Sabtu, 28 April 2012

Tarbiyah Anak Kader Tapos, Launching dan Seminar


Launching Tarbiyah Anak Kader

Acara Launching Tarbiyah Anak Kader (TAK) Tapos ini berlangsung pada hari Ahad, 22 April 2012. Bertempat di SDIT Amal Mulia, Pekapuran Tapos Depok. Meski cuaca pagi mendung namun peserta yang datang menghadiri acara yang penting ini cukup ramai. Panitia memanantau sekitar 120 anak-anak antusias mengikuti kegiatan ini. Ada pun usia mereka antara usia kelas 4 SD sampai usia kelas 3 SMP. Tampak pula para orang tua mendampingi, sebagian mengikuti kegiatan seminar parenting yang berbarengan dengan acara launching anak kader ini.   

Dengan dipandu panitia bidpuan PKS DPC Tapos, Ibu Muslihah dkk dan muwajih Ust. Redy S Akbar, SS para peserta dengan tingkah pola umumnya anak-anak, riuh namun tetap setia mengikuti acara ini sampai selesai. Materi yang disajikan Ustadz Redy demikian menarik minat anak-anak. Tema “Asyiknya Tarbiyah” merupakan sajian awal materi tarbiyah yang diapat peserta. Akhirnya, dari acara ini tak kurang terbentuk 10 kelompok grup halaqah yang dikelompokkan berdasarkan usia. Masing-masing kelompok terdiri dari 10-12 anak. Semoga Tapos bisa memnciptakan kader dakwah yang tangguh yang karakternya dibentuk dari usia anak-anak ini dan gaung dakwah Islam yang mulia semakin semarak. Allahu Akbar!

Seminar Parenting Peranan Orang Tua terhadap Tarbiyah Anak

Bersebelahan dengan acara Launching TAK Tapos, diselenggarakan pula seminar untuk orang tua dan kader Tapos yang bertema “Peranan Orang Tua terhadap Tarbiyah Anak” yang dibawakan oleh Ust Dedy Martoni SPd, MPd. Waktu dan tempat yang sama dengan kegiatan TAK tidak lain karena sebagian besar anak-anak yang mengikuti TAK, orang tuanya mengikuti seminar juga di situ.

Seminar ini berlangsung dari jam 9 pagi diikuti sekitar 60 orang yang terdiri dari pasangan suami istri dan sebagian lagi masih lajang. Ustadz Dedy memaparkan betapa pentingnya peranan keluarga terutama orang tua dalam membentuk buah hati mereka menjadi pribadi-pribadi Islami dan menjadi pilar dalam masyarakat yang nantinya menjadi kader dakwah. Acara ini semakin menarik pada sesi dialog. Permasalahan yang dihadapi orang tua misalnya anak yang malas mengaji, shalat atau ibadah lainnya menjadikan tarbiyah begitu penting keberadaannya. Orang tua, apalagi kader mau tidak mau harus mengikutkan dan mendorong anak-anaknya untuk ikut tarbiyah seperti halnya orang tua mereka. Tak terasa seminar yang inspiratif dan menarik ini berakhir sebelum adzan Dzuhur berkumandang. Dan peserta membawa amanah, bahwa dakwah ini bukan hanya milik para orang tua, anak-nak mereka pun berhak mendapatkannya. Demi kejayaan agama kita, Ad-dinul Islam.

Wallahu `alam.