Bandung -
Setelah menggulirkan SMA gratis, kini Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan
akan memberikan bantuan operasional sekolah (BOS) plus untuk siswa SD
dan SMP di daerah terpencil. Meskipun biaya pendidikan SD dan SMP di
Jabar sudah gratis, yakni dari BOS. Wacana ini muncul karena beberapa
kali Heryawan ke daerah masih banyak lulusan SD dan SMP yang tidak
melanjutkan ke SMP dan SMA. Alasannya, karena untuk ke SMP jaraknya
cukup jauh. Misalnya di daerah Mukapayung, Majalengka, untuk bersekolah
SMP ongkos ojegnya saja Rp 20.000.
Dengan kondisi ini jadi masyarakat di
daerah terpencil beranggapan bahwa ketika sudah taman SD maka sekolahnya
sudah selesai.
"Saya pernah nanya anak SD, mengapa enggak sekolah. Ia
jawab karena sekolahnya sudah selesai. Ini 'kan anggapan yang salah,"
kata Heryawan kepada wartawan di Gedung Sate, Jln. Diponegoro Bandung,
Rabu (17/7).
Oleh sebab itu, pihaknya mengusulkan ada BOS Plus.
Diharapkan dengan ada BOS Plus ini lulusan SD bisa melanjutkan
sekolahnya ke SMP, begitu juga SMP ke SMA.
Ia menjelaskan, bentuk BOS Plus ini
misalnya Pemprov Jabar bisa membuat asrama di kota kecamatan. Siswa
tersebut diberi pembinaan di asrama tersebut tapi sambil sekolah
SMP/SMA.
"Jadi, kita kasih sekian anggaran ke pesantren itu untuk
membina anak-anak yang akan bersekolah itu. Ini 'kan bagus. Jadi anak
bisa sekolah dan mesantren," katanya.
Bisa juga, kata Heryawan, BOS Plus
tersebut bentuknya penambahan uang. Tapi, skimnya harus dilihat dulu.
Anggarannya, bisa dari mana saja. Bisa dari APBD provinsi,
kabupaten/kota maupun CSR dari perusahaan. Sebelumnya, Heryawan
mengatakan mulai tahun ini pemprov akan menggartiskan biya pendidikan
SMA. Meskipun dilakukan secara bertahap dan tidak full. Artinya yang
digratiskan hanya SPP-nya dulu, sementara biaya yang lain-lainnya belum.
"Karena pembahasan SMA gratis ini di APBD Perubahan 2013 maka
anggarannya belum maksimal. Kita akan mantapkan lagi anggarannya di APBD
tahun 2014," ujar Heryawan.
*Sumber: HU Galamedia - Kamis, 18 Juli 2013