Anggota DPR fraksi PKS, Herlini Amran saat menemui pengungsi rohingya di Tanjung Pinang
PKS Tapos, TANJUNG PINANG – Anggota DPR dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Herlini Amran meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk memberikan suaka kepada pengungsi Rohingya yang ada di Indonesia.
“Pemerintah harus reaktif dan peduli terhadap pengungsi rohingya yang nasibnya terlunta-lunta di Indonesia. Mereka lari dari negaranya untuk mencari kebebasan ke negara lain seperti Indonesia, tetapi yang didapat justru ketidak jelasan nasibnya di tempat penampungan imigrasi Indonesia,” turur Herlini di Rudenim Tanjung Pinang, Rabu (25/07) dalam siaran persnya kepada ROL.
Salah satu pengungsi rohingya di Rudenim, Tanjung Pinang berkata, “Di Tanjung Pinang ini terdapat 82 orang pengungsi asal Rohingya, 13 diantaranya anak-anak, dan yang paling kecil bahkan ada yang masih berumur 9 tahun. Yang lainnya tersebar di 13 tempat lain di Indonesia,” ujarnya.
Lebih lanjut salah satu pengungsi itu mengatakan, “Kami lari dari Negara Kami Myanmar untuk mencari suaka politik di negara lain untuk mendapatkan kedamain dan kebebasan. Yang kami butuhkan saat ini hanya ‘kebebasan’ dan suaka politik dari Negara lain,” katanya.
Anggota DPR asal Kepulauan Riau ini berharap pemerintah lebih serius menangani permasalahan muslim rohingya. “Pemerintah Proaktif memberikan suaka politik kepada Muslim Rohingya yang lari dari negaranya karena hampir 20 tahunan hidup dalam teror dan penindasan,” tutupnya.
*republika.co.id
PKS Tapos, TANJUNG PINANG – Anggota DPR dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Herlini Amran meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk memberikan suaka kepada pengungsi Rohingya yang ada di Indonesia.
“Pemerintah harus reaktif dan peduli terhadap pengungsi rohingya yang nasibnya terlunta-lunta di Indonesia. Mereka lari dari negaranya untuk mencari kebebasan ke negara lain seperti Indonesia, tetapi yang didapat justru ketidak jelasan nasibnya di tempat penampungan imigrasi Indonesia,” turur Herlini di Rudenim Tanjung Pinang, Rabu (25/07) dalam siaran persnya kepada ROL.
Salah satu pengungsi rohingya di Rudenim, Tanjung Pinang berkata, “Di Tanjung Pinang ini terdapat 82 orang pengungsi asal Rohingya, 13 diantaranya anak-anak, dan yang paling kecil bahkan ada yang masih berumur 9 tahun. Yang lainnya tersebar di 13 tempat lain di Indonesia,” ujarnya.
Lebih lanjut salah satu pengungsi itu mengatakan, “Kami lari dari Negara Kami Myanmar untuk mencari suaka politik di negara lain untuk mendapatkan kedamain dan kebebasan. Yang kami butuhkan saat ini hanya ‘kebebasan’ dan suaka politik dari Negara lain,” katanya.
Anggota DPR asal Kepulauan Riau ini berharap pemerintah lebih serius menangani permasalahan muslim rohingya. “Pemerintah Proaktif memberikan suaka politik kepada Muslim Rohingya yang lari dari negaranya karena hampir 20 tahunan hidup dalam teror dan penindasan,” tutupnya.
*republika.co.id