Selasa, 25 Maret 2014

Jawa Barat Kini Miliki Rumah Sakit Hewan


Lembang - Sejumlah penyakit yang menyerang manusia banyak ditularkan dari hewan. Oleh karena itu, pemeliharaan kesehatan hewan dengan penyediaan fasilitas medis akan menjamin manusia terbebas dari penyakit menular tersebut. Demikian disampaikan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan saat meresmikan Rumah Sakit Hewan Jawa Barat dan pencanangan Jabar Bebas Rabies 2018, di Jalan Tangkubanparahu KM 22,2, Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (4/3/2014).

"Alhamdulillah ini rumah sakit hewan kedua di Indonesia setelah di DKI Jakarta," kata Heryawan. 

Menurut dia, keberadaan rumah sakit hewan sangat penting untuk menjamin kesehatan manusia. Penyebaran penyakit menular kepada manusia teijadi karena pelayanan kesehatan hewan tak memadai. 

"Rumah sakit ini ada untuk menjaga hewan peliharaan dan ternak agar tetap sehat sehingga tak membahayakan manusia," katanya.

Heryawan berharap, berbagai peralatan medis di Rumah Sakit Hewan Jawa Barat juga segera dilengkapi. Selain pelayanan kesehatan, ia meminta pembenahan rumah potong hewan. Menurut dia, ramah potong hewan di Jabar masih terbilang kuno. Dengan begitu, jaminan kesehatan pun tak hanya diberikan melalui pelayanan medis, tetapi hingga proses penyediaan bagi konsumsi masyarakat. Terkait pencanangan Jabar Bebas Rabies 2018, Heryawan mengakui masih adanya penderita rabies di Jabar. 

"Saya kaget Jabar masih banyak yang terkena rabies, sedangkan ada sembilan provinsi lain yang sudah bebas rabies," katanya. 

Dia berharap, vaksinasi mas¬sal bisa dilakukan kepada hewan yang menularkan rabies. Dengan cara itu, Jabar segera menjadi provinsi ke-10 yang bebas rabies.

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Jabar Dody Firman Nugraha menuturkan, pembangunan Rumah Sakit Hewan Jabar menelan biaya lebih dari Rp 5 miliar yang diambil dari APBD Provinsi Jabar 2013. 

"Ini merupakan ramah sakit hewan pertama yang dibangun dari APBD Provinsi yang berfungsi untuk pelayanan dan penanggulangan penyakit hewan," ujarnya. 

Dody berharap, jangkauan pelayanan kesehatan rumah sakit bisa lebih luas. Menurut dia, pelayanan dan pertolongan pertama juga dilakukan di lokasi kejadian. Dengan demikian, pelayanan dilakukan secara proaktif menindaklanjuti laporan masyarakat. Tak pelak, keberadaan hewan yang sehat akan menjamin kebutuhan protein hewani bagi masyarakat. 


Sumber: Harian Pikiran Rakyat - Rabu, 05 Maret 2014