnya. Yakni antara Rp 100.00 sampai Rp 150.000/siswa. Dari pemerintah pusat, sudah dialokasikan Rp 1 juta/tahun/siswa. Di APBD 2014 nanti, kemungkinan besar Pemprov Jabar menganggarkan Rp 200.000- Rp 500.000/tahun. Sementara jumlah siswa SMA yang akan menerima program ini sebanyak 1,5 juta orang.

*Sumber: HU Galamedia - Kamis, 18 Juli 2013