INILAH.COM, Jakarta - Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPR Abdul Hakim mengakui bahwa partainya belum memiliki strategi pencitraan. Sehingga jika pemilu dilaksanakan sekarang, suara PKS akan anjlok sebagaimana survei Lembaga Survei Indoensia (LSI).
Menurut dia, PKS selalu bekerja keras untuk tetap dekat dengan rakyat.
"Bisa saja ada strategi kehumasan atau strategi media yang barangkali perlu kami tingkatkan. Orang lain kan menggunakan strategi pencitraan, sementara kami lebih mengandalkan kerja riil di bawah," ujarnya kepada INILAH.COM di Gedung DPR, Selasa (21/2/2012).
Dia menuturkan, partainya sejak dulu tidak pernah berubah sebagai partai dakwah yang juga selalu melakukan aktivitas sosial dan pendidikan di masyarakat. "Kami bukan semata-mata partai politik. Tapi, partai dakwah yang berada di tengah masyarakat yang melakukan kegiatan sosial, pendidikan, dan pelayanan masyarakat adalah sesuatu yang berjalan," katanya.
Namun, karena kurangnya beriklan di media massa, partainya menjadi kurang populer. "Pengaruh media itu sangat luar biasa. Sementara ini PKS belum didukung pencitraan di media yang sangat massif. Beda, misalnya, dengan PAN dan Gerindra, berapa bujetnya coba? Kami sadari itu, kami punya keterbatasan anggaran," tambahnya lagi. [yeh]
sumber : inilah.com
Menurut dia, PKS selalu bekerja keras untuk tetap dekat dengan rakyat.
"Bisa saja ada strategi kehumasan atau strategi media yang barangkali perlu kami tingkatkan. Orang lain kan menggunakan strategi pencitraan, sementara kami lebih mengandalkan kerja riil di bawah," ujarnya kepada INILAH.COM di Gedung DPR, Selasa (21/2/2012).
Dia menuturkan, partainya sejak dulu tidak pernah berubah sebagai partai dakwah yang juga selalu melakukan aktivitas sosial dan pendidikan di masyarakat. "Kami bukan semata-mata partai politik. Tapi, partai dakwah yang berada di tengah masyarakat yang melakukan kegiatan sosial, pendidikan, dan pelayanan masyarakat adalah sesuatu yang berjalan," katanya.
Namun, karena kurangnya beriklan di media massa, partainya menjadi kurang populer. "Pengaruh media itu sangat luar biasa. Sementara ini PKS belum didukung pencitraan di media yang sangat massif. Beda, misalnya, dengan PAN dan Gerindra, berapa bujetnya coba? Kami sadari itu, kami punya keterbatasan anggaran," tambahnya lagi. [yeh]
sumber : inilah.com