JAKARTA— Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP)
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al Habsyi menyindir
Sekretaris Sekretariat Gabungan (Setgab) Syarief Hasan.
Aboe menilai Syarief hanya berani kepada PKS. Sikapnya begitu keras ketika PKS berbeda sikap dengan pemerintah, salah satunya mengenai penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi.
Terhadap Partai Golongan Karya (Golkar), Syarief takut. Saat Golkar melalui perwakilannya di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tidak sejalan dengan koalisi mengenai Rancangan Undang-undang Pemilihan Umum (RUU Pemilu), Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) tersebut diam.
“Nah saat Golkar berbeda pendapat saat RUU Pemilu kenapa Pak Syarief diam seribu bahasa, tidak garang seperti ketika pada PKS,” ujarnya seperti dikutip inilah.com, Rabu (18/4).
Aboe meminta Syarief untuk menghentikan manuver-manuvernya di Setgab. Jika ingin mengkritik anggota Setgab, maka seluruh anggota bisa dikritik. Syarief jangan mendorong PKS keluar dari koalisi. Yang berhak mengevaluasi PKS adalah Ketua Setgab Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) karena kontrak koalisi ditandatangani oleh SBY dan PKS. “Kenapa cuma berani berkoar kepada PKS saja. Saya berharap sikap model cari muka tidak terus berlanjut, cukup bekerja saja secara profesional lah,” ungkapnya.
Aboe menilai Syarief hanya berani kepada PKS. Sikapnya begitu keras ketika PKS berbeda sikap dengan pemerintah, salah satunya mengenai penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi.
Terhadap Partai Golongan Karya (Golkar), Syarief takut. Saat Golkar melalui perwakilannya di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tidak sejalan dengan koalisi mengenai Rancangan Undang-undang Pemilihan Umum (RUU Pemilu), Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) tersebut diam.
“Nah saat Golkar berbeda pendapat saat RUU Pemilu kenapa Pak Syarief diam seribu bahasa, tidak garang seperti ketika pada PKS,” ujarnya seperti dikutip inilah.com, Rabu (18/4).
Aboe meminta Syarief untuk menghentikan manuver-manuvernya di Setgab. Jika ingin mengkritik anggota Setgab, maka seluruh anggota bisa dikritik. Syarief jangan mendorong PKS keluar dari koalisi. Yang berhak mengevaluasi PKS adalah Ketua Setgab Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) karena kontrak koalisi ditandatangani oleh SBY dan PKS. “Kenapa cuma berani berkoar kepada PKS saja. Saya berharap sikap model cari muka tidak terus berlanjut, cukup bekerja saja secara profesional lah,” ungkapnya.