Mahfudz Siddik ( foto: mahfudzsiddik.blogspot.com )
PKS Tapos, Jakarta: Presiden Parlemen Perempuan Dunia Nurhayati Ali Assegaf meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak menyepelekan pembantaian warga Muslim Rohingya di Arkana, Myanmar. Sebab, hal itu sudah termasuk pelanggaran hak asasi manusia berat.
"PBB jangan anggap ringan kasus Rohingya. PBB jangan menganggap masalah tersebut hanya sebatas kejadian di Myanmar karena kasus itu pelanggaran HAM berat," kata Nurhayati di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (1/8).
Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI itu meminta PBB untuk melihat kasus tersebut secara utuh. Jangan hanya dari sisi agamannya saja. Karena itu akan menimbulkan masalah baru di kawasan ASEAN.
"Jangan sampai masalah Rohingya jadi konflik di kawasan ASEAN karena mayoritas negara-negara di ASEAN adalah Islam. Ini bisa menimbulkan pertikaian sesama negara ASEAN," kata anggota Komisi I DPR RI itu.
Sebagai Presiden Parlemen Perempuan Dunia, Nurhayati akan membawa agenda Rohingya ke sidang extra-ordinary meeting atau sidang luar biasa dari Eksekutif Committee IPU yang, di Jenewa, Swiss, 28-31 Agustus nanti.
Sementara itu, Ketua Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mahfudz Siddiq mengatakan, fraksinya akan berkunjung ke Rohingya dan bertemu dengan tokoh-tokoh Islam dan pemerintahan Myanmar.
Fraksi PKS berkunjung ke Rohingya pada 2-4 Agustus 2012. Kunjungan ini sebagai bentuk keprihatinan terhadap kasus tersebut. "Namun, sampai saat ini belum ditentukan nama-nama yang akan berangkat. Sementara Komisi I DPR RI akan ke Rohingya sekitar bulan September mendatang," kata Mahfudz.
*metrotvnews.com